Senin, 27 September 2021

Tuhan mengetahui Isi hatimu


Markus 7:17-23

Topik: Tuhan mengetahui Isi hatimu

Hati-hati dengan hati, hati pusat kehidupan, hati manusia bias seperti binatang buas jika idak dijinakkkan. Terkadang hati melihat apa yang tidak terlihat oleh mata.  Air mata berasal dari hati dan bukan dari otak. Hanya dengan hati seseorang dapat melihat dengan benar; apa yang penting tidak terlihat oleh mata. Simpan cinta di hatimu. Hidup tanpanya seperti taman tanpa matahari ketika bunga-bunga mati. Lakukan pekerjaan Anda dengan sepenuh hati, dan Anda akan berhasil – hanya ada sedikit persaingan. Hati manusia sangat mirip dengan laut, ada badainya, ada pasangnya dan di dalamnya ada mutiaranya juga

Hidup orang Kristen tidak terikat atau ditentukan oleh tradisi atau etnis tertentu, tapi oleh kemurnian yang terpancar dari hati, yang dimanifestasikan oleh cinta kepada orang lain. Kita mungkin tidak membutuhkan lebih banyak tradisi, tetapi lebih banyak refleksi tentang apa yang berasal dari hati kita. Selain itu, tradisi bisa menjadi baik, dan dapat mengarahkan orang lain kepada Tuhan. Bagaimana kita dapat mengevaluasi tradisi (adat, kebiasaan) kita dalam terang firman Tuhan?

 Pentingkah kebersihan lahiriah itu penting (mencuci tangan, kebersihan, dll). Menjaga kebersihan itu sangat penting apalagi dalam menyikapi Covid 19, (Pakai masker, Mencuci tangan, jaga jarak, hindari kerumuman, dll) sangat penting namun yang utama adalah kebersihan batiniah(hati) Perintah Allah itu lebih utama dari tradisi manusia (ay 8) Tradisi perlu untuk diperlihara namun tradisi jangan mengabaikan Firman Allah.

Yesaya 29:13 “Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan.  Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."( 1 san 16:7)

Tidak ada yang haram jika semua disyukurin (17-19)

Hukum upacara Musa membedakan antara makanan "bersih" dan "najis" (lihat Imamat 11:1-47)  Tujuan mereka adalah untuk menanamkan kesadaran akan kekudusan Allah dan realitas dosa sebagai penghalang persekutuan dengan Allah. Dalam Markus  Bahwa setiap makhluk Tuhan itu baik, dan tidak ada yang boleh ditolak jika dapat diterima dengan ucapan syukur.

Ayat 20-23: Hati-hati dengan hati, sebab kenazisan bersumber hati. Apa yang menajiskan manusia adalah apa yang keluar dari isi hatinya, sebab dari hatilah timbul niat, keinginan, hasrat yang baik dna yang buruk/jahat.: Akar masalah dari dosa semua orang adalah hati mereka yang jahat, bejat, dan tidak disunat secara rohani! Hati seperti "akar" dan dosa adalah "buah" dari "akar" yang rusak itu dan itu adalah tanaman yang jelek, tercela dan merusak untuk dilihat! Yesus melanjutkan dengan membuat daftar 13 dosa (tidak semua namun termasuk ) untuk menunjukkan kebenaran bahwa semua kekotoran berasal dari hati kita yang tercemar, yakni:

a.      Pikiran jahat : Orang bijak seharusnya memiliki uang di kepalanya, tetapi tidak di hatinya. Pikiran jahat - Pikiran  jahat seperti mata air yang "tercemar" di sumber mata air, karena dari pikiran buruk itu muncul tindakan buruk yang dijelaskan dalam "daftar buruk" ini

b.      Percabulan (pornea), tidak ada etika dan moralitas

c.      Pencurian, korupsi mengambil hak orang lain, mengambil yang tidak haknya

d.      Pembunuhan  bukan hanya dalam arti fisik

e.      Perjinahan, hubungan seks yang terlarang yanag tidak sah

f.        Keserakahan: Keserakahan akan melahirkan kekerasan dan kekejaman. Orang serakah tidak pernah puas bahwa mereka memiliki cukupMereka seperti hiu yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk berburu dan memakan. Semua lautan di dunia tidak dapat memuaskan hidupny. Keserakahan sangat merusak. Itu menghancurkan segalanya. Kekayaan itu seperti air laut; semakin banyak kita minum, semakin haus kita; dan hal yang sama berlaku untuk ketenaran. Orang yang serakah selalu merasa kekurangan

g.      Kelicilkan: (Dello yang  berarti umpan) secara harafiah berarti kail, jebakan, atau tipuan yang kesemuanya merupakan berbagai bentuk penipuan.  Dolos  adalah upaya yang membuka untuk, menipu, menjerat atau "memancing jebakan dalam upaya untuk "menangkap" korban yang tidak waspada) orang lain dengan pikiran.Ini adalah keinginan untuk mendapatkan keuntungan atau mempertahankan posisi dengan menipu orang lain.

h.      Hawa Nafsu: Nafsu ketamakan begitu menguasai umat manusia sehingga kekayaan mereka tampaknya lebih menguasai mereka daripada memiliki kekayaan mereka. Ibarat api seperti nafsu ibarat seperti apai yang membakar dan menghanguskan

i.         Iri hari, (tidak senang melihat orang lain) Jangan iri dengan apa yang orang miliki, tirulah apa yang mereka lakukan untuk memilikinya. iri hati berarti “menginginkan jumlah yang lebih banyak” dan merupakan akar dari banyak dosa lainnya. Ini sering disebabkan oleh keserakahan dan egoisme dan mengacu pada keinginan yang tak terpuaskan untuk apa yang menjadi milik orang lain

j.         Hujat: berbicara untuk mencelakai  membawa ke nama buruk, memfitnah,

k.      Kesombomgan, menggangap super dan orang lain rendah

l.         Kebebalan (jugul, oto): Hidup itu keras, tetapi lebih sulit jika Anda bodoh.” Lebih baik menjadi miskin dan berintegritas daripada menjadi bodoh dan berbohong. Hal yang paling sulit untuk diatasi bukanlah keegoisan atau kesombongan atau tipu daya, tetapi kebodohan belaka. Orang paling bodoh yang saya kenal adalah mereka yang Tahu Segalanya. Setiap orang dapat membuat kesalahan, tetapi hanya orang bodoh yang bertahan dalam kesalahann


RENUNGAN:

1.    Iman Kristen bukanlah iman yang murahan dengan menjadi makanan dan minuman jasmani sebagai tolak ukur kebenaran hidup dalam iman kepada Tuhan.

2.      Yang membuat kita najis itu bukan apa yang masuk, tetapi apa yang keluar. Maka jangan kita cari “kambing hitam” atas dosa dan kejahatan yang kita perbuat. Seperti apapun tantangan dan godaan yang datang (masuk) dalam diri kita, tetapi selama hati kita tetap diterangi oleh firman Tuhan, maka baik godaan maupun tantangan akan dapat kita olah dalam hati sehingga tidak melahirkan perbuatan dosa.

3.       Mari kita selidiki isi hati kita. Bahwa hati adalah tempat yang terdalam di dalam diri seseorang. Karena begitu dalamnya, sampai-sampai kita sesukanya berbuat apa saja yang kita kehendaki karena menganggap tidak ada orang yang mengetahuinya. Tetapi bagaimanapun kita menyimpan segala sesuatu dalam hati, Tuhan mengetahui isi hati kita. Maka bagiklah kita menyelidiki hati kita, apa yang ada di dalamnya, apa yang di olah, apa yang di produksi hati kita, sebab jika kita sedang memproduksi hal-hal yang jahat, maka itulah yang menajiskan diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar