BAHAN SERMON EPISTEL
MAMUR 148:1-14
PUJILAH TUHAN HAI SELURUH CIPTAANNYA
PUJILAH TUHAN HAI SELURUH CIPTAANNYA
Pendahuluan:
Dalam Mazmur 148, semua ciptaan dipanggil untuk memuji Tuhan (bnd.
Kej 1). Mazmur ini kemungkinan besar ditulis pada masa setelah pembuangan.
Panggilan untuk memuji Tuhan adalah merupakan respon atas pembebasan yang dilakukan
oleh Tuhan dari sejarah perjalanan umatNya (Mesir-Babel) dan panggilan untuk
membangun kembali Bait Allah pada masa Nabi Hagai dan Zakaria. Dasar pujian ini
adalah untuk bersyukur, merayakan kuasa Allah atas ciptaaNya dan membangun
motivasi umat pada waktu itu untuk memuji Allah setelah pada masa pembuangan
terjadi kealpaan dalam memuji Tuhan. Mazmur ini adalah panggilan yang paling serius dan sungguh-sungguh untuk
semua makhluk, sesuai dengan kapasitas mereka, untuk memuji Pencipta
yang berkuasa dan yang abadi, kuasa
Allah yang tak terlihat diwujudkan
dalam hal-hal yang terlihat. Tujuan pemazmur untuk mengekspresikan kasih sayang yang besar untuk tugas pujian, pemazmur
meyakini dan mengalami “kepuasan dan ketenangan batin ketika memuji Tuhan dan
dimampukan dalam menghadapi segala pergumulan. Seruan untuk memuji Tuhan
disampaikan pada mahluk yang lebih tinggi (Malaikat), makhluk yang ditempatkan di atas dunia, baik yang adalah makhluk
intelektual, dan mampu melakukannya secara aktif (ay 1, 2), dan mereka yang tidak,
namun mampu melakukannya secara obyektif (ayat 3-6). Mazmur ini juga seruan
untuk memuji pada kelompok makhluk dari dunia ini yang lebih “rendah”, baik yang hanya dapat memuji secara materi/eksistensinya (ayat 7-10) dan bagi yang diperlengkapi dan mampu untuk mempersembahkan pujian (ay. 11 -13),
terutama umatNya sendiri,
yang memiliki lebih banyak alasan untuk melakukannya, dan lebih peduli untuk
melakukannya, daripada yang lain (ayat 14).
Ayat:1-2: Haleluya[1]!.Artinya menyanyi, merayakan,
memuji nama Tuhan. Kata haleluya selalu menjadi pernyataan awal dan akhir dalam
Mazmur pasal 146-150, hal ini menandakan/menegaskan pentingnya memuji dan
memuliakan Allah. Dalam ayat ini pemazmur dengan jelas melihat dengan “mata
imannya” bahwa para malaikat senantiasa memuji dan memulikan Allah. Pujian para
malaikat di Sorga merupakan gambaran dalam hidup kita untuk memuji nama Tuhan,
para mailaikatpun tundak untuk memujiNYa. Memuji Tuhan bukan hanya ditujukan
bagi mahluk yang hidup, namun juga ciptaaan yang tidak bernapas/material
(mati), yakni matahari, bulan dan bintang, semuanya melakukan sesuai dengan
kehendakNya dimana planet dan
bintang menaati Allah dengan tetap dalam
orbit mereka dan berfungsi sebagaimana Allah menciptakannya. Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala
menyatakan karya tangan-Nya (Mazmur 19:1). Jika kita merenungkan ciptaan
Allah yang luasr biasa, maka kita semakin menyadari siapakah kita ini sehingga
kita layak memuji Tuhan. Memuji dan memuliakan nama Tuhan merupakan peneguhan
bagi kita bahwa dalam pengharapan iman kita akan menerima, menantikan pengangkatan
