Rom
12:15 “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan
orang yang menangis!
Saudara-saudara
yang terkasih, melalui nats ini kita diajak untuk merenungkan :
a.
Kebahagiaan sejati adalah bersukacita dalam kebenaran, karena bersukacita dalam kebenaran adalah bersukacita di dalam
Tuhan, yang adalah kebenaran. Bersukacita dalam kesenangan duniawi itu
berbahaya, bersukacita dalam diri sendiri itu bodoh, bersukacita dalam dosa itu
fatal, tetapi bersukacita di dalam Tuhan itu surgawi.
b.
Memiliki sikap
dan tindakan yang empati: Yesus adalah teladan dalam hal empati ( Yohanes
11:33–35). Yesus sangat tersentuh dan menangis bersama Maria dan yang lainnya
setelah Lazarus meninggal. Yesus tahu Dia akan membangkitkan Lazarus dari
kematian, namun Yesus ikut merasakan kesedihan mereka yang kehilangan. Empati
didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain.
Empati sejati mengharuskan kita melangkah keluar dari emosi kita sendiri untuk
melihat segala sesuatunya sepenuhnya dari sudut pandang orang lain. Artinya Empati adalah melihat dengan mata
orang lain, mendengarkan dengan telinga orang lain, dan merasakan dengan hati
orang lain. Oleh sebab itu empati adalah cara khusus untuk mengenal orang lain
dan diri kita sendiri. Empati dan kasih sayang akan
membuat dunia kita lebih baik. Orang-orang percaya yang telah diselamatkan telah
diperlihatkan kasih karunia yang besar oleh Allah (Roma 3:23-24), yang
mengalami pencobaan dan penderitaan kita (Ibrani 4:15-16). Sama seperti orang
Kristen, yang telah menunjukkan belas kasihan yang besar, harus berbelas kasih
kepada orang lain (Roma 11:30-31; Efesus 4:32), demikian juga mereka harus
mencerminkan empati Allah melalui belas kasihan kepada orang lain. Hanya dengan
melihat belas kasih dan cinta yang luar biasa yang Tuhan miliki untuk kita,
maka kita akan dapat memiliki hati-Nya untuk orang lain.Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar