2
Korintus 4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari.
Saudara-saudara
yang terkasih, melalui nats ini kita diajak untuk merenungkan:
a.
Meskipun kita
memiliki keterbatasan secara lahiriah, namun jangan pakai itu sebagai alasan
untuk melemahkan semangat melayani. Secara manusiawi Paulus lemah, tetapi
secara rohani dengan setia Allah menyertai dan menguatkan perjuangan iman dan
pelayanannya (2 Kor 4:16-17). Manusia lahiriah akan merosot, menjadi tua dan
sakitsakitan, tak ada manusia yang abadi, semua akan mati dan ada batasannya.
Memang manusia berbeda dengan mesin.
Misalnya mobil yang sudah tua semakin boros konsumsi bahan bakarnya dibanding
mobil yang baru. Saat mobil masih baru biasanya masih irit bahan bakarnya,
contohnya 1 liter bahan bakar bisa mencapai 12 km, namun setelah mesin mobil
sudah tua, maka 1 liter bahan bakar hanya bisa tempuh 7 km saja… boros! Beda
dengan manusia saat masih muda selera komsumsi
sangat kuat dibanding dengan setelah masa tua selera makan semakin
menurun, artinya masa muda lebih boros dibanding dengan masa tua lebih irit.
Itu adalah gambaran kehidupan lahiriah manusia. Namun ada satu hal yang lebih penting dalam diri kita
yang terus dapat meningkat tanpa batas dan tanpa titik maksimum, yaitu manusia
batiniah. Bahkan dikatakan Paulus: semakin dibaharui… luar biasa.
Manusia batiniah kita ada dalam hati dan pikiran… hati dan pikiran yang terus
dibaharui. Itulah yang membuat kita tidak tawar hati dan bersukacita hati
tenteram. Hanya saja memang harus diperhatikan apa konsumsinya. Jangan salah! Konsumsi utama dari hati dan pikiran kita adalah firman
Tuhan. Sebab itu… agar hati dan pikiran kita terus dibaharui, nikmatilah
konsumsinya yang sebenarnya… firman Tuhan. Itu yang utama, tidak ada yang lain.
b.
Hidupilah
semangat pelayanan yang hidup. Manusia batiniah
selalu dibaharui bila hidup dalam iman, dan pengharapan yang
menguatkan orang Kristen meskipun mengalami banyak pergumulan. Semangat
melayani tidak bergantung pada hal jasmaniah namun bagaimana batiniah kita
(integritas, spritualitas, motivasi pelayanan, dll). Sekalipun daya fisik
Paulus makin menurun, baik karena usia maupun penderitaan yang terus menerus,
namun semangatnya menginjili tetap menyala-nyala. Mengapa? Karena dia sangat
yakin bahwa di balik semua penderitaan ini kelak tersedia kemuliaan dari Tuhan
(2 Kor 4:17).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar