Rabu, 01 Desember 2021

Menyambut Kedatangan Tuhan dalam Kekudusan

Khotbah Minggu, 28 Nopember 2021

1 Tesalonik 3:9-13

Tema: Menyambut Kedatangan Tuhan dalam Kekudusan

Pengantar

a.       Satu hal yang ingin kita harapkan adalah bagaimana masa depan hidup kita. Oleh sebab itulah kita sejak kecil diajarin supaya memiliki cita-cita, rajin belajar tujuannya adalah supaya hidup kita lebih baik dimasa depan. Dalam Iman Kristen adalah penatian kedatangan Yesus keduakali (eskatologi)

b.      Satu hal lain yang sangat kita inginkan adalah kita ingin mengetahui suatu keadaan (aha na masa), itu makanya kita sering menyapa, apa kabar..? kita ingin tau keadaan anak kita dalam sekolah, diperantauan, keadaan orang tua kita (apakah sehat atau baik). Itulah gambaran dari Surat Palus ketika menulis Surat 1 Tesalonika,  dia ingin mengetahui bagaimana kehidupan jemaat di Tesalonika (jahudi dan non Jahudi) yang hidup ditengah kota tesalonika yang dulunya mereka menyembah Dewa2 dan bertobat menjadi pengikut Kristus? Itulah seabnya Paulus mengirimkan Timotius untuk melayani dan meneguhkan iman mereka (ay 2-3), dan kemudian Timotius kembali kembali kepada  Paulus dan membawa kabar baik tentang kehiduopan iman jemaat Tesalonik.

Renungan/pesan Nats:

1.       Iman adalah sumber sukacita dna rasa syukur kepada Tuhan (ay 9) dalam pengharapan inilah dasar iman yang bertumbuh. Dimana ada pengharapan disitu ada kehidupan. Orang yang kehilangan harapan adalah kehilangan segalagalanya. Pengaharapan akan kadatangan Kristu adalah kekuatan dalam menghadapi penderitaan dan ketidakpastian.

-          Orang kita Besyukur dalam YESUS, bersyukur karena kita punya Allah yang maha besar, bukan bersukur karena punya masalah besar

-          Gereja dalah tubuh Kristen yang telah hadir kini dan masa akan dating. Sukacita orang Kristen bukan karena kita sempurna, namun sukacita kita karena Tuhan sedang bekerja. Sukacita Advent kita merayakan Yesus yang sudah datang, dan merindukan kedatangan Yesus kembali untuk menyempurnakan.

-          Meskipun kita mengalami penderitaan karena iman kita kepada Kristus, tapi kita bersukacita karena Tuhan mengasihi kita.  Iman itu menghasilkan perbuatan

-          Harapan itu menimbulkan kesabaran(daya tahan lama) yang mampu bertahan pada masa sulit

2.       Hidup saling mengasihi adalah kekuatan dalam kehidupan orang Kristen. Paulus ingin mengungkapkan kasih sayangnya kepada orang Tesalonika dan keinginannya untuk bersama mereka (3:10). Kekuatan kasih itu memiliki pengaruh bagi orang yang menganiaya mereka (ay 12)

-          Boi do tabayanghon aha na masa molo so mian pe hita dibagasan HOLONG, tontu HOTEL (HOSOM-TEAL-ELAT-LATE) nama namasa.

-          Kasih itu menghasilkan sukacita/menyenangkan dan semangat

3.       Hidup orang kristen itu berbeda dengan orang yang tidak percaya kepada Yesus. Apakah yang membuat berbeda, karena kita hidup dalam kekudusan “orang-orang kudus-Nya” (yang dipisahkan).. Iman dan kekudusan tidak bisa dipisahkan (ay 13). Ngolu na marbadiaon lapatanna dang na mandok ndang adong dosanta, alai ndang sai mangulahon dosa ngolunta.

4.       Segala sesuatu akan indah jika didasarkan pada kasih, pekerjaan, pemberian, hubungan, dll


Tidak ada komentar:

Posting Komentar