Rabu, 06 Oktober 2021

Lukas 10:20

 

Bahan Renungan Harian, Kamis 7 Oktober 2021

Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." (Lukas 10:20)

a.      Gereja adalah ibarat ‘tubuh Kristus” di bumi untuk misi kerjaan Allah. Sebagaimana Yesus memilih 12 Murid dan kemudian menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua. Mereka diutus seperti “domba ditengah serigala”, itu artinya menjadi pengikut Kristus bukan hal mudah dan murahan, namun memikul tanggungjawab untuk memikul salib. Eksistensi HKBP yang berumur 160 tahun ( 07 Oktober 1861-2021) pada saat ini patut kita syukuri adalah buah dari misi kerajaan Allah. Pertanyaan evaluasi adalah bukan seberapa lama kita menjadi Kristen (HKBP, atau jemaat), namun bagaimana hidup kita selama menjadi Kristen?

b.      Sukacita kita bukan berfokus pada hal duniawi namun hal sorgawi. Dasar sukacita kita adalah pengampunan Allah dan anugerah kehidupan kekal bagi orang percaya. Kita patut memuji Tuhan atas banyak berkat yang kita terima dari-Nya, namun focus utama kita adalah Tuhan sumber pemberi berkat itu. Marilah kita bersukacita dalam hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan bahwa nama kita tertulis di surga. Kita menyukuri apa yang telah Tuhan perbuat bagi gereja Nya HKBP yang hidup dalama persekutuan (Koinonia), kiranya misi gereja HKBP senantiasa hidup untuk menyuarakan nilai-nilai kehidupan, menghasilkan buah iman dan keberpihakan pada kaum miskin karena disanalah kita melihat wajah Tuhan (marturia).  Pandanglah orang miskin dengan belas kasih dan Yesus akan memandang(Diakonia)

Rom 8:37

 

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (Rom 8:37)

Saudara-saudara yang terkasih, melalui nats ini kita diajak untuk merenungkan :

Hidup ini tidak terlepas dari kesulitan, masalah, kemiskinan, ancaman, atau kekerasan. Namun orang Kristen harus membangun sikap hidup sebagai “pemenang melalui Kristus yang mengasihi kita." Istilah menang/kemenangan (Yun:hypernikōmen), artinya adalah gagasan kemenangan yang luar biasa, melebihi, dalam keadaan terus-menerus: untuk terus-menerus meningkatkan kemenangan. Hidup dalam kemenangan bukan berarti hidup tanpa masalah, sebab Paulus sendiri mengalami pergumlan yang berat  (2 Korintus 11:23-29).

Kemenangan kita yang utama adalah diselamatkan oleh iman di dalam Kristus (Roma 3:23-26; Yohanes 3:16-18) menaklukkan hal-hal yang mengerikan itu dalam arti bahwa Kristus telah memenangkan kemenangan yang paling penting bagi kita. Jadi kemenangan itu, adalah bagian kita dalam warisan kemuliaan-Nya, tidak dapat diambil dari kita dengan cara apa pun. Kita menaklukkan dalam arti bahwa tidak satu pun dari hal-hal ini dapat mengalahkan apa yang telah diperoleh kasih Allah bagi kita. Pemenang bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi orang yang tidak pernah menyerah. Pemenang adalah orang biasa dengan hati yang luar biasa. Pemenang melakukan apa yang tidak dilakukan pecundang. Kemenangan datang dari mengambil tindakan. Oleh sebab itu marilah kembangkan kualitas kemenangan dalam diri kita, dan jangan pernah menyerah pada apa yang kita perjuangan dalam kehendak Tuhan. Amin

Rom 8:31

 

Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8:31)

Hidup ini ibarat “peperangan” kita tidak akan mampu menang dengan kekuatan sendiri, setiap kemenangan yang diraih adalah kemenangan oleh iman. Kemenangan kita tidak terletak pada keyakinan pada spiritualitas kita. Kemenangan kita bertumpu pada iman kepada Tuhan.  Kita telah melihat dalam Roma 8:28-30 keselamatan adalah anugerah dan pekerjaan Allah. Dari awal sampai akhir keselamatan kita adalah dari Allah. Tidak ada tempat untuk kebaikan manusia. Karena Tuhan telah melakukan hal yang terbesar dengan menyerahkan Anak-Nya, bagaimana mungkin Dia sekarang tidak melakukan hal-hal yang lebih kecil bagi kita? Ini adalah jaminan terakhir bahwa Dia cukup mengasihi kita untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Apakah ada sesuatu yang Dia tidak akan lakukan untuk gereja-Nya? Tidak ada musuh yang bisa menang melawan orang-orang yang didukung oleh Tuhan yang begitu berkomitmen kepada umat-Nya. Karena Tuhan di pihak kita, apa bedanya siapa yang melawan kita? Hanya iman kepada Tuhan dan kepercayaan kepada-Nya yang memberi kita kekuatan untuk bertahan dan memperoleh kemenangan.

Jangan hidup dalam kegelisahan (Yohannes 14:1)

 "Janganlah hatimu menjadi gelisah; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. (Yoh 14:1)

Saudara-saudara yang terkasih, melalui nats ini kita diajak untuk merenungkan :

a.      Jangan hidup dalam kegelisahan: Kristus meyakinkan para pengikut-Nya bahwa iman kepada-Nya adalah iman kepada Allah. Kita hidup di dunia yang penuh dengan tekanan dan ketegangan, dan meskipun kita tidak dapat mencegah tekanan hidup, kita memiliki jaminan dari Tuhan Yesus Kristus sendiri bahwa karena Dia mengalahkan dunia,  dan iblis, kita juga adalah pemenang di dalam Dia. Jalan yang sulit seringkali mengarah ke tujuan yang indah. Terkadang hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup kita menempatkan kita langsung di jalan menuju hal-hal paling indah yang pernah terjadi pada kita.

Kita tidak menemukan Tuhan dalam kegelisahan namun dalam iman. Rasa gelisah tidak akan membawa kita pada solusi, namun semakin menambah beban. Meskipun hidup ini pernuh tantangan, namun iman kepada Kristus memotivasi kita untuk membangun sikap sebagai pemenang bukan pecungdang. Hidup adalah 10 persen apa yang kita alami dan 90 persen bagaimana kita menyikapinya. Meskipun kita mengahadapi banyak pergumulan, namun hendaknya sikap kita selalu optimis