Kamis, 16 Juni 2022

Yesaya 6:9-13

Jamita Pembukaan Partangiangan Huria

Yesaya 6:9-13

Gabe siihuthon Jesus

1.      Hidup kita bukan semata untuk menyenangkan orang tapi menyenangkan Tuhan

2.      Hidup ini penuh tantangan namun ada harapan

Pengalaman Yesaya melihat Tuhan. Tuhan membuka komuniNya kepada Yesaya (ay 1-2),martua ma na ias roha ai idaon nasida do Debata, dibereng ibana ma markoor angka surusuruan ni Debata (ay 3). Manongtong do anagka surusrusan marende, ala ni ma hurian tongtong gabe huria na marende. Nang pe mate Raja Usia (50 tahun manguluhon bangsoNa) alai mangolu do Debata.

1.       Yesaya di utus kepada bangsa yang pendosa yang tidak mau bertobat.  (pangalaho songon Sodom dohot Gomora: Yes 1:10, sian bohina pe nga tarida nasida sijogalroha (Yes 3:10). Halak sijogalroha maol doi marhamubaon: (jugul(ndnag taroraan), jogal(ndang siat hata), jengjeng(lomo rohana manggaori), jungking(bais hata: sian dia mang borum ahu, so he ahulap namborum), jumarojor(sisurang), jengjeng(sai mangjungkiti hatana, mamlolus halak, ei silamng hoda), jorgang (holan hata naroa) , maol do doi mangantusi nang pe ditangihon (ay 9), halak na patangkangrohana gabe lam tangkang (ay 10)

-          Yesaya diutus Tuhan bukan menyampaikan kabar sukacita, tapi menyampaikan hukuman Tuhan yang akan menimpa umatNya. Hamba Tuhan itu bukan “Koki” yang membuat makanan rohani yang enak didengarkan, tapi tugas pelayana adalah menghantarkan “ Firman Tuhan yang telah Tuhan sajikan”  

-          Mananda Tuhan i  (nabadia) gabe mananda diri(jolma pardosa), pangalaho ni bangso I: ditangihon do alai ndang diantusi, diida do alai ndang olo mananda(bangkol marhamubaon:keras kepala)

-          Ulaon naposo ni Debata ndang holan mambahen sonang roha ni ruasna, alai asa sonang roha ni Debata. Jamita na denggan ndang ala tabo begeon ni ruas, alai boha do mangulahon jamitai.

2.       Cara Allah “menghukum” umatnya yang tidak mau bertobat (ay 11), Allah melakukan seleksi, siapakah yang pantas untuk hidup dan siapa yang harus mati.  Didok si Yesaya ma sadia leleng on Tuhan….(cara Tuhan berbeda dengan cara manusia, Hukuman dan kasihkarunia)

-          Sadia lelengnari Tuhan (renungan yang sangat dalam daari Yesaya…….….

3.       Barita nauli sian turpuk on ima Ay 13) : Ndang dipasombu Debata bangsoNai mago, diingot do padanNa: Adong do na hona UHUM alai adong dope namangolu laho patulushon sangkap ni Debata laho paulihon Yerusalem dohot bagasjoroNa.

-          Tuhan melakukan evaluasi dan seleksi yang ketat. Godang do na tarjou alai otik do na tarpillit

-          Gombaran boni na denggan do naso denggan (eme dohot simarememe)

-          Sesulit apapun kehancuran, apapun kesulitan Tuhan masih bisa membangun. Jangan hilang harapan. Tuhan kita tidak mau tambal sulam, tapi mendaur ulang.

-          Mandok mauliate ma hita ala diloas Debata dope hita mangolu nang pe godang dosanta.

Gabe siihuthon Jesus ingkon proaktif laho mamboan haimbaruon,

 

Hamba Tuhan Yang Menderita

 

Jesaya 52:13-15

Topik: Naposo Ni Debata Na Tumaon Na Bernit

Hamba Tuhan Yang Menderita

Siapakah yang mau menderita..?

Orang yang takut menderita adalah orang yang paling menderita

1.      Penderitaan Yesus sebagai jalan rekonsiliasi:(Allah mendamaikan manusia dengan diriNya melalui kematian Yesus). Namun pekerjaan Tuhan sedang berlangsung dan selama ada dosa dan kejahatan di dunia, aka ada orang2 tak bersalah yang menderita daan menanggung  kesalahan orng lain.  Ditengah pergumulan, penderitaan bangsa Juda, Allah menyatakan pengharapan  Mesias/hamba yang menderita (ay 13). Artinya hidup sesungguhnya adalah harapan yang lebih baik.(politik harapan: Harapan hidup untuk melihat dan mengalami dunia yang penuh damai sejahtera) Dalam pengalaman negatif kita harus melihat sesuatu yang positif. Penderitaan unsur untuk menghasilkan hal positif. Sebab saat kita menderita merindukan Tuhan. Lalu apa makna Hamba yang menderita itu? Siapkah yang dimaksud itu? Yakni Yesus yang disalibkan. Kemudian apa makna Salib itu bagi orang percaya

a.      Penderitaan itu nama lain dari pengalaman. Penderitaan adalah salah satu guru besar kehidupan. Tidak ada kemenangan tanpa penderitaan. Maka hidup tidak lepas dari penderitaan, maka yang bertahan hidup adalah menemukan makna dalam penderitaan. 

b.      Makna terdalam dari Salib Kristus adalah tidak ada penderitaan di bumi yang tidak ditanggung oleh Tuhan Yesus. Penderitaan bagi Yesus bersifat sementara, namun sukacita adalah abadi. Yesus mau menderita untuk kebahagiaan hidup kita,(berarti bagimana kita memikirkan dan membantu penderitaan orang lain) namun orang yang bahagia juga harus mampu memaknai penderitaan. Makna kehidupan adalah bukan semata hidup itu mudah, namun bagaimana belajar menghadapi penderitaan.  Oleh penderitaanlah membuat hidup kita memiliki kualitas kepribadian. Penderitaan telah melahirkan jiwa-jiwa yang kuat, karakter kuat.  

c.       Iman kita bukan untuk menghilangkan rasa sakit, namun membuat kita mampu melewati rasa sakit. Iman bukan untuk menghikangkan penderitaan namun memampukan kita memikul penderitaan.

d.      Rasa sakit itu menyadarkan kita untuk belajar menghargai kehidupan  dan segala sesuatu disekeitar kita. Sebab pelajaran terbesar dalam hidup dipelajari melalui rasa sakit. Rasa sakit dan penderitaan kita belajar dari kesalahan, mau memperbaiki, dan rasa sakit dan penderitaan adalah jalan kehidupan. Tanpa rasa sakit, tanpa pengorbanan kita tidak akan memiliki apaapa. Tidak ada keuntungan tanpa rasa sakit, tidak ada kesadaran tanpa rasa sakit

2.      Merenungkan bagaimana Yesus mengalami penderitaan dan penyiksaaan luarbiasa (ay 14-15). Yesus menderita karena ketidakadilan, artinya lebih baik kita menderita karena ketidakadilan daripada membuat ketidadadilan yang membuat orang menderita. Orang baik menghasilkan lebih banyak orang baik itu keadilan.

a.      Salib Yesus menegaskan mengubah kelemahan menjadi kekuatan, kehancuran menjadi keutuhan, Yesus menggunakan penderitaan sebagai alat untuk berguna dalam hidup kita. Hal yang kita anggap siasia menjadi batu lonjatan. Jika penderitaan dihadapi dengan iman, maka membuat kita bertumbuh, medewasakan dan melatih kita, membuat kita rendah hati, lemah lembut, dan berbelas kasihan terhdap sesama

Jakobus 5:13-18

 


Jakobus 5:13-18

Topik: Manghaburjuhon Tangiang/Bertekun dalam Doa

Bagian yang sangat penting dari iman adalah Doa

1.       Semua keadaan hidup hendaknya kita sikapi dalam DOA(Sipartangiang), sebab Tuhan adalah pusat hidup kita, arti apapun yang terjadi dalam hidup kita Tuhan bersamasama dengan kita(Baik suka dan dua Tuhan adalah pusat hidup kita, kita selalu membutuhkan Tuhan (Doa dan Nyanyian tidak bisa dipisahkan). Kenapa penting hidup dalam doa, sebab kesulitan, penderitaan, pergumulan pasti datang(dan penderitaan adalah cara untuk membiarkan Tuhan menghasilkan ketekunan supaya kita memiliki iman yang kuat). Doa itulah cara untuk mengungkapkan iman kita kepada Tuhan. Kita harus berdoa secara pribadi, menyanpaikan pergumulan kita dan juga menyampaikan rasa terimaskih pada Tuhan (13)

-          Hidup yang salah ketika melakukan apa saja demi kepentingan kita meski menyakiti orang lain. Orang percaya harus bertobat kembali kepada Tuhan, dan mengakui bahwa semua rencana kita bergantung padaNya.

-          Doa kita gagal karena kita tidak percaya pada Doa, Tuhan mendengar doa kita jika kita tidak percaya

-          Dalam doa kita mengakui ada kekuatan yang lebih besar. Apapun yang kita lakukan baik suka dna duka harus disikapi dalam DOA

2.       Parbue ni haporseaon do tangiang i(doa adalah sarana utk mepertahankan iman, sebab iman kadang lemah)

-          Molo adong na marsahit di hamu, dijou ma angka sintua ni huria i; asa ditangiangkon ibana; didampol ma ibana dohot miak marhitehite Goar ni Tuhan i. (Sintua/presbuteros:  pemimpin rohani, gembala, pengawas, penilik). Dijou namarsahit i ma (Jadi orang sakit harus proaktif), jadi yang sakit yang lebih proaktif, imannya yang lebih penting daripada penatua itu

-          Kata sakit (asthenei: Sakit fisik bisa jua sakit rohani/kelemahan atau lemah. Misalnya pada zaman dahulu Minyak adalah obat dipakai secara umum, sebagai symbol utk mengungkapkan keprihatinan dan perhatian

-          Kita juga harus mendoakan orang lain, mendoakan orang sakit (bukan hanya sakit fisik, namun juga sakit. Minyak adalah Simbol Obat, kekuatannya bukan pada minyak namun kekuatan ada dalam tangan Tuhan. (ay 14). Kita harus berdoa di dalam kebenaran.

-          Bedoa harus dalam iman/doa lahir dari iman dan saling mendoakan (15-16), berdoa dalam iman artinya Tuhan dapat menyembuhkan

-          Kuasa kesembuhan Allah masih berlangsung sepanjang masa, bukan hanya pasa masa Elia saja

-          Hanya orang yang rendah hati hidup dalam doa. Kita harus mau mengakui dosa-dosa kita supaya kita diampuni. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah saling mendoakan satu dengan yang lain

-          Kekuatan Doa sebab doa menghasilkan sesuatu, doa dapat menghasilkan perubahan. Sebab saat kita berdoa kita berbicara kepada Tuhan (Sang kuasa) bukan kepada manusia(ay 16)

3.       Tahaburjuhon ngolu sipartangiang ala marhagogoon situtu do tangiang i: Membuktikan kekuatan Doa( Contohnya doa Elia) Jawaban Doa adalah bergantung pada kuasa Tuhan dan kehendakNya (17-18) Mengapa orang tidak berdoa…?

-          Orang yang tidak berdoa, berarti menggap dirinya mampu melakukan segalanya, tidak membutuhkan Tuhan (merasa pintar, kuat, kaya, dll)

-          Orang tidak berdoa,karena di berpikir segala bisa dijelaskan dengan ilmu/logika (Orang zaman Elia bisa menjelaskan mengapa hujan tidak turun dari segi ilmu meteorology) tidak melihat Tuhan ada dibali semua itu. Jangan karena  semua masalah bisa kita jelaskan seolah-olah Tuhan tidak kita butuhkan

-          Kita tidak berdoa karena tidak beriman, kita anggap doa itu tidak menghasilkan apapa. Oarng berkata saya sudah berdoa tapi tidak mendpat apapa? Dia piker Tuhan seperti remod yang bisa diatur

-          Doa itu harus lahir dari iman, kita harus percaya pasa kuasa doa. Alai tarpatupa Ibana do andul lumobi sian na tapangido manang tapingkiri, hombar tu hagogoon na mangkorhon di bagasan hita.(Efesus 3:20)

1.       Doa adalah cara berhubungan dengan Tuhan dengan diri kita sendiri dan dengan orang lain.(

2.       Doa itu membawa perubahan(kehendak kita selarasa dengan kehendak Tuhan,

3.       Doa adalah sumber kekuatan (Doa menghasilkan kajaiban, kesembuhan, kedamaian, pengampunan