Rabu, 01 Desember 2021

Job/Ayub 23:10-17

 

Topik: Debata na manontong/Allah yang tidak pernah berubah

Tidak ada murid yang tidak menguji Ujian, dan dari ujian itu akan diperoleh hasil.Demikian gambaran hidup orang beiriman akan menjalani ujian kehidupan.  Dalam hidup ini ada cukup banyak alasan membuat kita jatuh pada sikap keputusasaan (mandele, mandate), namun bagi orang percaya harus mengakui sungguh sangat banyak sekali alasan bagi kita untuk tidak menyerah dan tidak pernah putus asa. Hidup dan cara hidup Ayub menjadi teladan iman bagi kita bagaimana kita bertahan dalam penderitaan. Kehidupan Ayub juga akan menjadi semangat, motivasi, teladan iman kita dalam merayakan pesta gotilon saat ini. 

1.       Semua ujian hidup adalah cara Tuhan untuk memurnikan iman kita. Allah mengetahui rencana yang Dia miliki untuk setiap kehidupan kita- rencana untuk kebaikan dan bukan untuk kejahatan.Tangkas do Tuhan I mananda dalan ni ngolunta, diboto Tuhan I do bulus rohanta dohot hahuranganta. Molo songgop pe pangunjunan saluhutnai laho papitahon haporseaonta/ songon sere (ay 10) Narumingkon unang manimbil sian dalan ni Tuhan I (ay 11), mian dibagasan hata ni Tuhan i(ay 12). Emas sejati tidak takut api (Pepatah Cina), Api adalah ujian emas; kesulitan, dari orang-orang kuat” Orang hebat keluar dari pergumulan yang sulit. ndang tasikon emas nang dibagasan tano. Hanya emaslah laku diseluruh dunia, dulu emas sebagai mata uang pertama kali dimulai pada 700 SM. Dalam MASALAH dan MAS. Hidup adalah sepuluh persen apa yang terjadi padamu dan sembilan puluh persen bagaimana kamu menanggapinya. Lam bagak do jolma molo mamangke emas, apalagi angka ina. Hadirion ni angka na porsea songon sere/emas

2.       Iman Ayub kepada Tuhan dan integritasnya/sifat,kepribadiannya, kejujurannya kesetiaan, rasa hormat, iman, kasih kitang, dan dedikasi. (10-12). Integritas Ayub paling jelas terlihat dalam keinginannya yang terus-menerus untuk menyembah Tuhan terlepas dari keadaannya. Dia terus percaya kepada Tuhan terlepas dari semua yang telah terjadi. Beberapa orang putus hubungan dengan Tuhan saat pertama kali kemalangan menimpa mereka. Ayub memercayai Tuhan untuk melihatnya melalui saat-saat terbaik dan terburuk, dan dia tetap menyembah Dia! (Lihat Ayub 23:10-12.) Iman Ayub memberinya sumber dorongan dalam pergunulannya. Imannya tetap teguh, Ayub menyatakan bahwa ketika dia mencari Tuhan dan tidak dapat menemukan-Nya, dia tidak pernah kehilangan imannya kepada-Nya, Ayub percaya Tuhan akan membebaskannya (Ayub 23:8-10). Oswald Chambers menulis, " Ndang ala ni haporseaonta umbahen na margogo hita, alai ala ni hagogoon ni Debata na tahaporseai i” Bukan kepercayaan kita yang menjaga kita, tetapi Tuhan yang kita percayai yang menjaga kita." Kehidupan Ayub tidak mengandalkan kemampuannya untuk percaya; itu ada di dalam Dia yang sepenuhnya dia percayai-Tuhan. Jika hidup ada penderitaan, maka bertahan hidup berarti menemukan makna dalam penderitaan. Meskipun dunia ini penuh dengan penderitaan, dunia ini juga penuh dengan cara mengatasinya. Tujuan penderitaan adalah untuk membantu kita memahami bahwa kitalah yang menyebabkannya. Tuhan menggunakan penderitaan sebagai batu asahan, untuk membuat manusia tajam. Kita menciptakan ketidakbahagiaan kita sendiri. Iman kita tidak menghilangkan rasa sakit, tetapi membuat kita melewati rasa sakit itu. Mempercayai Tuhan tidak mengurangi atau menghilangkan penderitaan, tetapi itu memungkinkan kita untuk membuktikannya. Penderitaan Ayub memiliki penjelasan ganda: tujuannya pada awalnya adalah untuk menunjukkan nilai dan kemuliaan Allah, dan tujuan berkelanjutannya adalah untuk memurnikan kebenaran Ayub. Penderitaannya bukanlah hukuman. Itu bukan tanda kemarahan Tuhan.

-          Jika Anda ingin tahu seperti apa sebenarnya seorang pria, perhatikan bagaimana dia bertindak ketika dia kehilangan uang” (pepatah Yahudi).

-          Ginseng terbaik dihasilkan dari tanah paling tandus. Keluarga yang tangguh adalah keluarga yang tahan uji dalam tantangan.

3.       Longang do si Job marnida hadaulaton ni Debata (kesetian), Ayub heran akan kuasa dan kedaulatan Allah (13-17).Mananda dohot sintong hadirion ni Debata naso mubauba (ay 13), molo masa pe parungkilon adil do do Tuhan I, paboa manontong do asinirohaNa (ay 14) sotung tubu dirohanta naso adil Tuhan I, ai pingkiranta doi, marhabiaran ma hita tu huaso ni Debata (ay 15) diujungna taboto ma paboa dalan ni Tuhan I marasing do tu pingkiran ni jolma, ingkon longang ma rohanta mida huaso dohot hagooon ni Debata (ay 16-17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar