Selasa, 28 September 2021

Ibrani 2:1-4, KESELAMATAN DARI TUHAN, Khotbah Minggu 03 Oktober 2021

 

Ibrani/Heber 2:1-4

Topik: Keselamatan Dari Tuhan

Surat Ibrani ini ditujukan secara khusus kepada jemaat Kristen, yaitu orang-orang momaden, yang tidak jelas tempat tinggalnya, orang yang tinggal di parserahan atau diaspora. (Halak na madoado do nasida ala so jelas hundulanna manang ingananna). Mereka dipanggil supaya ikut serta menikmati keselamatan yang diberikan Allah lewat penderitaan Tuhan Yesus. Mereka akan menjadi jemaat yang hidup sebagai umat Kristen, sekalipun berada di Aspora atau parserahan, tetapi ikut serta menerima keselamatan dari Kristus Yesus, mereka sungguh-sungguh menerima Kristus sebagai Juruselamat Penebus.  Ada 2 berkat yang diberikan oleh perjanjian baru. Pertama, membebaskan manusia dari penghukuman akibat pelanggaran hukum Allah. Ini tidak dapat dilakukan secara sempurna oleh persembahan korban hewan. Dengan demikian, perjanjian yang baru memberikan penawar racun ampuh bagi dosa manusia. Keampuhan berkat ini juga mengatasi dimensi waktu. Sebab mereka yang hidup sebelum Yesus namun percaya kepada janji Allah, akan menerima berkat yang sama. Kedua, perjanjian ini memberikan bagian Tidak ada yang dapat dilakukan manusia untuk membalas anugerah-Nya ajaib dan penuh misteri. Namun hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah membuka ‘misteri’ kehidupan kita di hadapan-Nya dan menjalani hidup yang sesuai dengan keajaiban anugerah-Nya. Transisi dari Musa kepada Yesus menandai transisi dari prinsip usaha manusia ke prinsip anugerah.  Melalui nats ini ada beberapa point penting yang perlu di renungkan yakni :

1.   Memiliki iman yang hidup bukan iman yang mati: Supaya kekristenan kita bukan seperti “ikan yang mati” tapi “ikan yang hidup” Hidup ini harus memiliki kesungguhan, bukan mainmain, Ayat 1-4,  adalah peringatan yang mencakup kritik implisit: orang-orang Kristen Yahudi supaya berhati-hati dalam mempelajari iman mereka. Kata “lebih teliti” menggunakan istilah perissoterōs ,dalam  arti untuk menggambarkan bagaimana hidup dalam iman,"lebih sunguhsunguh" Artinya berkomitmen untuk belajar tentang Firman Tuhan. Tujuan dari saran ini jelas untuk menghadapi adanya  guru palsu dan Injil palsu di dunia, penting bagi orang Kristen untuk mengetahui isi sebenarnya iman mereka, sehingga mereka tidak akan tergoda oleh ajaran palsu. Ayat-ayat berikut akan menjelaskan akibat menyimpang dari kebenaran. Ayat 1 menasihati pembaca untuk memperhatikan pesan Injil. Ayat 2 menggunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk pelanggaran pesan Allah, termasuk pelanggaran yang disengaja dan tidak disengaja. Kesalahan yang dilakukan "karena kesalahan", sebagai akibat dari kelalaian, tetap merupakan pelanggaran terhadap kehendak Tuhan.

a.   Hidup orang Kristen harus memiliki komitmen.  Kita harus memperhatikan apa yang telah kita dengar. Iman kita adalah berpegang pada kebenaran, dan kebenaran itu adalah dalam Kristus.

b.      Supaya kita jangan hanyut dibawa arus (iman yang mati akan dibawa arus). Hidup orang Kristen itu harus memiliki komitmen. Apakah yang dapat membuat kita hanyut… yakni dosa: Gambaran hidup Kristen itu seperti kapal yang harus memiliki jangkar, supaya kapal tidak hanyut.

Aplikasi: Berapa banyak orang hanyut karena kecanduan Narkoba, pergaulan bebas, dan banyak pengaruh dosa yang membuat manusia hanyut dalam kegelapan. 

2.      Tujuan utama hidup kita adalah keselamatan dan jangan menyianyiakan keselamatan dari Tuhan, “oleh sebab itu jangan menyianyiakan keselamatan yang diberikan Tuhan” (ay 3). Dalam ayat 3 kata “menyianyiakan   disebut amelēsantes, artinya "meremehkan, mengabaikan, memperlakukan sembarangan, atau mengabaikan". Gambarannya adalah kecerobohan dan sikap apatis, sebagai lawan dari ketekunan. Ayat 3 akan menunjukkan bahwa mereka yang mengabaikan pesan Kristus tidak memiliki harapan yang nyata untuk menghindari nasib yang sama. Dua kata yang digunakan di sini, mengacu pada perilaku yang dihukum, penting untuk dipahami. Istilah  parabasis, diterjemahkan sebagai "pelanggaran," dan parakoē, diterjemahkan sebagai "ketidaktaatan." Kata Yunani untuk ketidaktaatan menyiratkan tindakan yang disengaja dan disengaja. Namun, istilah untuk "pelanggaran" berkaitan dengan gagasan "melintasi batas." Istilah ini, dengan kata lain, termasuk kesalahan yang tidak disengaja serta dosa yang disengaja. Ini adalah bagian dari kenyataan yang kita jalani: menentang kebenaran, dengan sengaja atau tidak, akan selalu menghasilkan konsekuensi. Tulus atau tidak, jika kita menyimpang dari kebenaran, kita akan mendapatkan masalah.

a.     Ada banyak arti keselamatan (keselamatan kerja, kecelakaan, ) namun keselamatan yang utama dan terutama adalah keselamatan hidup kekal, apakah kita sudah yakin kita memiliki keselamtan dari Tuhan?

b.    Yesus adalah satusatunya jalan keselamatan: Pikiran dan hati kita harus benar- benar terfokus pada Yesus Kristus dan keselamatan-Nya, itulah puncak dari segalanya. Pertama: Tuhan bukan hanya kasih, tetapi Dia juga Tuhan yang adil. Jika Dia berkata demikian, maka jadilah demikian. Kedua: Tuhan tidak bisa berbohong dan tidak akan pernah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar