Kamis, 28 Juni 2012

Jamita Minggu 01 Juli 2012, Ratapan/Andung 3:22-33


Ratapan 3:22-33
"Alasan Terbaik Untuk Berharap Adalah Kasih Setia Allah"


 
"Alasan Terbaik Untuk Berharap Adalah Kasih Setia Allah"
1.Suka dan duka, sedih dan senang, derita dan bahagia, kalah dan menang, untung dan rugi, berhasil dan gagal, sehat dan sakit, semuanya nya itu adalah bahagian dari kehidupan kita. Terkadang Allah “mengijinkan” orang yang baik mengalami penderitaan sebagaimana yang dialami oleh Ayub.  Penderitaan sebenarnya mempunyai sisi positif bagi kita untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan (3:39-40). Para rasul meyakini bahwa, Tuhan memakai penderitaan untuk mendatangkan kebaikan (Rom 8:28), supaya orang kristen semakin dewasa dan teruji dalam Tuhan (Rom 5:3-4;Jak 1:2-4;1 Pet 1:7-8)
2.Kita mendengar dan melihat begitu banyak penderitaan yang dialami umat di dunia ini, bencana alam,penyakit, kemiskinan, krisis sosial ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Dalam nats ini pengalaman umat Israel sangat menyakitkan ketika kerajaan Babel, menghancurkan Yerusalem, banyak anak-anak yang menderita dan korban, mereka harus hidup dibawah penjajahan bangsa Babel. Ditengah penderitaan yang pahit itu, hamba Tuhan (Yeremia), meratapi situasi yang dialami umatnya. Ditengah penderitaan itu, Yeremia masih meyakini bahwa Kasih setia Tuhan dan rahmaNya tidak akan pernah berakhir. Tuhan akan selalu Setia pada janjiNya, KasihNya takkan pernah berkesudahan. Hal itu telah nyata di dalam diri Yesus Kristus yang mati untuk menyelamatkan kita.Oleh sebab itu nats ini menekankan bahwa jangan melihat hidup ini  hanya sebagai penderitaan namun senantiasa melihat dan meyakini kebaikan Tuhan. Ia memiliki rancangan yang indah bagi kita (Yeremia 29:11), Tindakan Tuhan selalu baik, Dia sumber kebaikan (1 Tawarikh 29:11-12). Bagi Orang percaya dan berpengharapan “penderitaan” selalu disikapi sebagai “jalan” untuk membentuk jati diri dan integritasnya, penderitaan bukan disikapi sebagai pengalaman untuk menghancurkan namun untuk membentuk kepribadiannya. Maka ditengah pergumuluhan hidup yang kita hadapi, hendaknya kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, kita menyadari bahwa kita adalah “debu” yang tidak memiliki arti apa-apa jika kita tidak mengandalkan Tuhan.Hanya di dalam Dia kita dimampukan untuk bertahan menghadapi cobaan.
3. Allah sendiri membenci penderitaan, dalam nats ini dikatakanKarena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia”.(3:31-33), di dalam diri Yesus Kristus Allah memikul penderitaan maut akibat dosa, Allah peduli terhadap penderitaan kita. Sebagaimana kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan, dan Tuhan adalah Baik, maka hendaknyanya kita mewujukkan sikap hidup yang solider, simpati dan empati, jangan senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang. Dalam pergumulan hidup perlu sikap sabar dan tabah. Senantiasa melakukan apa  yang baik, saling membantu (Epistel 2 Kor 8:7-15), mulailah hari anda dengan 3S:SYUKUR kepada Tuhan, SENYUM yang bermankan dan menyemangati. SERAHKAN diri dan pekerjaan supaya menjadi berkat. Amin