untuk memasuki kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita (Rom 8:18-23) Dengan kata lain, semua ciptaan
yang terlibat dalam penebusan jiwa kita oleh Yesus Kristus, dan juga harus berubah
seperti kita diubah oleh kemahakuasaan-Nya dan kedaulatanNya
Ayat 4: menegaskan bahwa Allahlah yang berkuasa atas segalaNya
Ayat 5-6: Allah telah memberi perintah
maka semuanya tercipta. Kata
mencipta (baraq:kata kerja) yang arti nya membentuk, mengukir, membuat, tetapi
kata tersebut digunakan untuk menciptakan sesuatu dari energy atau menciptakan sesuatu yang tidak ada
menjadi ada. Allah menetaptakan ciptaanNya dalam hukum yang tidak akan berubah
untuk selamanya, ciptaan Allah begitu sempurna, sehingga pengetahuan manusia
tidak mampu mengukur bagaimana pengaturan Allah atas bulan, bintang matahari,
planet2 lainya yang berjalan sesuai dengan fungsinya. (Yer 33:25-26a)
Ayat 7-10: Panggilan memuji Tuhan bagi alam
Pujilah bumi hai ular-ular naga
(tanniyen: berarti naga besar), mahluk yang di kenal dalam dunia kuno, yang
juga dipanggil untuk mmemuji Allah. Dalam ayat 7-8 disebut ada 6 yang harus
memuji Allah: Kata pertama adalah
gesh berarti api (Imamat 01:07) Petir (. Kej 19:24 Kel 9:23-24);dan sering
digunakan untuk berarti api supranatural, kehadiran Yahweh atau kehadiran
theofani (Kel. 3:2; 13:21). Dalam konteks, ini akan menunjuk pada penerang. Kata kedua Barad yang berarti hujan es. Salah satu wabah yang Allah kirim pada Mesir yang sangat menghancurkan (Kel. 9:18). Allah juga
menggunakan es untuk membantu Yosua dalam pengambilan Kanaan (Yosua 10:12). Yang
ketiga adalah sheleg yang berarti salju disebutkan beberapa kali dalam Alkitab
(misalnya, Ayub 37:6, 10 38:29 Mazmur 147:16-17). Yang keempat adalah qîyþôwr (
dibaca kee-TOHR) yang berarti asap tebal. Kata ini digunakan untuk merujuk kepada awan gelap badai. Tuhan disebutkan beberapa kali dalam Alkitab
dalam hubungannya dengan badai. Salah
satu contoh adalah Mazmur 135:7: Ia menyebabkan uap untuk naik dari ujung bumi;
Siapa yang membuat petir untuk hujan, yang membawa keluar angin dari gudang-Nya. Lihat juga Mazmur 107:25 Yunus 01:04. Kelima kata benda adalah tunggal feminin rûwach yang
berarti angin, nafas, semangat,penampakan. Keenam çejârâh (diucapkan seìaw-RAW) yang berarti badai, badai-angin. Ayub 37:9-13 "
Keenam hal materi di atas disebut
harus melakukan sesuai dengan perintah
Alah , tidak hanya bertindak namun bertindak sesuai dengan kehendakNya. Hal ini
menunjukkan bagaimana ciptaanNya tundak kepadaNya dalam penyerahan yang
sempurna kepadaNya dalam hukum-hukum dan ketetapan yang diperbuat Allah, dan
semua itu untuk menujukkan tindakan pujian dan penghormatan kepada Allah atas
keagungan dan supremasi dan kuasaNya. Pemazmur juga menyatakan agar semua alam
memuji Tuhan, baik gunung2, binatang-binatang, mahluk hidup di darat dan di laut
agar berkontribusi dalam memberitakan
kebijaksanaan, kekuatan dan kebaikan Allah.
Ayat: 11-12: Panggilan untuk memuji Tuhan bagi manusia, yang meliputi
baik penguasa (eksekutif, legislatif, Yudikatif), yang menekankan bahwa
Allahlah sesunggunya yang menjadi penguasa atas hidup manusia oleh sebab itu
para pemimpin dari tingkat atas sampai bawah hendaknya taat pada hukum dan
kehendak Allah. Kemudian panggilan untuk semua kategori, baik yang tua, muda,
anak-anak harus bersatu dalam memuji dan memulikan nama Tuhan
Ayat 13-14: ayat ini merupakan kesimpulan yang menegaskan semua
ciptaan harus memuji dan merayakan karya Allah yang luar biasa. Dalam ayat 13
ini juga ditegaskan bahwa “ sebab hanya namaNya saja yang tinggi luhur (mazm
8:1), ini menunjukkan pada raja yanag akan datang (Mesias), Dia adalah refresentasi
dari Allah yang oleh Dia (Yesus) manusia telah diselamatkan ( Kis 4:12)
Ayat 14: Panggilan memuji Tuhan bagi orang-orang Kudus
Allah telah meninggikan “tanduk”…
tanduk menunjukkan”kekuatan dan kekuasaan ( Ul 33:17) kesombongan (Mazmur 75:4-5), dan kekuatan militer
(Daniel 8:20-21) dalam nats ini kekuasaan dan otoritas adalah berhubung dalam konteks kekuasaan, wewenang,
pemerintahan (Mazmur 75:10). Allah telah memberikan umatNya seorang yang
menjadi pemimpin Israel, penyelamat yakni Yesus Kristus (Mesias) yang mati di
kayu salib yang ditinggikan Allah dan setiap orang percaya kepadaNya akan
memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:14-15). Nats ini juga merupakan panggilan
bagi orang-orang percaya (orang kudus) untuk memuji Tuhan, bukan pujian pada manusia.
Hanyalah Allah yang patut dipuji (thehîllâh: kata benda feminin tunggal).
Renungan
- Memuji dan memulikan nama Tuhan adalah bagian dan panggilan hidup kita dan seluruh ciptaan Tuhan
- Mengacu pada nama Minggu Kantate yang mengajak kita menyanyikan “nyanyian baru bagi Tuhan” apakah nyanyian baru itu? Marilah kita hidup baru dalam Kristus, nyanyian baru dalam nats ini adalah memuji dan memuliakan karya Tuhan atas ciptaanNya, bersyukur, merendahkan diri di hadirat Tuhan, tidak sombong, karena pujian kepada Tuhan akan membawa kita pada pengenalan diri siapakah diri kita ini dihadiranNya
- Hendaklah kita senantiasa mengandalkan Tuhan, semua harus takluk, dan taat pada kehendak Tuhan. Bagaimana kita mengimplementasikan itu dalam tugas dan panggilan kita, baik sebagai hamba Tuhan, para pemimpin: eksekutuf, legislative,yudikatif, apapun pekerjaan dan profesi kita semua harus sesuai dengan tujuan sang Pencipta.
- Tapabagas ma. mauliate
Pardomuan; 22 April 2013
Pdt.Remanto Tumanggor,M.Div
081361199159
[1] Dalam bahasa Ibrani, kata “Haleluyah” terdiri dari
dua kata: “Hallelu” dan “Yah”. Kata “Halelu” (akhiran "-u" menandakan
perintah untuk orang pertama jamak, semacam "marilah kita") berasal
dari kata "Halel" (= memuji) yang terdiri dari dua huruf Ibrani “he” (ה) dan “lamed” (ל).
Huruf “he” awalnya adalah gambar seorang laki-laki dengan tangan menengadah ke
atas melihat ke suatu penglihatan yang menakjubkan. Sedangkan huruf “lamed”
pada mulanya gambar sebuah tongkat gembala. Tongkat dipakai sang gembala untuk
menggerakkan kawanan binatang ke suatu arah. Dengan demikian penggabungan dua
huruf “he” dan “lamed” itu berarti “melihat ke arah”. Sedangkan kata “Yah”
merupakan kependekan dari nama sebutan Tuhan, YHWH
atau dalam bahasa Inggris Yahweh atau Jehovah. Dengan demikian
"Haleluya" dapat diartikan "melihat ke arah Tuhan".