Markus 7:17-23
Topik: Tuhan mengetahui Isi hatimu
Hati-hati dengan hati, hati
pusat kehidupan, hati manusia bias seperti binatang buas jika idak dijinakkkan.
Terkadang hati melihat apa yang tidak terlihat oleh
mata. Air mata
berasal dari hati dan bukan dari otak. Hanya dengan hati seseorang dapat melihat dengan benar; apa yang penting tidak terlihat oleh mata. Simpan
cinta di hatimu. Hidup tanpanya
seperti taman tanpa matahari ketika bunga-bunga mati. Lakukan pekerjaan Anda dengan sepenuh hati, dan
Anda akan berhasil – hanya ada sedikit persaingan. Hati
manusia sangat mirip dengan laut, ada badainya, ada pasangnya dan di dalamnya
ada mutiaranya juga
Hidup orang Kristen tidak terikat atau ditentukan oleh tradisi atau etnis tertentu, tapi oleh kemurnian yang terpancar dari hati, yang
dimanifestasikan oleh cinta kepada orang lain. Kita mungkin tidak membutuhkan lebih banyak
tradisi, tetapi lebih banyak refleksi tentang apa yang berasal dari hati
kita. Selain itu, tradisi bisa
menjadi baik, dan dapat mengarahkan orang lain kepada Tuhan. Bagaimana kita
dapat mengevaluasi
tradisi (adat, kebiasaan) kita dalam terang firman Tuhan?
Pentingkah kebersihan lahiriah itu penting (mencuci tangan,
kebersihan, dll). Menjaga kebersihan itu sangat penting apalagi dalam menyikapi
Covid 19, (Pakai masker, Mencuci tangan, jaga jarak, hindari kerumuman, dll) sangat
penting namun yang utama adalah kebersihan batiniah(hati) Perintah Allah itu
lebih utama dari tradisi manusia (ay 8) Tradisi perlu untuk diperlihara namun
tradisi jangan mengabaikan Firman Allah.
Yesaya 29:13 “Dan Tuhan telah
berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan
memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan
ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan. Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel:
"Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah
menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa
yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."( 1 san 16:7)
Tidak ada yang haram jika semua disyukurin (17-19)
Hukum upacara Musa membedakan antara makanan
"bersih" dan "najis" (lihat Imamat 11:1-47) Tujuan
mereka adalah untuk menanamkan kesadaran akan kekudusan Allah dan realitas dosa
sebagai penghalang persekutuan dengan Allah. Dalam Markus Bahwa setiap
makhluk Tuhan itu baik, dan tidak ada yang boleh ditolak jika dapat diterima
dengan ucapan syukur.
Ayat
20-23: Hati-hati dengan hati, sebab kenazisan
bersumber hati. Apa yang menajiskan manusia adalah apa yang keluar dari isi
hatinya, sebab dari hatilah timbul niat, keinginan, hasrat yang baik dna yang
buruk/jahat.: Akar masalah dari dosa semua orang
adalah hati mereka yang jahat, bejat, dan tidak disunat secara rohani! Hati
seperti "akar" dan dosa adalah "buah" dari "akar" yang rusak itu dan itu adalah
tanaman yang jelek, tercela dan merusak untuk dilihat! Yesus melanjutkan dengan membuat daftar 13 dosa (tidak
semua namun termasuk ) untuk menunjukkan kebenaran bahwa semua kekotoran
berasal dari hati kita yang tercemar, yakni:
a.
Pikiran jahat : Orang
bijak seharusnya memiliki uang di kepalanya, tetapi tidak di hatinya. Pikiran jahat - Pikiran jahat seperti
mata air yang "tercemar" di sumber mata air, karena dari pikiran
buruk itu muncul tindakan buruk yang dijelaskan dalam "daftar buruk"
ini
b.
Percabulan (pornea), tidak ada etika dan
moralitas
c.
Pencurian, korupsi mengambil hak
orang lain, mengambil yang tidak haknya
d.
Pembunuhan bukan hanya dalam arti fisik
e.
Perjinahan, hubungan seks yang terlarang
yanag tidak sah
f.
Keserakahan: Keserakahan
akan melahirkan kekerasan dan kekejaman. Orang serakah tidak pernah
puas bahwa mereka memiliki cukup. Mereka seperti hiu yang
menghabiskan seluruh hidupnya untuk berburu dan memakan. Semua
lautan di dunia tidak dapat memuaskan hidupny. Keserakahan sangat merusak. Itu menghancurkan segalanya. Kekayaan itu
seperti air laut; semakin banyak kita minum, semakin haus kita; dan
hal yang sama berlaku untuk ketenaran. Orang yang serakah selalu merasa
kekurangan
g.
Kelicilkan: (Dello yang berarti
umpan) secara harafiah berarti kail, jebakan, atau tipuan yang kesemuanya
merupakan berbagai bentuk penipuan. Dolos adalah
upaya yang membuka untuk, menipu, menjerat atau "memancing jebakan dalam
upaya untuk "menangkap" korban yang tidak waspada) orang lain dengan
pikiran.Ini adalah keinginan untuk mendapatkan keuntungan atau mempertahankan
posisi dengan menipu orang lain.
h.
Hawa Nafsu: Nafsu ketamakan begitu menguasai umat manusia sehingga kekayaan mereka
tampaknya lebih menguasai mereka daripada memiliki kekayaan mereka. Ibarat api seperti nafsu ibarat seperti apai yang
membakar dan menghanguskan
i.
Iri hari, (tidak senang melihat
orang lain) Jangan iri dengan apa yang orang
miliki, tirulah apa yang mereka lakukan untuk memilikinya. iri
hati berarti “menginginkan jumlah yang lebih banyak” dan
merupakan akar dari banyak dosa lainnya. Ini sering disebabkan oleh
keserakahan dan egoisme dan mengacu pada keinginan yang tak terpuaskan untuk
apa yang menjadi milik orang lain
j.
Hujat: berbicara untuk
mencelakai
membawa ke nama buruk, memfitnah,
k.
Kesombomgan, menggangap super dan orang
lain rendah
l.
Kebebalan
(jugul, oto): Hidup itu keras, tetapi lebih
sulit jika Anda bodoh.” Lebih baik
menjadi miskin dan berintegritas daripada menjadi bodoh dan berbohong. Hal yang paling sulit untuk diatasi bukanlah
keegoisan atau kesombongan atau tipu daya, tetapi kebodohan belaka. Orang paling bodoh yang saya kenal adalah mereka yang
Tahu Segalanya. Setiap orang dapat
membuat kesalahan, tetapi hanya orang bodoh yang bertahan dalam kesalahann
RENUNGAN:
1. Iman Kristen bukanlah iman yang murahan dengan menjadi makanan dan minuman jasmani sebagai tolak ukur kebenaran hidup dalam iman kepada Tuhan.
2. Yang
membuat kita najis itu bukan apa yang masuk, tetapi apa yang keluar. Maka
jangan kita cari “kambing hitam” atas dosa dan kejahatan yang kita perbuat.
Seperti apapun tantangan dan godaan yang datang (masuk) dalam diri kita, tetapi
selama hati kita tetap diterangi oleh firman Tuhan, maka baik godaan maupun
tantangan akan dapat kita olah dalam hati sehingga tidak melahirkan perbuatan
dosa.
3. Mari kita selidiki isi hati kita. Bahwa hati
adalah tempat yang terdalam di dalam diri seseorang. Karena begitu dalamnya,
sampai-sampai kita sesukanya berbuat apa saja yang kita kehendaki karena
menganggap tidak ada orang yang mengetahuinya. Tetapi bagaimanapun kita
menyimpan segala sesuatu dalam hati, Tuhan mengetahui isi hati kita. Maka
bagiklah kita menyelidiki hati kita, apa yang ada di dalamnya, apa yang di
olah, apa yang di produksi hati kita, sebab jika kita sedang memproduksi
hal-hal yang jahat, maka itulah yang menajiskan diri kita.