Topik: Yesus
sang Raja Yang Mahamulia
Adong
do hasintongan i,
alai na mura jumpang ima naso sintong. Nian songon mataniari do hasintongan i,
boi do satongkin dihuhupi ombun i, alai ndang boi mago hasintongan i. Domu
tupandoha i ma naeng taputihi aha do hasintongan na sasintongna hombar tu
barita nauli. Dunia online,
iptek, masa kini membawa arus informasi, opini, baik kebenaran dan kebohongan. Kita
menghadapi masamasa sulit dalam ……Kita harus hati hati menyikapi jika tidak
kita akan membangun paham yang salah(salah paham) dalam kebenaran yang salah,
atau bertentangan dengan ajaran gereja kita. Hati-hati infomasi, berita, ide
yang menyesatkan…
1.
Dalam ayat pertama 2 Petrus 1:1-15, Petrus telah mengingatkan
jemaat Asia kecil bahwa mereka telah menerima kehidupan dan kesalehan melalui pengetahuan tentang
Kristus (ay 3) dan mengingatkan supaya bertumbuh dalam pengetahun dan iman
menjadi pengikut Kristus. Petrus menegaskan bahwa keyakinan itu berdasaan Injil
dan saksi mata tentang Kristus. Pesan yang disampaikan bukanlah “mitos/dongeng”
namun benar dari pengalaman Petrus dengan Yesus dengan segalanya muzijatNya. Injil
Kristus bukan sematamata kesaksian Petrus semata, namun kesaksian Allah sendiri
yang dia terima ketika kemuliaan Allah ada di dalam Yesus AnakNya. (aya 16-18).
Kemudian Petrus menegaskan bahwa Kitab suci mendukung tentang keaslian Injil
(19-21). Jadi Yesus adalah penggenapan Kitab suci PL(sering disebut Hukum dan
Nabi) dan PB (bnd Mat 5:17). Jadi pengetahuan tentang Yesus jauh melebihi
kebanaran fakta yang disampaikan para Nabi.
2.
Injil adalah
pesan tranformatif yang memberikan kita harapan jika kita menerima pesan itu
dengan IMAN, dan berkomitmen untuk menghidupi firman Tuhan. (20-21). Jadi kita tidak
meragukan lagi Alkitab, sebab kitab suci bukanlah buatan tangan manusia tentang
Tuhan, namun pesan Tuhan kepada kita tentang diriNya, sebab Allah sendiri yang
aktif dalam penulisan kitab suci. Jadi
Injil itu otentik dan dapat diandalkan. Jadi orang yang meragukan kitab suci
sama dengan menolak Yesus dengan demikian menolak Allah. Namun orang yang salah
mengartikan kitab suci juga bisa
menjadikan ajaran palsu. (kotbah itu tidak bisa mainmain, harus matang
persiapan, dimbing Roh Kudus)
Refleksi: Yesus sang Raja Yang Mahamulia, oleh sebab itu:
1.
Kedewasaan
rohani melalui firman Tuhan sebagai senjata untuk ajaran sesat. Menjaga pikiran
kita dengan pengetahuan yang benar tentang Tuhan, agar kita tidak menyimpang. Supaya hidup kita semakin bertumbuh dalam
pengetahuan tentang Kristus, kita tidak pernah selesai untuk bertumbuh dalam
hal iman dan kesetiaan. Kita harus selalu belajar memahami Alkitab yang
memperbaharui hidup kita.
2.
Kita harus rajin
mendengar Alkitab,
menjalani kehidupan yang diubah oleh penebusan Yesus, dimana kita menjalani
proses pengudusan (hingga Kristus datang kembali mengalami kemuliaan kekalNya,
hidup bersamaNya di surga)[1]
3.
Marilah
kita berbagi dan bersaksi kebenaran tentang Yesus yang telah mengubah
hidup kita. Meski kebenaran telah terungkap tapi kebohongan/ajaran
palsu tetap ada, dunia membutuhkan kita untuk membagikan kebenaran, jika tidak
demikian kebohongan yang akan diperccaya orang lain.
[1]Makna kata kedatangan(meski
mengartikan parosia) namun makna juga menegaskan tentang “kehadiran” Tuhan
Yesus bersama komunitas muridNya