Kamis, 22 Agustus 2013

Jesaya 58:9b-14

IBADAH YANG SEJATI: Memuliakan Allah dan Hidup yang Benar dengan Sesma




Kesalahan fatal manusia di hadapan Allah adalah merasa diri benar, lalu mengukur benar-tidaknya orang lain dengan standarnya sendiri. Kesalahan yang lain adalah mengira bahwa dengan melakukan ritual agamanya di hadapan Allah, maka ia boleh tidak perduli dengan sesama. Padahal mengasihi Allah harus mewujud nyata pada tindakan mengasihi sesama manusia.

 Bangsa Israel terjebak dalam kondisi seperti itu. Mereka menyangka bahwa ritual yang mereka lakukan adalah sesuatu yang berkenan di hadapan Allah. Sepertinya mereka hidup saleh (ayat 2*). Puasa mereka pun bukan main seriusnya( Ay 3,5*). Bagi kebanyakan orang beragama, perilaku itu dianggap agung dan terpuji, dan sepatutnya mendapat pujian serta pahala. Tidak heran mereka protes kepada Allah yang seolah-olah tidak memedulikan mereka (ayat 3*). Maka dengan tegas, Tuhan menyatakan mereka bersalah dan berdosa! Mengapa demikian? Karena mereka munafik dan tidak memahami kehendak Tuhan. Segala tindakan mereka hanya untuk kepentingan diri sendiri, bukan untuk orang lain (ayat 6-7*). Bangsa Israel lupa, Allah memanggil mereka sebagai umat-Nya untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Bukti lain bahwa mereka tidak mengerti kehendak Allah adalah mereka melanggar hukum Sabat (ayat 13*). Sabat diberikan Tuhan kepada umat agar mereka menghormati Tuhan dengan beristirahat dan beribadah, serta me-ngasihi sesama dengan memberi kesempatan beristirahat.

 Jangan menjadi orang Kristen yang munafik. Jangan me-nyangka bahwa rajin ke gereja, memberi persepuluhan dan persembahan, ikut satu dua bidang pelayanan merupakan tanda kesalehan yang diperkenan Tuhan. Kalau perbuatan pelayanan dan ibadah yang kita lakukan hanya dibuat-buat dan bukan keluar dari hati yang tulus mengasihi Tuhan, serta tidak diimbangi dengan kepedulian kepada sesama yang membutuhkan, maka itulah ibadah palsu yang Tuhan benci. Hindarilah semua itu! Jadilah Kristen sejati, pengikut Kristus yang setia.

 Ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah sikap hati yang benar dalam tindakan yang saleh. Sebaliknya, perilaku rohani yang terlihat saleh, namun tidak keluar dari hati yang tulus adalah kemunafikan.

 Umat Israel mementingkan aturan agamawi dalam menunaikan puasa, tetapi melalaikan hakikat berpuasa yang diinginkan Allah yaitu, menegakkan keadilan dan membagikan berkat kepada orang lain (ayat 7,10*) serta mematuhi hukum hari Sabat (ayat 513*). Perilaku munafik itu membatalkan tercurahnya berkat Allah bagi mereka dan menghalangi kuasa Allah menjawab doa mereka (ayat 8-9,12,14*). Jadi, berbuat baik bagi orang lain dan menaati peraturan Allah adalah perwu-judan puasa yang sejati. Inilah perbuatan yang ingin Allah temukan hadir dalam diri umat-Nya.
 Pernahkah Anda merasakan keadaan serupa seperti yang dialami Israel? Selidiki dulu, sungguhkah Anda telah mempraktikkan hakikat berpuasa atau sekadar melakukan syarat lahiriah berpuasa? Jangan ulangi kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Israel!

 Renungkan: Beribadah kepada Allah harus mewujud dalam sikap kita melayani sesama dengan kasih dan adil.

Minggu, 18 Agustus 2013

DAMAI SEJAHTERA

"TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Amin. "
Kalimat di atas...-salah satu ucapan berkat yang sering diucapkan oleh Pendeta setiap selesai kebaktian- merupakan kalimat yang paling disenangi dan ditunggu-tunggu setiap orang. "Rasanya kebaktian tidak afdol jika kita belum mendengar ucapan berkat diberikan," demikian kita sering berkata di dalam hati. Bahkan Pendeta Charles R. Swindoll di masa-masa pertumbuhannya, juga beranggapan demikian. Mengapa kalimat tersebut disukai? Karena di sana dikatakan kiranya TUHAN memberi engkau Damai Sejahtera.
Hari ini seluruh umat manusia di dunia mencari damai sejahtera. Damai Sejahtera merupakan sesuatu yang diidam-idamkan dalam hidup semua manusia, namun sayangnya tidak semua orang mengerti apa sebenarnya Damai Sejahtera itu (termasuk sebagian besar orang Kristen, jika tidak memahami Iman Kristen dengan baik, bisa jadi mereka pun akan jatuh ke dalam pemahaman yang salah terhadap hal tersebut).
Jika kita mempelajari Alkitab, maka dari pemakaian-pemakaian kata Damai Sejahtera (Ibr.: salom dan Yunani: eirēnē ) kita bisa menemukan ada beberapa bentuk sudut pandang dan pemahaman terhadap Damai Sejahtera, yang akan menolong kita mengerti dan memahami makna damai sejahtera dengan lebih baik.
Adapun beberapa sudut pandang mengenai Damai Sejahtera tersebut adalah:
1. Damai Sejahtera yang bersifat Umum "Damai Sejahtera Kondisional (KARENA)"
Damai Sejahtera jenis ini adalah Karunia Allah yang diberikan kepada semua manusia (bersifat Common Grace). Salah satu contoh bisa kita temukan di: Imamat 26:6 "Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apapun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu."
Damai sejahtera ini dihasilkan karena keadaan yang tenteram, baik dan ketika segala berjalan lancar. Di dalam ilmu psikologi, damai seperti ini merupakan kebutuhan dasar psikologis & batiniah semua manusia (dalam teori Pyramid of Needs dari Abraham Maslow, urutan kedua kebutuhan dasar manusia adalah safety need ). Semua orang mencari damai sejahtera seperti ini. Bahkan sebagai orang Kristen pun, kita paling senang mendoakan dan mendapatkan damai seperti ini. Contoh: Dalam pertemuan dan sapaan satu sama lain, kita senang memakai kata Shalom. Selain itu, salam-salam pembuka dan penutup dalam kitab-kitab Perjanjian Baru juga sering memakai kata "Damai Sejahtera" (Kata "Damai" dalam bahasa Yunani digunakan sebanyak 91 kali dalam PB).

Sebagai manusia normal, mengharapkan damai sejahtera dalam hidup ini merupakan hal yang wajar. Namun..., perlu diingat bahwa Damai seperti ini bisa hilang diakibatkan perubahan situasi. Karena damai sejahtera ini sangat tergantung kepada situasi lingkungan (bersifat Kondisional). Pada saat situasi OK, Damai Sejahtera Ok. Ketika situasi tidak OK - Damai sejahtera tidak OK juga. Sebab Damai Sejahtera seperti ini bisa diberikan dan bisa pula diambil! Dalam Wahyu 6:4 menunjukkan pada kita bahwa damai sejahtera itu bisa diambil. "Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar (Wahyu 6:4).

2. Damai Sejahtera Palsu/Semu - "Damai Sejahtera PADAHAL"
Selain Damai Sejahtera yang bersifat Kondisional, ada pula damai sejahtera yang bersifat Palsu/Semu. Damai Sejahtera spt ini adalah Damai Sejahtera yang menipu diri sendiri!
Dalam Kitab Yehezkiel, kita dapat menemukan para nabi palsu yang menubuatkan Damai Sejahtera bagi Israel, padahal sama sekali tidak ada Damai Sejahtera. Misalnya:
Yeh. 13:10 - Oleh karena, ya sungguh karena mereka menyesatkan umat-Ku dengan mengatakan: Damai sejahtera!, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera--mereka itu mendirikan tembok dan lihat, mereka mengapurnya -- Yeh. 13:16 - yaitu nabi-nabi Israel yang bernubuat tentang Yerusalem dan melihat baginya suatu penglihatan mengenai damai sejahtera, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Dalam dunia yang semakin parah mengalami kerusakan moral dan kehancuran, banyak manusia yang lari ke dalam pencarian damai sejahtera seperti ini. Berapa banyak keluarga/pasangan yang mengalami konflik yang para (seperti "api neraka") di dalamnya, tetapi di luar mereka menampakkan profil diri dan keluarga yang bahagia, damai dan intim? Damai seperti ini adalah suatu bentuk self defense mechanism terbesar dalam bentuk Kebohongan manusia menipu dirinya sendiri untuk mendapatkan "ketenangan sementara". Sebagai orang Kristen, tidak sepantasnya kita mencari damai seperti ini.

3. Damai Sejahtera PARADOX - "Damai Sejahtera SEKALIPUN"
Berbeda dengan Damai Sejahtera yang bersifat Semu (menipu diri sendiri), Damai Sejahtera PARADOX adalah suatu bentuk Damai yang dimiliki seseorang, SEKALIPUN ia berada dalam keadaan yang sama sekali tidak enak/menyenangkan. Bentuk Damai Sejahtera ini dapat kita temukan dalam pernyataan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya.
Yoh 16:33 "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Yoh 20:19 "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Damai sejahtera seperti ini adalah damai sejahtera yang tidak mungkin dimengerti manusia dunia dengan "akal sehat" mereka. Karena bagaimana mungkin seseorang yang menderita penganiayaan, takut, bersembunyi di balik pintu-pintu yang terkunci tetap dapat dikatakan punya damai sejahtera? Jelas hal ini kelihatan seolah-olah kontradiktif dengan situasi yang ada. Namun inilah bentuk damai sejahtera yang sesungguhnya tidak lagi bergantung kepada keadaan.
Damai sejahtera ini bisa tetap dirasakan, walaupun dalam penderitaan paling berat sekalipun, karena damai sejahtera ini adalah "Damai sejahtera yang melampaui segala akal"(Filipi 4:7).
Sebagai orang-orang Kristen, sepantasnya Damai Sejahtera yang kita miliki adalah Damai yang seperti ini. Karena Damai Sejahtera ini berasal dari Allah Bapa dan diberikan melalui Anugerah kepada semua orang percaya.
Dalam PB 12 kali dikatakan bahwa damai berasal dari Allah Bapa.

4. Damai Sejahtera Sejati - "SALVATION PEACE"
Dalam pemahaman yang paling mendalam terhadap Damai Sejahtera, kita akan menemukan bahwa pada akhirnya Damai Sejahtera sejati selalu berkaitan dengan Anugerah Keselamatan yang diberikan melalui Kristus dalam pengorbanan-Nya di atas Kayu Salib.
Di dalam Alkitab, kita dapat menemukan bahwa INJIL disebut sebagai INJIL DAMAI SEJAHTERA (Efesus 6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera). Dan PEMBENARAN KARENA IMAN (Justification By Faith) didefinisikan sebagai Damai sejahtera Allah dengan manusia (Ro 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus).
Inilah Damai Sejahtera yang sesungguhnya. Di mana Damai Sejahtera ini diperoleh melalui Pengorbanan Kristus yang memberikan Anugerah Keselamatan bagi setiap orang berdosa yang menerima "Pen-damai-an dengan Allah".
H. Beck dan Collin Browns mengungkapkan bahwa:
-Secara Soteriologis = Damai Sejahtera didasarkan atas Karya Allah di dalam Rencana Keselamatan.
-Secara Eskatologis = Damai sejahtera merupakan tanda dari ciptaan baru Allah yang telah dimulai.
-Secara Teleologis (tujuan akhir) = Damai sejahtera akan sepenuhnya direalisasikan, ketika karya ciptaan baru tersebut sudah sempura.
Dari sini kita dapat melihat bahwa Kristus adalah satu-satunya The Mediator of Peace, di mana Ia membawa Kerajaan Allah dan Rekonsiliasi bagi manusia yang berdosa (Kol. 1:20; Lukas 2:14 dan 1:79). Sebab sesungguhnya Diri-Nya adalah Damai Sejatera itu sendiri (Ef. 2:14-18). Damai ini didapat dan akan tetap terpelihara hanya melalui persekutuan dengan Kristus (Yoh. 16:33; Fil. 4:7; 1 Pet. 5:14). Seluruh proses dari pertumbuhan orang percaya: Pengudusan (Sanctification), Pemeliharaan (Preservation), dan Pertumbuhan menuju Penyempurnaan (Perfecting) pada hakekatnya merupakan pendalaman hubungan damai dengan Allah (1 Tes. 5:23; Ibr. 13:20).
PENUTUP
Akhirnya setelah melalui semua pemahaman Damai Sejahera yang telah kita bahas, doa dan harapan saya kiranya Damai Sejahtera yang Sejati selalu menyertai kita di dalam hidup, keluarga, pelayanan, pekerjaan dan gereja kita (yaitu...: seluruh keberadaan kita).
Dan kiranya seperti Paulus di dalam Kolose 3:15, kita juga boleh berkata hal yang sama untuk pelayanan dan gereja kita yang tercinta "Dan Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. " Amin.

Kamis, 15 Agustus 2013

BIK BULAN SEPTEMBER 2013



Sabtu, 06 September 2013
Sijahaon:
Manogot  1 Kronika 27:1-15                                                Bodari, Efesus 5:15-16
1. Marende B.E . 467:1    Asi ni rohaM hupuji.      
Ø  Asi ni rohaM hupu ji ala Ho manobus au. Di paIas Ho rohangku, ga-be soranganMu
Au. IngananMu rohanami. TondiMi manggohi i. Pangke dohot ngolunami gabe ulaulaMi.

2. Daniel 3 :18 Alai nang so lomo rohana, ingkon botoonmu do, ale rajanami, na so olo hami mamele tu angka debatamu manang marsomba tu ganaganaan sere, naung pinajongjongmi
HOLAN DEBATA DO SISOMBAON
HATORANGAN     
Hidup ini adalah PILIHAN, diganup partingkian sai godang do angka na boi mangelaela ngolunta, lumobi parsihohotonna manghaporseai Tuhan i. Manontuhon pilihan dibagasan situasi na mangadopi parungkilon (tekanan) ndang ulaon na mura I, apalagi molo marhite pilihan I adong pangkorhonna tu hadirion niba. Diturpuk on dilehon do kesempatan tu si Sadrak, Mesakh dohot Abednego laho manontuhon pilihanna, manang unduk tu parenta ni Raja, manang unduk tu Debata na hinapaorseaan nasida. Molo unduk nasida marsomba tu ‘debata’ ganaganaan sere berarti dapotan pengampunana ma nasida, alai molo masihohot dihaporseaonna  berarti ingkon rade ma nasida marsitaonon ala ni haporseaon nasida i. Sada barita jala tiruan na mansai arga situtu do na pinatuduhon ni si Sadrak, Mesakh, Abednego di turpuk on, ala ndang gabe ganggu parsihohoton (komitmen) nasida manghaporseai Debata na hinaporseaon nasida, ndang muba roha nasida atik pe ingkon mangadopi ancaman nasida. Hamu angka dongan, jotjot do ngolunta gabe “muba” molo ro sitaonon di ngolunta, isarana; burju hian do hita marminggu, alai ala ro sitaonon gabe losok rohanta marminggu, godang do angka na burju,na jujur, alai boi do gabe muba pingkiranan dung tarela ibana dibahen sinamot, tergoda ibana manajalo sisip, ambisi ibana naeng hatop mamora, tergoda ibana dibahen jabatan dohot angka lan na asing. Jotjot do angka namasa na di portibion manggugai roha dohot pingkirannta nang songon ni haporseaonta maradophon Tuhan i. Boi do ala ni arta, hamoraon, hasangapon, dohot hamongkuson mambahen hita gabe lam dao hita sian Tuhan i. Ndang na mandok sala jolma mamora diaarta, alai na mambahen sala I ma molo gabe muba do fungsi ni arta I tabahen, ndang gabe “alat” be alai nungga gabe tujuan ni nglunta. Sikap si songon ni do gabe mambahen hita ‘mar-debata-hon arta, gabe ndang tarajumi saluhutna sian Debata, alai gabe ala ni gogo dohot habisuhonta. Marhite turpuk on ditogu dohita, asa tongtong marsihot manghaporseai Tuhan I, holan Ibana do sisombaon dohot sioloan disaluhut panggolmiton ni ngolunta uju ro arsak, sitaonon. Ndang adong na boi tapangasahon ia so holan hagogoon ni Tuhan I, holan Ibana do pangalualuonta, holan Ibana do na tuk paluahon hita sian ragam ni parungkilon na taadopi, jala holan Ibana do boi paluahon hita sian ragam ni angka sitaonon dohot ihotihot ni sibolis i. Antong marsihohot ma hita manghaporseai Tuhan I saleleng mangolu hita di hasiangan on, Amen.
3. Tangiang Pangondianon
4. Marende  BE No 272 :1-2 SAI TOLE ,TOLE RO SUDE   
1.  Sai tole,tole ro sude Ihuthon Jesus i
Marhohos hasintongan be Di paraloan i
Mandera silang i Partogi Tuhan i
Sarune pe mangkuling do Sai  tole,tole ro.
2.  Pangansi do musunta i Sai songon na burju
Hape gok sipaoto i Sitolon na tutu
Diela hita be Mambaen na so ture
Mangago daging tondi pe Dungo tajaga be.

5. TANGIANG ALE AMANAMI

                                                                       

                                                                        Kamis; 12  September 2013
Sijahaon:
Manogot : 1 Kronika 29:20-30                                                             Bodari Efesus 5:29-33
1. Marende  No. BE. No. 15:4  Aut Na Saribu Hali Ganda 
Ø  Mauliate ma rohangku di Ho o Debata tongtong
dibaen sude denggan basamu naung nilehonmu di au on
ai dipatongon ho tongtong sude na ringkot di au on    

2.Mateus 5 :10 Martua ma na pinaburuburu ni halak ala ni hatigoran, ai di nasida do harajaon banua ginjang i   
MARTUA MA HALAK NA MANGOLU DIBAGASAN HATIGORAN
HATORANGAN
Ndang mura mangulahon HATIGORAN, ala godang do angka na rundut, angka na maol siadopanta di portibion, godang do halak na mamusuhi. Alai ndanda holan musuh na ro sian luar dirinta, alai bahkan sian dirinta sandiri pe. Mangihuthon Jesus ndanda ulaon na mura, alai mangihuthon Jesus berarti rade manuhuk ‘Silang’. Memang orang-orang yang percaya kepada Kristus, betul-betul mengikut Kristus dan berusaha hidup sesuai kehendak Tuhan, pasti akan menghadapi dan mengalami penderitaan (Mat 10:16,25,34-36  Yoh 15:18-25  Kis 14:22  Fil 1:29  2Tim 3:12).  1:29  2Tim 3:12). Sasintongna ndang ala na pinaburuburu halak na porseai gabe martua, alai upa ni namanaon ala ni mangulahon hatigoran i do na mambahen na porseai gabe martua. Molo didok martua ndang martudutudu i tu arta manang mammonna di portibion alai martudutudu doi tu upa na jinalo sian Debata i ma harajaon banua ginjang i, i ma ngolu na marhasonangan, ngolu na manongtong raphon Tuhan i. Ala ni sorminan ngolu harajaon banua ginjang i naeng ma patar jala tarida di parngoluonta siganub ari, i ma ngolu na dibagasan hatigoran. Nasintong jala na tigor do Debata, tigor do Debata mangalehon Uhumna tu angka parjahat dohot angka siula hasintongan. Ala ni tarjou do hita halak kristen laho manghajongjonghon hatigoran di portibion, manang aha pe angka ulaonta (profesi) ta naeng ma tangkas hita mangulahon i dibagasan hatigoran, lumobi angka penegak HUKUM asa tangkas diulahon keadilan i, angka para medis naeng denggan dihobasi angka na marsahit unang holan marnida bohi, alai lumobi ma perhatian tu angka na pogos na mamangke JAMKESMAS, angka Guru denggan dihobasi laho mangajari angka parsingkola, lumobi pamarenta naeng tangkas mangulahon panghobasion tu masyarakat asa jumpang ngolu na berkeadilan. Antong tabahen ma HATIGORAN I ojahan di ngolunta, Molo jongjong hatigoran i gabe dapotan tua ma hita saluhutna, nang di portibion lumobi did ngolu sogot i, AMEN.
3. Tangiang Pangondianon
4. Marende B.243 :1-2 SAI BERENGI PARTONGOLAN 
1.  Sai berengi partonggolan na di ginjang i
     Idaonmu hamonangan Ni Tuhanta i
     “Debata do dongannami “ I ma tajou be Tumpal hangoluan i do Jaloonta be.
     “Debata do dongannami “ I ma tajou be Tumpal hangoluan i do Jaloonta be.
2   Ida angka ulubalang Ni sibolis ro
     Naung torop tinaluhonna I pe dungo ho
     “Debata do dongannami “ I ma tajou be Tumpal hangoluan i do Jaloonta be.
     “Debata do dongannami “ I ma tajou be Tumpal hangoluan i do Jaloonta be.

5. TANGIANG ALE AMANAMI




                                                                   
                                                                    Rabu , 18 September 2013
Sijahaon:
Manogot 2 Kronika 4:1-22                   Efesus 6:13-15
1. Marende  B.E. No. No. 9  HUPUJI HOLONG NI                               
1.   Hupuji holong ni rohaMu, o Tuhan Jesus, Rajangki.
      tu Ho hulehon ma tondingku, ai i do  pinangidoMi.
     Huhalupahon ma diringku, mamingkir holong ni rohaMu.

2. Rom 2:7:Hangoluan na salelenglelengna do di angka na marbenget ni roha mangula na denggan, laho mangalului hasangapon, hamuliaon dohot hatongtongon
SINTONG DO UHUM NI DEBATA
HATORANGAN
Benget ni roha I do sada hataridaan ngolu ni naporsea, didok si Paulus do “Marlas ni roha ma hamu mangkirim! Marbenget ni roha ma di haporsuhon! Jugulhon hamu ma tangiang  (Rom 12:12) Jala di surat Yakobus didok “Alai ingkon dihorhon habengeton i do ulaon na sun denggan, asa gabe rimpas hamu, angka na so marlindang, na so marnahurang (Yak 1:4). Mansai ringkot do ngolu na marhabengeton, ai molo so benget hita mura do hita mandele, putus asa. Isarana molo mangula siulaon hita mansai ringkot do benget niroha, olo do molo partani disuan cabe, jagung, eme, kancang, dohot angka na asing alai ndang apala berhasil songon na taparsinta i. Alai manang boha pen dang soi sumurut hita laho mangulahon na denggan I, lumobi mangulahon hombar tu lomo ni roha ni Tuhan i. Tutu godang do siparungkilhononhon molo taulahon ulaon ni Tuhan i. Halak na marbenget ni roha I ma halak na mampu mangadopi hamaolon di hinorhon ni haporseaonna di Tuhan i. Napasti ndang pasombuon ni Tuhan I angka na porsea di Ibana. Halak na so olo pauabahon rohana pasti do hona uhum sian Tuhan (Rom 2:5,8), alai halak na rade paubahon roha jala manolsoli dosana, laos rade mangulahon na denggan laho mangalului hasangapon, hamuliaon dohot hatongtongon ingkon parjamabar do di hangoluan saleleng ni lelengna. Benget mangulahon na denggan, I do parbue ni jolma na mian dibagasan Tuhan i. Halak na mangalului hasangapon ni Tuhan, namarlapatan doi manjamothon ngolu na marhabadiaon hombar tu asiniroha ni Debata na pinasahatNa. Mangalului hamuliaon ni Debata namarlapatan doi mangolu hombar tu lomo ni roha ni Debata, mangalului hatongtongon namarlapatan doi halak na sai tongtong manghasiholi ngolu na mamboan jolma tu hangoluan na manontong i. Molo didok pandoha “mangalului” diturpuk on, ndada namandok ala ni usaha ni jolma asa dapotan haluaon ibana, alai lapatan ni hata mangalului I ma tanda, manang parbue ni jolma naung mian dibagasan hatigoran jala naung dipalua Debata marhite asi ni rohaNa. Antong taulahon ma na denggan I dibagasan habengeton, AMEN.

3. Tangiang Pangondianon
4. Marende B.E. No. 261:1+3 BINTANG SIPARTOGI 
1.  Bintang sipartogi  Batu mamak i
Tungkot sitiopan Di na landit i
Roti hangoluan Mual na uli
Pandang situjuon I ma Jesus i, Pandang situjuon I ma Jesus i
3.  So marhitehite Ho, o Jesuski
Ba tung sian ise Gogo lao tusi ?
Ho tarbaen paneang Siporsanonki
Holong na hinirim Ho do Jesuski, Holong na hinirim Ho do Jesuski

5. TANGIANG ALE AMANAMI





Selasa, 24 September 2013
Sijahaon:
Manogot:2  Kronika 6 :28-42                               Bodari, Pilipi 1 :12-26
1. Marende  B.E. No. No. 9  HUPUJI HOLONG NI                               
1.   Hupuji holong ni rohaMu, o Tuhan Jesus, Rajangki.
      tu Ho hulehon ma tondingku, ai i do  pinangidoMi.
     Huhalupahon ma diringku, mamingkir holong ni rohaMu.

2. 1 Tessalonik 2:16 Diorai do hami manjamitai halak parbegu laho paluahon nasida; asa tongtong do nasida pagukgukkon pardosaonnasida, lalu ma antong tu nasida sungkot ni haririmas i
MARSITANON ALA NI KRISTUS
HATORANGAN
Menerima Kristus, menjadi Kristen yang sungguh, meresponi panggilan Tuhan atas hidup, seringkali harus membuat hidup seseorang menanggung penderitaan. Parungkilon I boi do I ro sian tongatonga ni Keluaraga, dongan saulaon, dongan sa huria, lumobi naso sahaporseaon dohot hita. Godang do angka barita molo tabege angka donganta  marungkil ala ndang diloas nasida pajongjohon gareja inganan nasida marpungu dohot dongan sahaporseaon. Godang do halak Kristen na marungkil ala ni haporseaonna di Tuhan Jesus, nian ndang apala hal na baru bei, ai sian mulana sai songon ni do hajongjongan ni halak si ihuthon Jesus. Di Huria Tessalonik hatihai marungkil do huria I, ala ni do marhiet suratna si Paulus ro mangalehon apulapul laho patoguhon hapaorseaon nasida. Disosohon si Paulus do asa benget mangadopi parungkilon I jala anggiat marhite I lam togu haporseaon nasida laho marnidas asi niroah ni Debata dibagasan Tuhan Jesus.

Mansai las do roha ni si Paualus marnidas huria Tessalonik, las rohana ndanda ala na marsitaonon nasida, alai ala marhite sitaonon tongtong do huria mian jala marsihohot manghaposi Tuhan Jesus. Ala ni molo adong parungkilon ditongatonganta, di rumah tangga, di kantor, di parsaoranta, di huria, naeng  ma nian hita tongtong masiurupan, masitungkolan, masitangiangan, masihaholongan, jala tongtong marpangkirimon na mangolu. Boi do marhite parungkilon i dipangke Debata gabe dalan laho papitahon haporseaonta, jala taingot ma ndang sadia sitaonon na do hasiangan on martimbanghon hasangapon, hamuliaoan sipapataron ni Tuhan i di ari sogot i, lapatann ingkon tongtng do hita memiliki semangat, optimis, visi, etios kerja, jala sai Tuhan i ma tapangsahon, AMEN
4. Marende No B.E. No. 131 :1+3 BATANG AEK USEHONONKU 
1.     Batang aek usehononku Ninna Debatanta i
        Ingkon bornok bahenonku Tano na mahiang i
        Parhorsihan sasude Ingkon gabe porlak be.
3.     Ingkon jumpang do hataNa Ai burju do Tuhan i
        Ingkon saut pinarbagaNa Naeng sangap goarNa i.
        Ingkon do tandaon ni Nasa bangso Tuhan i.

5. TANGIANG ALE AMANAMI


                                                                     


                                                                        Senin, 30  September 2013
Sijahaon:
Manogot: 2 Kronika  9:21-31                                               Bodari  Pilipi 3:1b-9
1. Marende  No. B.E . 467:1    Asi ni rohaM hupuji.
Asi ni rohaM hupu ji ala Ho manobus au. Di paIas Ho rohangku, ga-be soranganMu
Au. IngananMu rohanami. TondiMi manggohi i. Pangke dohot ngolunami gabe ulaulaMi.
2.Psalmen 113 :7 Ibana pahehehon na metmet sian orbuk, dipatimbul do na pogos i sian gambo
                                                                    IBANA PATIMBULHON
HATORANGAN
Sasintongna mamuji Debata ndang boi sirang i sian dua hal : parjolo :parsombaon tu Debata, jala na paduahon : holong ni roha tu dongan jolma. Diajolo ni Debata ndang adong mardia imbar jolmai, ndang marnida bohi Debata, alai jolma I do siida bohi. Jala hinorhon ni do, gabe masa ma kesenjanngan social, adong horong ni na sangap, na mora, na gogo, jala adong muse horong ni halak na pogos, na metmet, jala somalna halak on ma na gabe korban ni angka na mangasahon hagogoonna, naso peduli tu donganna. Marhite turpuk on, diondolhon do boha do Debata marasiniroha marnida angkas na pogos (naso marama, naso mararata, na tadik maetek, angka ina nabalu), keberpihakan ni Debata tu angka na pogos, na metmet namarlapatan doi dijanghon Debata do saluhut jolma so pola mamereng latarbelakang social ekonomi.Dipatuduhon Debata do sikapna marhite turpuk on, ndang lomo roha ni Debata tu angka jolma na mangarupi halak na pogos. Molo tajahan di Lukas 16:19-31, dipatimbul Debata do si Lazarus, jolma na lea I tu ampuan ni si Abraham, alai dung mate na mora gabe tu hamatean banua toru do jambarna.Na marlapatan doi ndang boi pangasahononhon hamoraon laho patimbulhon hita di harajaon ni Debata, molo adong di hita hamoraon, arta, naeng pangkeonta doi saluhutna laho patuduhon hamuliaon dohot hasangapon ni Debata. Molo didok Debata “pahehehon na metmet sian orbuk, namarlapatan doi nungga dipahehen Debata hita marhite Tuhan Jesus kristus             sian hamatean ala ni dosa I, nungga dipatimbul hita sian gambo ni dosai, antong tatiru ma Debata, taulahon ma ulaon nau tau “pahehehon” dohot pangurupion tu angka napatut siurupanta, uang ma hita “situnjang na gadab” lapatanna nungga susa dongan alai lam tamba tasusai. Tapuji ma Tuhanta I marhite ulaon na dennggan, ai nungga di pahehe hita jala dipatimbulhon hita gabe ianakonNa. Taida ma si Josep na dipangkit gabe perdana menteri di Mesir, halak na so diperhitungkan alai marhite asi ni roha ni Debata gabe dipatimbul ibana sian hametmetonnai. Songon ni ma hita naeng mangasahon pangurupion ni Debata, jala marpos niroha ma hita tu Debata, AMEN.
3. Tangiang Pangondianon
4. Marende B.E No. 753 :1 Dipardalanan Jesus di jolongku           
1.                    Dipardalanan Jesus dijolongku
Holong ni tanganMi manogu au
Nang di ngoluku Ho do sombaongku
Tung sonang mardalan raphon au.
Huboto do tangkas pangouonMu
Diiringiring Ho do langkangki
Sahat ro di ujung ni pardalanku
Togu ma au jonok tu lambungMi,

5. TANGIANG ALE AMANAMI