Perumpamaan Sang Penabur
Perumpamaan Sang Penabur
Ada seorang penabur yang pergi ke ladang
untuk menabur benih. Pagi-pagi sekali berangkatlah ia sambil membawa
sekantong benih. Tabur sekantong ……..tabur dengan rajin. Hai benih,
lekaslah besar…..besar…….besar…..besar!
Waktu ia menabur, sebagian benih terjatuh
di pinggir jalan. Hai!!! Datang burung-burung dan memakan benih itu,
satu…… dua….. tiga…. empat…. lima….., oh, habislah semua! Tak satupun
bersisa disana…
Sebagian lagi jatuh ditanah yang
berbatu-batu, tidak banyak tanahnya. Lihat! Benih itu cepat sekali
tumbuh. Tapi waktu matahari bersinar terik, layulah tunas itu dan dengan
cepat menadi kering karena tidak kuat berakar.
Sebagian benih jatuh ditengah semak duri.
Benih itu tumbuh dan bertunas juga, tetapi semak duri lebih cepat besar
dan tambah kuat. Akhirnya semak menghimpit sang tunas sampai mati. Oh!
sayang sekali!
Sebagian benih jatuh di tanah yang
gembur. Mari lihat benih mulai bertumbuh subur. Makin besar….. makin
kuat dan ,….. mulai muncullah gandum-gandum yang bernas. Tiga puluh,
enam puluh, seratus butir……
Lihat sekarang! Dari sebutir benih,
tumbuhlah satu; dan dari sepuluh benih, tumbuhlah sepuluh, dan dari
seratus benih, tumbuhlah seratus. Semua mulai berbulir, tumbuh ratusan
bulir.
Sangpenabur amat gembira karena
benih-benihnya tak tumbuh sia-sia. Sekarang tibalah waktunya untuk
menikmati hasil jerih payahnya. perumpamaan selesai, tapi apa artinya???
Benih yang ditabur ditanah yang baik
adalah orang yang mendengar Firman Tuhan, bisa mengerti dan melakukannya
di dalam hidupnya sehingga hati Tuhan bersuka. Maukah kamu menjadi anak
Tuhan seperti itu???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar