Sabtu, 09 Maret 2013

HASIL PILGUBSU

MEDAN (Pos Kota) – PDI Perjuangan menyatakan menolak hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara hasil hitungan cepat (quick count) yang berlangsung tanggal 7 Maret lalu.
Hal tersebut dinyatakan PDIP setelah menemukan banyaknya kecurangan seperti kuranganya partisipasi masyarakat alias Golput.
PDI Perjuangan Sumut menuding adanya indikasi intimidasi yang bertujuan untuk memenangkan pasangan Gatot Pujonugroho-Tengku Erry Nuradi sebagai incumbent dan adanya perbedaan perhitungan berdasarkan versi quick count dan saksi PDIP yang mengusung pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi.
Hasto Kristiyanto, Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan kepada wartawan di Medan, Sabtu (9/3), mengatakan proses pesta demokrasi pemilukada Sumatera Utara berjalan buruk. Hal tersebut dipastikan adanya campur tangan pejabat berkuasa yang turut dalam pencalonan.
Selain itu, PDIP juga mengaku tidak mempercayai hasil quick yang terkesan berpihak karena itu tim pemenang pasangan Effendi Simbolon-Jumiran masih menunggu hasil real count KPUD tanggal 14 Maret mendatang.
Lain halnya dengan pernyataan Kepala Badan Hukum dan Advokasi DPP PDI Perjuangan Arteria Dahlan, yang menyatakan Gatot Pujonugroho sebagai pejabat negara telah melakukan kejahatan demokrasi yang sengaja memberikan bantuan tambahan penghasilan menjelang pemungutan suara.
Terkait hasil quick count, Ateria Dahlan, mengaku ada perbedaan yang sangat signifikan sehingga PDIP menilai hasil lembaga survei tidak kredibel. Bahkan tim pemenangan Effendi Simbolon-Jumiran (ESJA)  setelah menghitung ulang dari hasil tambahan Tapanuli Tengah dan Dairi, pasangan ESJA memperoleh suara 32 persen dan pasangan Gatot-Tengku Erry 29,7 persen.
“Jika fakta yang kami ungkapkan tidak diindahkan, PDIP akan melakukan gugatan ke MK usai real count mendatang,”tutupnya.Dikuti dari, Sumber:http://www.poskotanews.com/2013/03/09/pdi-perjuangan-tolak-hasil-pilgubsu-versi-quick-count/


Gatot – Erry Pemenang Pilgubsu

Kemenangan Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi (GanTeng) menurut penghitungan cepat (quick count) diterima dengan lapang dada oleh pasangan peserta Pilgubsu yang lain. Secara sportif, beberapa pasangan mengucapkan selamat.
DIBOPONG: Gatot Pujo Nugroho dibopong pendukungnya  Posko Pemenangan GanTeng  Jalan Karim MS Medan, Kamis (7/3).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
DIBOPONG: Gatot Pujo Nugroho dibopong pendukungnya di Posko Pemenangan GanTeng di Jalan Karim MS Medan, Kamis (7/3).
MEDAN-Sebagai informasi, empat lembaga survei yang melakukan proses penghitungan cepat (quick count) menunjukkan pasangan dengan nomor urut 5, GanTeng, mengungguli empat pasangan lainnya.
Empat lembaga survei tersebut antara lain, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Puskaptis, Indo Barometer, dan Cyrus Network.
Dari data-data yang dikumpulkan, Kamis (7/3), sampai pukul 18.00 WIB, menunjukkan perolehan suara Gatot-Erry tidak lagi terkejar oleh pasangan lainnya. Pasangan ini terus mendapat angka di atas 32 persen.
Di posisi kedua dan ketiga, perolehan suara Effendi Simbolon-Jumiran Abdi saling kejar dengan pasangan Gus Irawan-Soekirman. Sampai pukul 18.00 WIB, seluruh data yang masuk di sejumlah lembaga survei belum sampai 100 persen (lihat Grafis).
“Teman-teman media sudah mengetahui dari penghitungan cepat, saya mengucapkan kepada Mas Gatot dan Bang Erry. Menurut hasil quick count (mereka) menang satu putaran,” ungkap Gus Irawan saat jumpa press di Gus Center di Jalan Pattimura Medan, Kamis (7/3) sore.
Gus Irawan juga mengucapkan terima kasih kepada tim relawan dan partai pengusung yang mempercayakan mantan Dirut Bank Sumut itu maju mencalonkan sebagai Cagubsu.”Saya ucapkan terima kasih sebesar-sebesar atas relawan dan partai kualisi, yang sudah berupaya secara maksimal dalam Pilkada Sumut ini,” ungkapnya.
“Saya dan Pak Soekirman sudah berlapangan dada menerima, begitu juga relawan harus berlapang dada dengan hasil penghitungan quik count yang sudah final ini,” katanya.
Gus Irawan juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah memberikan kontribusi kepada pasangan GusMan.”Saya lapang dada dan siap untuk menerima keputusan dari KPU Sumut, saya mengucapkan terima kasih untuk semua pihak,”ujarnya.
Saat ditanya terdapatnya sejumlah pelanggaran Pilkada Sumut, apakah pasangan Gusman akan melakukan gugatan atas itu, Gus Irawan mengatakan tidak.”Saya menerima keputusan dan hasil yang ada,” tuturnya.
Persis dengan Gus, Chairuman Harahap mengaku legowo terhadap hasil quick count. Disebutnya, hal itu merupakan realita yang harus bisa diterima oleh siapa saja yang mengikuti kompetisi. Namun, Chairuman mengaku tidak mau berkomentar banyak karena disebutnya kalau hasil quick count itu bukan hasil resmi.
“Belum bisa menjadikan hasil ini sebagai klaim kebenaran karena ada pihak yang lebih berwenang untuk menentukan hasilnya lalu mengumumkannya,” ungkap Chairuman yang tampak begitu serius memperhatikan siaran quick count di televisi.
“Sebagai pemimpin, kita harus menghormati keputusan yang sesuai hukum dan azaz yang berlaku dan jangan diakali. Apapun hasilnya, harus bisa menerima dengan besar hati serta mendukung pasangan yang menang itu,” tambahnya.
Sementara Gatot kepada Sumut Pos mengucap terima kasih kepada warga Sumut atas hasil yang ditunjukkan quick count. Dia pun mengaku telah menerima ucapan selamat dari kandidat lainnya. “Barusan saya ditelepon Pak Chairuman dan Fadly, mereka mengucapkan selamat,” ujar Gatot sore kemarin.
Demikian juga Gus Irawan yang memberikan ucapan selamat sekitar pukul 16.14 WIB melalui pesan singkat. Dalam pesannya, Gus mengharapkan Sumut  ke depannya menjadi lebih baik lagi. Gatot mengaku baru membaca sms dari Gus dua jam kemudian. Gatot pun  langsung membalas. “Terim kasih, mohon doa dan dukungannya untuk kebersamaan membangun masa depan Sumatera Utara yang lebih baik,” begitu tulis Gatot dalam pesan pendeknya apda Gus Irawan.

ESJA Anggap Perjuangan Belum Usai

Namun, Tim Kampanye pasangan Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi (ESJA), Ruben Tarigan menilai bahwa hasil tersebut tentu saja mengandung banyak kekeliruan. Artinya, perjuangan ESJA belum usai untuk meraih kursi Sumut 1 dan Sumut 2.
“Kita menghargai semua lembaga yang memberikan penilaian dalam penghitungan hasil suara pada Pilgubsu 2013 kali ini,tapi berdasarkan undang-undang yang kita lihat tentang Pilkada bahwa pengumuman yang sah adalah pengumuman dari KPU”, ujar Ruben Tarigan.
Ia juga mengimbau kepada semua pihak yang bertarung pada Pilgubsu 2013 kali agar jangan mengklaim kemenangan sebelum ada pengumuman dari KPUD Sumut.
“Sebab jika ada pihak yang mengklaim kemenangan sebelum hasil dari KPU selesai maka akan menimbulkan konflik horizontal di masyarakat Sumut,” ujar Ruben.
Ia juga menyampaikan bahwa PDI-Perjuangan Sumut pihaknya bersikap ksatria walaupun menerima hasil kalah ataupun menang. Namun harus menunggu hasil pengumuman dari KPUD Sumut.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya menerima pengaduan-pengaduan terkait pelanggaran pada Pilkada Sumut kali ini. Ia menemukan di lapangan banyak sekali terjadi pelanggaran. Pihaknya juga menemukan bahwa ada salah satu kandidat yang melakukan ‘money politik’ baik dengan memberikan sembako. “Kita sudah mentabulasi temuan-temuan tersebut dan mempelajarinya kualitas dari pelanggaran tersebut”, ujarnya.
Tim advokasi nantinya yang akan mengkaji temuan tersebut sebelum memutuskan untuk dibawa ke Mahkamah Konstitusi.
Ia melihat hasil quick count tersebut sah-sah saja dilakukan. Namun tentu saja quick count tersebut memiliki ‘error’. “Kami belum final dalam penentuan penghitungan suara dari seluruh daerah di Sumut, nanti pasti akan kita umumkan,” ujarnya. “Dan kami hanya percaya pada hasil dari tim yang kami bentuk terhadap perolehan suara tersebut,” ungkap Ruben Tarigan.
Senada dengan itu Ketua DPD PDI-P Sumut, Panda Nababan, mengungkapkan bahwa pihaknya mempersilahkan kepada lembaga-lembaga yang melakukan ‘quick count’. “Kami hanya ingin taat azas terhadap pihak yang berwenang mengumumkan hasil rekapitulasi suara pada Pilgubsu 2013 yakni KPUD Sumut,” ujar Panda.
Usai melakukan konfrensi pers terkait Pilgubsu 2013 di Kantor DPD PDI-Perjuangan Sumut tampak Effendi Simbolon beserta Jumiran Abdi segera meninggalkan kantor tanpa memberikan komentar sedikitpun terkait hasil ‘quick count’ tersebut.

KPU Tak Akui Quick Count

Di sisi lain, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Irham Buana Nasution enggan memberi tanggapan saat ditanya terkait keunggulan GanTeng sesuai hasil quick count yang diterbitkan beberapa lembaga. “Kalau masalah itu saya tidak bisa memberi tanggapan. Itu terserah mereka. Yang pasti kita tidak pernah mengakui semua hasil dari perhitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei.  Pasangan mana yang menang itu bakal ditentukan tanggal 14-15 Maret mendatang, setelah perhitungan manual di Provinsi selesai dilakukan,” kata Irham, saat menggelar konferensi pers di gedung KPU Sumut, Kamis (7/3) petang.
Irham juga tak mau berkomentar banyak saat disinggung mengenai banyaknya warga yang tidak memberikan suaranya dalam pelaksanaan Pilgubsu. Menurutnya, keberhasilan KPU tidak bisa dinilai dari banyak atau tidaknya pemilih. “Tingkat partisipasi warga itu bukan satu-satunya indikator yang bisa dipakai untuk menilai KPU. Ke depan kita akan melakukan perbaikan-perbaikan yang selama ini masih ada,” ungkapnya.
Irham memastikan semua TPS yang ada di 33 kab/kota di Sumut sudah menggelar pemilihan secara serantak tanpa ada kendala sedikitpun. “Kita pastikan pemilihan di daerah  berlangsung lancar dan aman. Memang tadi sempat ada kekurangan surat suara di salah satu TPS di daerah. Namun itu sudah bisa kita atasi secepatnya dengan berkoordinasi kepada PPS daerah terdekat,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Irham juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Sumut yang telah menunjukkan proses pemilihan langsung yang baik. “Terima kasih juga kepada PPS dan KPPS yang telah bekerja selama pelaksanaan Pilgub. Begitu juga kepolisian yang telah memberikan pengamanan dalam pelaksanaan Pilgubsu,” ucapnya.
Irham menegaskan, meski sejumlah lembaga survei telah memberikan hasil perhitungan cepat, namun itu semua tidak diakui oleh KPU. “14 dan 15 maret mendatang penghitunghan suara tingkat pemprovsu sekligus penetapan calon yang menang.
Yang pasti KPU Provinsi tidak pernah mengacu kepada hitung cepat lembaga survey, karena nanti kita akan menghitung secara manual,” pungkasnya. (gus/ram/mag-5/mag-10/mag-19/ial)

Hasil Quick Count Pilgub Sumut

LSI (Lingkaran Survei Indonesia)
1Gus Irawan Pasaribu-Soekirman        19,48 %
2Effendi Simbolon-Djumiran Abdi        26,87 %
3Chairuman Harahap-Fadly Nurzal       9,15 %
4Amri Tambunan- RE Nainggolan       12,46 %
5Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi    32,05 %

Puskaptis
11. Gus Irawan Pasaribu- Soekirman       20,35 %
22. Effendi MS Simbolon-Djumiran       25,69 %
33. Chairuman Harahap-Fadly Nurzal       8,35 %
44. Amri Tambunan-RE Nainggolah       12,04 %
55. Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi    33,57 %

Indo Barometer
11. Gus Irawan Pasaribu- Soekirman        21,82 %
22. Effendi MS Simbolon-Djumiran        23,93 %
33. Chairuman Harahap-Fadly Nurzal        9,37 %
44. Amri Tambunan-RE Nainggolah        12,01 %
55. Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi    32,87 %

Cyrus Network
11. Gus Irawan Pasaribu- Soekirman        22,81%.
22. Effendi MS Simbolon-Djumiran       23,15%
33. Chairuman Harahap-Fadly Nurzal        8,95%
44. Amri Tambunan-RE Nainggolah        11,73%
55. Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi    33,3 %
*Perhitungan hingga Pukul 18.00 WIB dengan 100 % data masuk.

Read more: http://www.hariansumutpos.com/2013/03/53789/gatot-erry-pemenang-pilgubsu#ixzz2PuMyeRTw