Senin, 27 September 2021

HIDUP ADALAH MEMBERI

 

2 Korintus 9:6-15

HIDUP ADALAH MEMBERI, KARENA TUHAN TELAH MEMBERIKAN KEHIDUPAN KEPADA KITA. 

Ai dihaholongi Debata do n alas roha mangalehon, silehonlehon naumbalga ima molo sian las niroha. Martin Luther, pernah menulis bahwa "ada tiga pertobatan yang diperlukan: pertobatan hati, pertobatan pikiran, dan pertobatan dompet. Memberi sesuai kemampuan kita, asing do silehonlehon ni na mora dohot na pogos. Memberi dengan motivasi yang murni, hataridaan parsombaon tu Debata. Tuhan akan membalaskan pemberian kita. 

1. Dalam bertani, apa yang awalnya tampak sebagai kerugian ("menabur") sebenarnya merupakan keuntungan ("menuai). Seperti yang ditabur, orang yang menuai. Hukum Investasi."Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya": bahwa apa yang kita lakukan sekarang memiliki konsekuensi baik dalam kehidupan ini maupun di kehidupan yang akan datang. Hukum panen. Dan kemudian ada prinsip investasi lainnya (dalam jenis investasi Tuhan kita berbicara tentang kekekalan), dan itu adalah hukum peningkatan: bahwa Tuhan memberi lebih tinggi, melakukan lebih banyak, dari apa pun yang kita sediakan daripada yang dapat Anda bayangkan. Dia meningkatkannya. Bukan hanya “apa yang kamu tabur, itu yang kamu tuai”, tetapi Dia melakukannya secara berlebihan. Dia sangat murah hati Dia memberi kembali lebih banyak. (ay 8). Ini tentang Tuhan: “Dan Tuhan sanggup… Tuhan sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kita.”

-         Orang memberi dalam Tuhan sesungguhnya bukan prisip pengeluaran tapi pemasukan karena itu sama dengan menabung (ay 6)

-         Halak na mananda Tuhan i ingkon gabe nabasa (ay 11)

2.     Waktu yang singkat di dunia ini adalah satu-satunya waktu dalam hidup Anda ketika Anda memiliki kesempatan untuk berkorban bagi Yesus, yang memberikan segalanya kepada Anda

3.     Umbalga  silehonlehon ni Tuhan i sian selehonlehonta (ay 15)

4.     Maleakhi 3:10. Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Renungan:

-      Bukan seberapa banyak kita memberi, tetapi seberapa banyak cinta yang kita berikan untuk memberi. (Bunda Teresia)

-    Kebahagiaan tidak dihasilkan dari apa yang kita dapatkan, tetapi dari apa yang kita berikan. Ingatlah bahwa orang yang paling bahagia bukanlah mereka yang mendapatkan lebih banyak, tetapi mereka yang memberi lebih banyak. Mereka yang paling bahagia adalah mereka yang paling banyak berbuat untuk orang lain

-         Pikirkan memberi bukan sebagai kewajiban tetapi sebagai hak istimewa

-    Orang yang memberi tidak akan pernah jatuh miskin malah akan semakin diperkaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar