Ibrani/Heber 2:1-4
Topik: Keselamatan Dari Tuhan
Surat Ibrani ini ditujukan secara khusus kepada jemaat Kristen, yaitu
orang-orang momaden, yang tidak jelas
tempat tinggalnya, orang yang tinggal di parserahan atau diaspora. (Halak na madoado do nasida ala so jelas
hundulanna manang ingananna). Mereka dipanggil supaya ikut serta
menikmati keselamatan yang diberikan Allah lewat penderitaan Tuhan Yesus.
Mereka akan menjadi jemaat yang hidup sebagai umat Kristen, sekalipun berada di
Aspora atau parserahan, tetapi ikut serta menerima keselamatan dari Kristus
Yesus, mereka sungguh-sungguh menerima Kristus sebagai Juruselamat
Penebus. Ada 2 berkat yang diberikan
oleh perjanjian baru. Pertama,
membebaskan manusia dari penghukuman akibat pelanggaran hukum Allah. Ini tidak
dapat dilakukan secara sempurna oleh persembahan korban hewan. Dengan demikian,
perjanjian yang baru memberikan penawar racun ampuh bagi dosa manusia.
Keampuhan berkat ini juga mengatasi dimensi waktu. Sebab mereka yang hidup
sebelum Yesus namun percaya kepada janji Allah, akan menerima berkat yang sama. Kedua, perjanjian ini memberikan
bagian Tidak ada yang dapat dilakukan manusia untuk membalas anugerah-Nya ajaib
dan penuh misteri. Namun hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah membuka
‘misteri’ kehidupan kita di hadapan-Nya dan menjalani hidup yang sesuai dengan
keajaiban anugerah-Nya. Transisi dari Musa kepada Yesus menandai
transisi dari prinsip usaha manusia ke prinsip anugerah. Melalui nats ini ada beberapa point penting
yang perlu di renungkan yakni :
a. Hidup orang Kristen harus memiliki komitmen. Kita harus memperhatikan apa yang telah kita dengar. Iman
kita adalah berpegang pada kebenaran, dan kebenaran itu adalah dalam Kristus.
b. Supaya kita jangan hanyut dibawa arus (iman yang mati akan dibawa arus). Hidup orang Kristen itu harus memiliki komitmen. Apakah yang dapat membuat kita hanyut… yakni dosa: Gambaran hidup Kristen itu seperti kapal yang harus memiliki jangkar, supaya kapal tidak hanyut.
Aplikasi: Berapa banyak orang hanyut karena kecanduan Narkoba, pergaulan bebas, dan banyak pengaruh dosa yang membuat manusia hanyut dalam kegelapan.
2.
Tujuan utama hidup kita adalah keselamatan dan jangan
menyianyiakan keselamatan dari Tuhan,
“oleh sebab itu jangan menyianyiakan keselamatan yang diberikan Tuhan” (ay 3). Dalam
ayat 3 kata “menyianyiakan disebut amelēsantes, artinya "meremehkan,
mengabaikan, memperlakukan sembarangan, atau mengabaikan". Gambarannya
adalah kecerobohan dan sikap apatis, sebagai lawan dari ketekunan. Ayat 3 akan
menunjukkan bahwa mereka yang mengabaikan pesan Kristus tidak memiliki harapan
yang nyata untuk menghindari nasib yang sama. Dua kata yang digunakan di sini,
mengacu pada perilaku yang dihukum, penting untuk dipahami. Istilah parabasis, diterjemahkan sebagai
"pelanggaran," dan parakoē, diterjemahkan sebagai
"ketidaktaatan." Kata Yunani untuk ketidaktaatan menyiratkan tindakan
yang disengaja dan disengaja. Namun, istilah untuk "pelanggaran"
berkaitan dengan gagasan "melintasi batas." Istilah ini, dengan kata
lain, termasuk kesalahan yang tidak disengaja serta dosa yang disengaja. Ini
adalah bagian dari kenyataan yang kita jalani: menentang kebenaran, dengan
sengaja atau tidak, akan selalu menghasilkan konsekuensi. Tulus atau tidak,
jika kita menyimpang dari kebenaran, kita akan mendapatkan masalah.
a. Ada banyak arti keselamatan (keselamatan kerja, kecelakaan, ) namun keselamatan yang
utama dan terutama adalah keselamatan hidup kekal, apakah kita sudah yakin kita
memiliki keselamtan dari Tuhan?
b. Yesus adalah satusatunya jalan keselamatan: Pikiran dan hati kita harus benar- benar terfokus pada
Yesus Kristus dan keselamatan-Nya, itulah puncak dari segalanya. Pertama:
Tuhan bukan hanya kasih, tetapi Dia juga Tuhan yang adil. Jika Dia berkata
demikian, maka jadilah demikian. Kedua: Tuhan tidak bisa berbohong
dan tidak akan pernah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar