Rabu, 01 Desember 2021

Khotbah Minggu 07 November 2021


Mazmur 146:1-10

Thema: Memuji Tuhan dan Iman.

Prolog: Pujian pada Tuhan adalah bagian dari iman, dan orang beriman pasti memuji Tuhan.  Teologi tanpa doxology adalah hampa (beribadah tanpa pujian adalah kosong). Ibadah yang paling dalam adalah memuji Tuhan meski kita dalam kesakitan, mempercayainya saat pencobaan, berserah diri saat kita menderita dan mengasihiNya.

1.      Satu-satunya hal terbesar dan paling berharga adalah memuja dan memuji Tuhan. Hidup kita adalah haleluya. Ketaatan (ay 1-2): Mazmur ini diawali kata haleluya dan diakhiri juga haleluya (Halelu: Fokus, konsentrasi, melihat, memuji, Yah: Yahwe/Tuhan). Hidup kita senantiasa menjadi pujian bagi Tuhan, sepanjang hidup kita harus memuji Tuhan (1-2). Hidup kita bukan hanya untuk menghabiskan waktu, namun waktu kita adalah untuk memuji Tuhan. Cara hidup kita adalah wujud dari tindakan pujian pada Tuhan. Jika kita tidak merenungkan apa yang telah dilakukan oleh Tuhan Kita tidak akan memuliakan Tuhan.

v Memuji Tuhan hendaknya dari hati yang terdalam (jiwaku:nepes). Pujilah Tuhan hai jiwaku..(hal utama adalah hidup kita secara pribadi harus dalam posisi dan watak memuji Tuhan)

v Memiliki komitmen untuk memuji Tuhan selamanya (ay 2) Bersukacitalah senantiasa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. ( 1 Tess 5:16, 18)

v Jika Tuhan memberi kita waktu untuk hidup, maka waktu kita adalah untuk memuji Tuhan. Apapun yang kita miliki dan aktivitas kita adalah semua harus kita lakukan untuk memuliakan Tuhan.  Jika waktu kita selalu memuji Tuhan, maka kita tidak punya waktu untuk memuji diri kita. Sebab orang yang memuji dirinya bisa jatuh pada kesombongan. Puji Tuhan haheluya, puji diri hamamago…

v Memuji Tuhan itu bukan hanya pada hari minggu saja, atau saat beribadah saja

v Memuji Tuhan, cara memuliakan TUhan (halal) dan cara untuk menyanyikan dengan music(zamar)

2.      “Asuransi” yang menjamin hidup kita hanya Tuhan: Jangan sandarkan hidupmu pada manusia, pada harta, jabatan, (3-4) Pada zaman pemazmur pemimpin adalah raja dan penguasa yang memiliki kuasa dan otoritas.

v Jangan pernah mengandalkan manusia, meski manusia tinggal dibumi, tapi manusia bukan pemiliki bumi, sekaya apapun manusia dia pasti mati dan dikuburkan. Allah tanpa batas namun manusia adalah terbatas. Apapun yang ada didunia bisa membantu kita, tapi itu tidak bisa kmenjadi jaminan. Orang yang bahagia adalah orang memiliki pengharapan hanya pada Tuhan

v Tidak ada manusia yang bisa melakukan apapun setelah dia mati, hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan jiwa kita setelah kita mati.

3.      Orang yang berhagia adalah orang yang mengandalkan Tuhan. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub : Sebutan Yakub megingatkan kita dalam sejarah bagaimana Tuhan melindungi umat perjanjianNya  dimasa lalu, dan itu juga yang kita yakini dimasa sekarang. Kebahagiaan itu adalah karena imannya kepada Tuhan.  Sebab hanya Allah yang bisa kita andalkan, kenapa? (ay 5) Sebab Allah adalah pencipta segalanya, kita bergantung padaNya (6) Apa yang Tuhan lakukan (6-7a): Allah adalah pencipta bumi, penentu, pembela kebenaran. Hakim yang adil dan menyediakan bagi yang lapar.  Dan bagaimana Tuhan melakukan kepada umatNya (7b-9). Allah sebagai pemelihara, Allah memelihara hidup Elia melalui burung gagak, Yesus memberikan makan 5000 orang  (7).

v Allah maha pengasih, dia mencintai orang yang benar, dan melindungi, hanya Dialah sumber kebagiaan sejati, menolong, dan melakukan hal yang luarbiasa (8-9),  Yesus datang ke dunia ini untuk menolong orang berdosa, yatim piatu adalah gambaran hidup kita yang malang. Tapi ada yang kontras dalam ay 9, dimana peberdaan hidup orang yang benar akan bahagia dan orang jahat tidak bahagia (ayat 9b. tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya)

4.      Perlu untuk kita ingat bahwa: Allah akan memerintah selamanya dan kerajaanNya kekal (10), Yesus adalah raja diatas raja, dia adalah Raja untuk selamalamanya.

 

Lukas 11:27-28

 Topik: Kebahagiaan orang yang mendengar dan melakukan Firman Tuhan

Pengantar:

a.       Apakah harapan orang tua terhadap anak-anaknya nya? Mungkin salah satu jawabannya adalah supaya mereka bahagia. Bahkan tujuan manusia secara umum adalah ingin bahagia. Lalu pertanyaan berikut adalah apakah kunci kebahagiaan itu?

b.       Apakah arti kebahagiaan: Kata “bahagia” Makarios adalah kata Yunani yang umum, muncul 50 kali dalam Perjanjian Baru. Kata ini menggambarkan seseorang yang menikmati hak istimewa tertentu, posisi yang diinginkan yang kita kenal sebagai alasan yang baik untuk perasaan bahagia. Beberapa menerjemahkannya sebagai “hak istimewa, beruntung.” Orang Yunani kuno kebahagiaan itu jika punya hak istimewa dari kekuatan ilahi. menggambarkan orang kaya, hidup bebas dari kekhawatiran, Kita akan senang jika Kita memiliki: harta benda, pasangan nikah, bujangan, pemahaman intelektual, ketenaran, anak-anak, hidup yang bebas Dalam Alkitab orang bahagia (makarios) dalam PB Berbahagialah orang yang percaya kepada Allah (Luk 1:45; 7:23;Yoh 20:29).Berbahagialah orang yang menerima kebenaran yang diwahyukan oleh Allah (Matius 13:16 ; 16:17 ; Lukas 10:23. Berbahagialah orang yang tetap setia menunggu kedatangan Tuhan (Matius 24:46 ; Lukas 12:37-38; Wahyu 16:15)Berbahagialah orang yang melayani orang lain (Lukas 14:14 ; Kisah 20:35). Berbahagialah orang yang telah menerima keselamatan (Roma 4:7-8; Wahyu 19:9; 20:6 ; 22:14). Berbahagialah orang yang mengalami penganiayaan karena Yesus ( Yakobus 1:12; 1 Petrus 3:14; 4:14). TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,(Zepanya 3:17). Apa rahasia kebahagiaan? Pertama, Allah adalah sumber kebahagiaan “Allah makarios” (1 Timotius 1:11 dan 6:15). Dia adalah Pribadi yang sempurna di tempat yang sempurna, dengan seluruh alam semesta atas perintah-Nya. Dia memiliki semuanya! Kedua, kebahagiaan kita terletak pada “pengharapan makarios”, harapan yang membawa kebahagiaan ketika kita mempertimbangkan janji-janji Kristus dan kedatangan-Nya yang akan datang. Sebagai anak Tuhan, Kita memiliki tempat dengan keamanan dan kekayaan yang luar biasa saat ini. Dia berjanji akan hadir bersamamu hari ini. Dia berjanji bahwa Kita akan hidup bersama-Nya untuk selama-lamanya. Kitalkan fakta-fakta ini dan Kita akan memiliki setiap alasan untuk menikmati kebahagiaan yang mendalam, bahkan ketika hal-hal sulit. Kita berada di tempat yang membuat iri orang yang berakal!

Topik: Kebahagiaan orang yang mendengar dan melakukan Firman Tuhan

1.       Mendengarkan dan ketaatan adalah sumber kebahagiaan: Berkat sejati tidak datang dari ortu kita yang menjadi pendeta atau diaken. Berkat yang sejati datang dari mendengar dan memelihara firman Tuhan. Aspek penting dari pemuridan adalah ketaatan. Mendengar firman Tuhan adalah suatu berkat, tetapi tidak cukup hanya mendengar firman Tuhan karena jika pendengaran tidak berubah menjadi tindakan, itu tidak ada artinya. Yakobus 1:22-26 Yesus mengubah tatanan hubungan dan menunjukkan bahwa kekerabatan sejati bukan hanya soal darah dan daging. Adopsi kita sebagai putra dan putri Allah mengubah semua hubungan kita dan membutuhkan tatanan baru kesetiaan kepada Allah dan kerajaan Nya. Apakah kita lapar akan Tuhan dan firman-Nya?

a.       Mendengarkan berarti memperhatikan, memiliki telinga yang penuh perhatian, diam. Dikatakan, sudah menjadi kebiasaan di beberapa keluarga Palestina bahwa ketika seorang budak diterima di sebuah rumah, tuan rumah membawanya ke pintu dan menusukkan penusuk melalui cuping telinganya ke tiang pintu. Tujuan latihan ini adalah untuk mengingatkan budak itu bahwa pekerjaannya adalah mendengarkan! Dalam Perjanjian Lama dan Baru, pendengaran lebih penting daripada melihat. Melihat itu baik tetapi bagi para penulis Alkitab pendengaran lebih penting.

b.      Mengapa keutamaan pendengaran? Karena Tuhan berbicara. Yahweh berbicara kepada umat-Nya. Firman Tuhan juga kreatif. "Dia berbicara dan segala sesuatu dijadikan." Kata-kata "Dia berkata" adalah hal pertama yang diberitahukan kepada kita tentang Tuhan. Hubungan kita dengan Tuhan adalah hubungan dari mulut ke telinga. Seberapa sering para nabi berkata: "Dengarkan!" Setiap pagi seorang Yahudi memulai Tefilah dengan kata-kata: "Dengarkan hai Israel". Ingat berapa kali Yesus mulai berkhotbah dalam perumpamaan dan berkata, "Dengarkan".

2.       Sumber kebahagiaan adalah melakukan firman Tuhan. Kebahagiaan bukan apa kata firman Allah, tapi bagaimana kita melakukannya firmanNya. Kebahagiaan bukanlah melakukan hal-hal yang menyenangkan keinginan. Kebahagiaan adalah melakukan hal-hal yang berarti.” Kebahagiaan sejati tidak dicapai melalui kepuasan diri sendiri, tetapi melalui kesetiaan pada tujuan yang berharga. Untuk setiap menit kita marah, kita kehilangan enam puluh detik kebahagiaan. Manusia hanya suka menghitung masalahnya; dia tidak menghitung kebahagiaannya.”

v  Jika Anda menginginkan kebahagiaan seumur hidup – bantulah orang lain.” Pepatah Cina

v  Jika engkau ingin membuat seseorang bahagia, jangan tambahkan kekayaannya, tetapi kurangi keinginannya.” (Epicurus) Hanya ada satu cara menuju kebahagiaan dan itu adalah berhenti mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kuasa kehendak kita.”

v  Orang yang bahagia memiliki pengaruh positif pada orang lain dan mendorong mereka untuk mencari kebahagiaan juga, yang dapat bertindak sebagai penguatan. Orang yang bahagia terlibat dalam percakapan yang lebih dalam dan bermakna. Orang yang bahagia lebih banyak tersenyum, yang bermanfaat bagi kesehatan Anda. Orang yang bahagia lebih produktif dan lebih kreatif, dan efek ini meluas ke semua orang yang mengalami emosi positif.

v  Hanya ada satu kebahagiaan dalam hidup ini, mencintai dan dicintai." George Sand

v  Orang yang bahagia itu adalah orang yang suka memberi, karena sumber kebahagiaan itu bukan teori tapi aksi.   

v  Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.(Mat 5:8). Amin

Job/Ayub 23:10-17

 

Topik: Debata na manontong/Allah yang tidak pernah berubah

Tidak ada murid yang tidak menguji Ujian, dan dari ujian itu akan diperoleh hasil.Demikian gambaran hidup orang beiriman akan menjalani ujian kehidupan.  Dalam hidup ini ada cukup banyak alasan membuat kita jatuh pada sikap keputusasaan (mandele, mandate), namun bagi orang percaya harus mengakui sungguh sangat banyak sekali alasan bagi kita untuk tidak menyerah dan tidak pernah putus asa. Hidup dan cara hidup Ayub menjadi teladan iman bagi kita bagaimana kita bertahan dalam penderitaan. Kehidupan Ayub juga akan menjadi semangat, motivasi, teladan iman kita dalam merayakan pesta gotilon saat ini. 

1.       Semua ujian hidup adalah cara Tuhan untuk memurnikan iman kita. Allah mengetahui rencana yang Dia miliki untuk setiap kehidupan kita- rencana untuk kebaikan dan bukan untuk kejahatan.Tangkas do Tuhan I mananda dalan ni ngolunta, diboto Tuhan I do bulus rohanta dohot hahuranganta. Molo songgop pe pangunjunan saluhutnai laho papitahon haporseaonta/ songon sere (ay 10) Narumingkon unang manimbil sian dalan ni Tuhan I (ay 11), mian dibagasan hata ni Tuhan i(ay 12). Emas sejati tidak takut api (Pepatah Cina), Api adalah ujian emas; kesulitan, dari orang-orang kuat” Orang hebat keluar dari pergumulan yang sulit. ndang tasikon emas nang dibagasan tano. Hanya emaslah laku diseluruh dunia, dulu emas sebagai mata uang pertama kali dimulai pada 700 SM. Dalam MASALAH dan MAS. Hidup adalah sepuluh persen apa yang terjadi padamu dan sembilan puluh persen bagaimana kamu menanggapinya. Lam bagak do jolma molo mamangke emas, apalagi angka ina. Hadirion ni angka na porsea songon sere/emas

2.       Iman Ayub kepada Tuhan dan integritasnya/sifat,kepribadiannya, kejujurannya kesetiaan, rasa hormat, iman, kasih kitang, dan dedikasi. (10-12). Integritas Ayub paling jelas terlihat dalam keinginannya yang terus-menerus untuk menyembah Tuhan terlepas dari keadaannya. Dia terus percaya kepada Tuhan terlepas dari semua yang telah terjadi. Beberapa orang putus hubungan dengan Tuhan saat pertama kali kemalangan menimpa mereka. Ayub memercayai Tuhan untuk melihatnya melalui saat-saat terbaik dan terburuk, dan dia tetap menyembah Dia! (Lihat Ayub 23:10-12.) Iman Ayub memberinya sumber dorongan dalam pergunulannya. Imannya tetap teguh, Ayub menyatakan bahwa ketika dia mencari Tuhan dan tidak dapat menemukan-Nya, dia tidak pernah kehilangan imannya kepada-Nya, Ayub percaya Tuhan akan membebaskannya (Ayub 23:8-10). Oswald Chambers menulis, " Ndang ala ni haporseaonta umbahen na margogo hita, alai ala ni hagogoon ni Debata na tahaporseai i” Bukan kepercayaan kita yang menjaga kita, tetapi Tuhan yang kita percayai yang menjaga kita." Kehidupan Ayub tidak mengandalkan kemampuannya untuk percaya; itu ada di dalam Dia yang sepenuhnya dia percayai-Tuhan. Jika hidup ada penderitaan, maka bertahan hidup berarti menemukan makna dalam penderitaan. Meskipun dunia ini penuh dengan penderitaan, dunia ini juga penuh dengan cara mengatasinya. Tujuan penderitaan adalah untuk membantu kita memahami bahwa kitalah yang menyebabkannya. Tuhan menggunakan penderitaan sebagai batu asahan, untuk membuat manusia tajam. Kita menciptakan ketidakbahagiaan kita sendiri. Iman kita tidak menghilangkan rasa sakit, tetapi membuat kita melewati rasa sakit itu. Mempercayai Tuhan tidak mengurangi atau menghilangkan penderitaan, tetapi itu memungkinkan kita untuk membuktikannya. Penderitaan Ayub memiliki penjelasan ganda: tujuannya pada awalnya adalah untuk menunjukkan nilai dan kemuliaan Allah, dan tujuan berkelanjutannya adalah untuk memurnikan kebenaran Ayub. Penderitaannya bukanlah hukuman. Itu bukan tanda kemarahan Tuhan.

-          Jika Anda ingin tahu seperti apa sebenarnya seorang pria, perhatikan bagaimana dia bertindak ketika dia kehilangan uang” (pepatah Yahudi).

-          Ginseng terbaik dihasilkan dari tanah paling tandus. Keluarga yang tangguh adalah keluarga yang tahan uji dalam tantangan.

3.       Longang do si Job marnida hadaulaton ni Debata (kesetian), Ayub heran akan kuasa dan kedaulatan Allah (13-17).Mananda dohot sintong hadirion ni Debata naso mubauba (ay 13), molo masa pe parungkilon adil do do Tuhan I, paboa manontong do asinirohaNa (ay 14) sotung tubu dirohanta naso adil Tuhan I, ai pingkiranta doi, marhabiaran ma hita tu huaso ni Debata (ay 15) diujungna taboto ma paboa dalan ni Tuhan I marasing do tu pingkiran ni jolma, ingkon longang ma rohanta mida huaso dohot hagooon ni Debata (ay 16-17)

Ibrani 2:1-4


Topik: Keselamatan Dari Tuhan

Surat Ibrani ini ditujukan secara khusus kepada jemaat Kristen, yaitu orang-orang momaden, yang tidak jelas tempat tinggalnya, orang yang tinggal di parserahan atau diaspora. (Halak na madoado do nasida ala so jelas hundulanna manang ingananna). Mereka dipanggil supaya ikut serta menikmati keselamatan yang diberikan Allah lewat penderitaan Tuhan Yesus. Mereka akan menjadi jemaat yang hidup sebagai umat Kristen, sekalipun berada di Aspora atau parserahan, tetapi ikut serta menerima keselamatan dari Kristus Yesus, mereka sungguh-sungguh menerima Kristus sebagai Juruselamat Penebus.  Ada 2 berkat yang diberikan oleh perjanjian baru. Pertama, membebaskan manusia dari penghukuman akibat pelanggaran hukum Allah. Ini tidak dapat dilakukan secara sempurna oleh persembahan korban hewan. Dengan demikian, perjanjian yang baru memberikan penawar racun ampuh bagi dosa manusia. Keampuhan berkat ini juga mengatasi dimensi waktu. Sebab mereka yang hidup sebelum Yesus namun percaya kepada janji Allah, akan menerima berkat yang sama. Kedua, perjanjian ini memberikan bagian Tidak ada yang dapat dilakukan manusia untuk membalas anugerah-Nya ajaib dan penuh misteri. Namun hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah membuka ‘misteri’ kehidupan kita di hadapan-Nya dan menjalani hidup yang sesuai dengan keajaiban anugerah-Nya. Transisi dari Musa kepada Yesus menandai transisi dari prinsip usaha manusia ke prinsip anugerah

“Apapun yang harta yang berharga yang kita miliki pasti kita jaga” Apakah harta yang paling berharga dalam hidup kita? Contohnya… "Hal yang paling berharga dalam hidup tidak diukur dengan uang. Hal yang benar-benar penting bukanlah rumah dan tanah, saham dan harta, mobil dan keadaan nyata, tetapi persahabatan, kepercayaan, keyakinan, empati, belas kasihan, cinta dan iman." Bertrand Russell

Dalam iman kristes hal yang paling berharga adalah menjaga hadiah keselamatan yang diberikan. Keselamatan itu gratis, tetapi pemeliharaan membutuhkan “biaya”. Segala sesuatu yang berharga perlu dirawat, jika ingin mempertahankannya dan mendapatkan. (apapun yang tidak kita rawat maka kita akan terima konsekuensinya)

1.       Berpegang teguh hidup dalam keselamatan Tuhan (lebih teliti artinya: memberi sungguh-sungguh perhatian” “memperhatikan lebih lagi” “berpegang pada semua dengan lebih teguh” “mengarahkan pikiran kita lebih berperhatianHidup orang Kristen harus memiliki komitmen.  Kita harus memperhatikan apa yang telah kita dengar. Iman kita adalah berpegang pada kebenaran, dan kebenaran itu adalah dalam Kristus. Supaya kita jangan hanyut dibawa arus/hanyut (iman yang mati akan dibawa arus). Dosa atau kejahatan berusaha untuk menyankal otoritas Allah dan egosentris. Hidup orang Kristen itu harus memiliki komitmen. Apakah yang dapat membuat kita hanyut… yakni dosa: Gambaran hidup Kristen itu seperti kapal yang harus memiliki jangkar, supaya kapal tidak hanyut. Dosa awal manusia jatuh karena godaan Iblis.

-          Hanyut (menghilang) itu bisa tanpa kita sadari, hanyut itu mulai perlahan

Aplikasi: Berapa banyak orang hanyut karena Narkoba, pergaulan bebas. Apakah kita menyadari bahwa kita hanyut dalam dosa?

a.       Inti dari keselamatan adalah menyatu dengan Kristus(orang yang menjalin hubungan dengan Yesus disebut sebagai Kristen), Imanlah yang menghubungkan kita dengan Kristus, dan pertobatan (pertobatan dalam nama Yesus dan pertobatan dalam namanya/Ibis:sesaat ,berusaha mendamaikan Tuhan dengan kehendak kita) Petobatan dalam nama Yesus adalah mengubah hidup kita untuk berbalik kepada Kristus/mempercayakan diri padaNya sebagai juru selamat.(karya keselamaan kristus berbicara keselamatan masalalu, masa kini dan masa depan). Keselamatan yang kita temukan dalam Yesus adalah hadiah yang paling berharga, dan itu memperngaruhi hidup kita kini dan masa akan datang. Makna keselamatan membantu kedamaian, melampau masa sulit dan bertahan hidup apapun yang terjadi.  

b.       Iman ibarat dayung supaya kita tidak hanyut. Memiliki iman yang hidup bukan iman yang mati: Supaya kekristenan kita bukan seperti “ikan yang mati” tapi “ikan yang hidup” Hidup ini harus memiliki kesungguhan, bukan mainmain, Ayat 1-4,  adalah peringatan yang mencakup kritik implisit: orang-orang Kristen Yahudi supaya berhati-hati dalam mempelajari iman mereka. Kata lebih teliti menggunakan istilah perissoterōs ,dalam  arti untuk menggambarkan bagaimana hidup dalam iman,"lebih sunguhsunguh" Artinya berkomitmen untuk belajar tentang Firman Tuhan. Tujuan dari saran ini jelas untuk menghadapi adanya  guru palsu dan Injil palsu di dunia, penting bagi orang Kristen untuk mengetahui isi sebenarnya iman mereka, sehingga mereka tidak akan tergoda oleh ajaran palsu menyimpang dari kebenaran. Ayat 1 menasihati pembaca untuk memperhatikan pesan Injil. Ayat 2 menggunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk pelanggaran pesan Allah, termasuk pelanggaran yang disengaja dan tidak disengaja. Kesalahan yang dilakukan "karena kesalahan", sebagai akibat dari kelalaian, tetap merupakan pelanggaran terhadap kehendak Tuhan.

2.       Tujuan utama hidup kita adalah keselamatan dan jangan menyianyiakan keselamatan dari Tuhan, “oleh sebab itu jangan menyianyiakan keselamatan yang diberikan Tuhan” (ay 3), kata “menyianyiakan   disebut amelēsantes, artinya "meremehkan, mengabaikan, memperlakukan sembarangan, atau mengabaikan". Gambarannya adalah kecerobohan dan sikap apatis, sebagai lawan dari ketekunan. Ayat 3 akan menunjukkan bahwa mereka yang mengabaikan pesan Kristus tidak memiliki harapan yang nyata untuk menghindari nasib yang sama. Dua kata yang digunakan di sini, mengacu pada perilaku yang dihukum, penting untuk dipahami. Istilah  parabasis , diterjemahkan sebagai "pelanggaran," dan parakoē, diterjemahkan sebagai "ketidaktaatan." Kata Yunani untuk ketidaktaatan menyiratkan tindakan yang disengaja dan disengaja. Namun, istilah untuk "pelanggaran" berkaitan dengan gagasan "melintasi batas." Istilah ini, dengan kata lain, termasuk kesalahan yang tidak disengaja serta dosa yang disengaja. Ini adalah bagian dari kenyataan yang kita jalani: menentang kebenaran, dengan sengaja atau tidak, akan selalu menghasilkan konsekuensi. Tulus atau tidak, jika kita menyimpang dari kebenaran, kita akan mendapatkan masalah.

a.       Ada banyak arti keselamatan (keselamatan kerja, kecelakaan, ) namun keselamatan yang utama dan terutama adalah keselamatan hidup kekal, apakah kita sudah yakin kita memiliki keselamtan dari Tuhan?

b.       Yesus adalah satusatunya jalan keselamatan: Pikiran dan hati kita harus benar- benar terfokus pada Yesus Kristus dan keselamatan-Nya, itulah puncak dari segalanya. Pertama: Tuhan bukan hanya kasih, tetapi Dia juga Tuhan yang adil. Jika Dia berkata demikian, maka jadilah demikian. Kedua: Tuhan tidak bisa berbohong dan tidak akan pernah.

5 Musa 24:17-18


Topik: Manongtong marholong niroha di dongan/Hidup rukun dengan sesama

Laho manghangoluhon Manongtong marholong roha di dongan, adong ma dua hal naingkon tangkas tahangoluhon, ima:

1.       Kepedulian (marpanarihonon):  Maol do jumping hasadaon molo so adong ngolu na marpanarihonon. Tanpa rasa kepedulian, tidak akan ada rasa kebersamaan. Hal yang paling dekat untuk diperhatikan adalah merawat orang lain. Ketika orang-orang peduli satu sama lain, mereka selalu menemukan cara untuk membuatnya berhasil. Kita benar-benar dapat mengubah dunia jika kita cukup peduli. Saya merasa kemampuan untuk peduli adalah hal yang memberikan arti hidup yang paling dalam. Hidup kita bukan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri tapi kebutuhan orang lain. Adong 7 dosa social mangihuthon Mahatma Gandhi: 1. Mamora alai ndang karejo (Korupsi), 2)Mamora alai dang olo mangurupi halak na pogos 3) Berilmu tapi tidak memperdulikan kemanusian, 4) Pistar alai ndang bermoral, 5)Berpolitik hanya untuk menguntungkan diri sendiri, 6)Bisnis tanpa moralitas/hanya menguntungkan diri sendiri, 7. Ibadah tanpa pengorbanan, beribadah tapi tidak mau memberi.

v  Janganlah engkau memperkosa (merampas, membelokkan, menyakiti, menderita,merendahkan, melukai, memaksa, :papeol uhum) hak orang asing dan anak yatim. Guruhon hamu ma mambahen na denggan, lulu i hamu ma uhum, pintori hamu na nirupa, patingkos hamu ma uhum tu nasopot so marama, ondingi hamu angka na mabalu. (Yesaya 1:17)

v  Janganlah engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi gadai.

2.       Keadilan (hatigoran): Ndang adong holong na polin molo soadong hatigoran, jala ndang jumpamg hatigoran na polin molo soadong holong.  Tidak ada cinta sejati tanpa keadilan dan tidak ada keadilan sejati tanpa cinta. Keadilan adalah kebenaran dalam tindakan.  Hukum adalah kehendak untuk keadilan. Hukum bukanlah hukum, jika melanggar prinsip keadilan abadi. Pengetahuan yang dipisahkan dari keadilan dapat disebut sebagai kelicikan daripada kebijaksanaan. Kebenaran tidak pernah merusak tujuan yang adil. Jika kita tidak menjaga keadilan, keadilan tidak akan menjaga kita. Ketidakadilan di mana saja adalah ancaman bagi keadilan di mana-mana. Hukum yang tidak adil, sama sekali bukan hukum (Martin Luther King).

v  Haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di Mesir dan engkau ditebus TUHAN.

v  Mengingat pengalaman masa lalu hidup kita (mengenal diri kita dan memhami sekitar kita), Matius 7:12: 'Jadi apa pun yang kamu ingin orang lain lakukan … Ulangan 26:12-15. Masa lalu memang mempengaruhi masa depan. Israel harus mengingat dan kemudian bertindak dengan tepat hari ini!

v  Ibadah yang sejati adalah kepedulian: On do hadaulaton na ias jala na so marlindang, di roha ni Debata Ama: Mandulo angka na so marama, so marina dohot angka na mabalu di haporsuhonnasida, huhut mangaramoti diriniba maralohon portibi on, unang marlindang/ Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. (Yak 1:27)

v  Allah yang kita sembah adalah Allah yang peduli. Allah adalah bapak bagi anak yatim piatu dan pembela para Janda. Ido umbahen didok “Jadi ingkon ro halak Lepi, ala so maruli bagian manang partalian ibana rap dohot ho, ro dohot halak dagang, dakdanak na sopot so marama dohot parompuan na mabalu di bagasan hutam, asa nasida mangan jala bosuran, asa dipasupasu Jahowa, Debatam ho di bagasan saluhut jadijadian ni tanganmu na niulami. (5 Musa 14:29)

Aplikasi:

1.       Apasajakah bentuk kepedulian dan keadilan masa kini?Mangurupi, berbagi, manngihon, empati, mandulo namarsahit, mangapuli, menghibur.

2.       Duda menikah lagi karena itu membuat hidup mereka lebih mudah. Janda seting tidak menikah lagi, karena membuat hidup mereka lebih sulit.

Menyambut Kedatangan Tuhan dalam Kekudusan

Khotbah Minggu, 28 Nopember 2021

1 Tesalonik 3:9-13

Tema: Menyambut Kedatangan Tuhan dalam Kekudusan

Pengantar

a.       Satu hal yang ingin kita harapkan adalah bagaimana masa depan hidup kita. Oleh sebab itulah kita sejak kecil diajarin supaya memiliki cita-cita, rajin belajar tujuannya adalah supaya hidup kita lebih baik dimasa depan. Dalam Iman Kristen adalah penatian kedatangan Yesus keduakali (eskatologi)

b.      Satu hal lain yang sangat kita inginkan adalah kita ingin mengetahui suatu keadaan (aha na masa), itu makanya kita sering menyapa, apa kabar..? kita ingin tau keadaan anak kita dalam sekolah, diperantauan, keadaan orang tua kita (apakah sehat atau baik). Itulah gambaran dari Surat Palus ketika menulis Surat 1 Tesalonika,  dia ingin mengetahui bagaimana kehidupan jemaat di Tesalonika (jahudi dan non Jahudi) yang hidup ditengah kota tesalonika yang dulunya mereka menyembah Dewa2 dan bertobat menjadi pengikut Kristus? Itulah seabnya Paulus mengirimkan Timotius untuk melayani dan meneguhkan iman mereka (ay 2-3), dan kemudian Timotius kembali kembali kepada  Paulus dan membawa kabar baik tentang kehiduopan iman jemaat Tesalonik.

Renungan/pesan Nats:

1.       Iman adalah sumber sukacita dna rasa syukur kepada Tuhan (ay 9) dalam pengharapan inilah dasar iman yang bertumbuh. Dimana ada pengharapan disitu ada kehidupan. Orang yang kehilangan harapan adalah kehilangan segalagalanya. Pengaharapan akan kadatangan Kristu adalah kekuatan dalam menghadapi penderitaan dan ketidakpastian.

-          Orang kita Besyukur dalam YESUS, bersyukur karena kita punya Allah yang maha besar, bukan bersukur karena punya masalah besar

-          Gereja dalah tubuh Kristen yang telah hadir kini dan masa akan dating. Sukacita orang Kristen bukan karena kita sempurna, namun sukacita kita karena Tuhan sedang bekerja. Sukacita Advent kita merayakan Yesus yang sudah datang, dan merindukan kedatangan Yesus kembali untuk menyempurnakan.

-          Meskipun kita mengalami penderitaan karena iman kita kepada Kristus, tapi kita bersukacita karena Tuhan mengasihi kita.  Iman itu menghasilkan perbuatan

-          Harapan itu menimbulkan kesabaran(daya tahan lama) yang mampu bertahan pada masa sulit

2.       Hidup saling mengasihi adalah kekuatan dalam kehidupan orang Kristen. Paulus ingin mengungkapkan kasih sayangnya kepada orang Tesalonika dan keinginannya untuk bersama mereka (3:10). Kekuatan kasih itu memiliki pengaruh bagi orang yang menganiaya mereka (ay 12)

-          Boi do tabayanghon aha na masa molo so mian pe hita dibagasan HOLONG, tontu HOTEL (HOSOM-TEAL-ELAT-LATE) nama namasa.

-          Kasih itu menghasilkan sukacita/menyenangkan dan semangat

3.       Hidup orang kristen itu berbeda dengan orang yang tidak percaya kepada Yesus. Apakah yang membuat berbeda, karena kita hidup dalam kekudusan “orang-orang kudus-Nya” (yang dipisahkan).. Iman dan kekudusan tidak bisa dipisahkan (ay 13). Ngolu na marbadiaon lapatanna dang na mandok ndang adong dosanta, alai ndang sai mangulahon dosa ngolunta.

4.       Segala sesuatu akan indah jika didasarkan pada kasih, pekerjaan, pemberian, hubungan, dll