Selasa, 21 Februari 2023

Rom 5:12-17

 


Topik: Debata Haroroan ni Pasupasu

1.       Akibat dosa Adam kita menjadi manusia berdosa (ay 1)[1]

1.1.  Penerapan : Bukan hanya penjahat, pembunuh, pemerkosa, dsb saja yang adalah orang berdosa. Kita juga adalah orang berdosa! Karena itu saudara membutuhkan Kristus sebagai Juruselamat / Penebus dosa saudara!(Gal 2:16a, 21b). Orang yang telah ditangkpa polisi karena kejahatan, maka meskipun dia perbuat baik sebelum menghadap pengadilan maka pebuatan baik itu tidak bisa menjadi alasan dilepas dari hukuman.

2.       Semua manusia condong kepada dosa, dan bahkan tidak bisa berbuat sesuatu apapun yang betul-betul baik di hadapan Allah.

2.1.  Illustrasi : Makhluk yang lahir sebagai monyet akan secara otomatis melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh seekor monyet, seperti naik pohon, makan pisang, berteriak-teriak, dsb. Karena kita lahir sebagai orang berdosa, secara otomatis kita akan melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh orang berdosa, yaitu dosa[2].

2.2.  Penerapan : Kalau saudara percaya bahwa seseorang bisa selamat / masuk surga karena berbuat baik, maka renungkan bagian ini, dan bertobatlah dari doktrin / kepercayaan sesat itu! Manusia tidak bisa berbuat baik, dan karena itu membutuhkan Kristus sebagai Juruselamatnya untuk bisa selamat / masuk surga! Kamu bisa mencoba menyeberangi Lautan Atlantik dalam sebuah perahu kertas sama seperti kamu mau ke surga dengan perbuatan-perbuatan baikmu sendiri).

Martin Luther: Ajaran sesat yang paling terkutuk dan jahat adalah gagasan bila manusia berbuat baik  layak untuk hidup dengan Allah yang mahasuci)

3.       Maut / kematian bagi semua manusia (ay 12,15a). Maut datang baik karena original sin / dosa asal, maupun karena actual sin (dosa sungguh-sungguh). Ada orang yang takut mati, dan ada orang yang berani mati; ada orang yang menjaga kesehatan, ada orang yang tidak mempedulikan kese-hatan; tetapi semua orang tetap akan mati (Ibr 9:27). Maut / kematian ini tidak hanya menunjuk pada kematian jasmani, tetapi juga pada kematian kedua / neraka (Wah 21:8).

Kesimpulan: dari dosa Adam yang kelihatannya sepele, seluruh umat ma-nusia menerima akibat yang luar biasa hebatnya.

II) Kasih karunia Allah lebih besar dari dosa kita (ay 17).

1) Apakah kasih karunia itu? Kasih karunia Allah adalah sesuatu yang ada dalam diri Allah yang menyebabkan Ia memberikan karunia-karunia kepada kita sekalipun kita sama sekali tidak layak menerimanya. Sebagai orang berdosa, kita layaknya dibuang ke dalam neraka. Tetapi adanya kasih karunia ini menyebabkan Allah bertindak lain. Allah datang ke dalam dunia dalam diri Yesus Kristus, hidup suci, menderita dan mati di kayu salib untuk memikul hukuman dosa kita, untuk menyelamatkan kita.

2) Akibat kasih karunia Allah. Kalau pelanggaran Adam mempunyai akibat, maka kasih karunia Allah juga mempunyai akibat. Tetapi kalau pelanggaran Adam mempunyai akibat yang menjatuhkan, maka kasih karunia Allah itu mempunyai akibat yang mengangkat dari kejatuhan itu.

Sekarang mari kita pelajari apa akibat kasih karunia Allah itu:

a) Pembenaran (ay 16). Kalau saudara sudah sadar dan percaya akan akibat dosa Adam, yang menyebabkan semua manusia berdosa dan condong kepada dosa, maka karena kasih karunia Allah itu jauh lebih besar dari pelanggaran Adam, maka saudara harus lebih percaya lagi bahwa orang yang menerima kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus itu akan dibenarkan / dianggap benar oleh Allah.

b) Hidup (ay 15, 17). Kalau pelanggaran Adam mengakibatkan maut / kematian, maka kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus mengakibatkan kita hidup. [3]

III) Apa yang harus kita lakukan?

Akibat dosa Adam secara otomatis menimpa semua keturunannya, tetapi akibat kebenaran Yesus Kristus tidak secara otomatis dialami semua orang. Kita ada dalam Adam karena keturunan (otomatis), tetapi kita ada dalam Kristus karena iman. Calvin: Jadi, untuk mengambil bagian dalam warisan dosa yang menyedihkan, cukup bagimu untuk menjadi manusia, karena itu tinggal dalam daging dan darah; tetapi untuk menikmati kebenaran Kristus engkau harus menjadi orang percaya; karena pengambilan bagian dari Dia didapatkan hanya dengan iman).

Jadi, untuk bisa masuk ke neraka cukup bagi saudara untuk berdiam diri. Sejak lahir saudara ada di dalam Adam, sehingga dengan berdiam diri saja, itu sudah cukup untuk membawa saudara ke dalam neraka. Tetapi kalau saudara ingin masuk surga, saudara harus percaya kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara! Calvin : Karena itu jangan mencari keselamatan di luar Kristus! Sudahkah / maukah saudara datang dan percaya kepada Yesus?

- AMIN

 

 

 

 



[1] Kita ada di dalam Adam seperti dahan-dahan pohon ada dalam pohonnya (sebelum mereka tumbuh / keluar). Kalau pohonnya adalah pohon mangga, maka otomatis dahan-dahan yang keluar juga adalah dahan-dahan mangga. Karena Adamnya adalah orang berdosa, maka kita sebagai dahan-dahannya juga adalah orang berdosa. Kalau team sepak bola Indonesia kalah, maka orang akan berkata ‘Indonesia kalah’. Kita tidak ikut main sepak bola, tetapi juga dianggap kalah, karena wakil kita kalah. Demikian juga pada waktu wakil kita, yaitu Adam, jatuh ke dalam dosa, maka kita semua dianggap jatuh ke dalam dosa juga.( bdn Rom 5:19, Ayub 25:4, Mz 58:4

[2] Bukti kecondongan kepada dosa dalam pengalaman sehari-hari: anak kecil diajar sesuatu yang baik sukar sekali, tetapi diajar memaki gampang sekali. semua manusia condong membalas kalau ia dipukul. Tidak ada manusia yang kalau dipukul mempunyai kecondongan untuk berdoa: ‘Ya Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’. orang bisa tahan mendengar pelajaran sekolah atau nonton TV selama berjam-jam, tetapi pada waktu mendengar khotbah hanya tahan 30 menit atau 1 jam (kalau sudah bisa mendengar Firman Tuhan selama 1 jam, itu mungkin sekali disebabkan karena adanya pekerjaan Tuhan dalam dirinya). orang bisa tahan berjam-jam pada waktu membaca novel, majalah, buku silat, buku-buku duniawi yang lain, tetapi pada waktu membaca Kitab Suci hanya tahan 5 menit. M urid / mahasiswa pasti senang kalau gurunya sakit sehingga tidak bisa mengajar. Bukankah seharusnya mereka menjadi sedih / kasihan? Memang, manusia bisa melakukan kebaikan-kebaikan sosial / lahiriah, misalnya pada waktu melihat orang miskin / menderita lalu menolongnya, bahkan tanpa pamrih. Tetapi apakah itu bisa disebut sebagai perbuatan baik di hadapan Allah ? Tidak! Mengapa? Karena dalam pandangan Tuhan, supaya suatu perbuatan bisa disebut baik, maka harus dipenuhi syarat-syarat ini:

 

[3]Tetapi bagi kita yang menerima kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus, kita menerima hidup kekal Tanpa syarat! Kita tidak mungkin lagi binasa. (Lih  Yoh 10:27-29), sebab ada Persekutuan yang lebih indah dengan Allah dan Tempat yang lebih indah. Adam hanya dekat dengan Allah, tetapi Allah tinggal di dalam kita (Yoh 14:16-17). Adam tinggal di taman Eden dan kalau Adam dan keturunannya terus hidup suci, mungkin sekali semua manusia akan tetap tinggal di Eden. Tetapi sekarang kita yang telah menerima kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus akan tinggal bukan di taman Eden, tetapi di surga.