Kamis, 23 Juni 2022

Rut 1:7-17:Satia Mangihuthon Debata/Pengikut Tuhan yang setia

 

Jamita Minggu, 26 Juni 2022

Rut 1:7-17

Topik: Satia Mangihuthon Debata/Pengikut Tuhan yang setia

Boha do hita mangalapati satia mangihuthon Debata:

1.      Berani meninggalkan/mengubah status kehidupan duniawi(ikatan adat, budaya,etnis/ social), menjadi identitas baru(dari Moab menjadi Israel), keputusan Rut dan Orpa berbeda.

-          (Ingkon umbalga do holongnirohanta tu Tuhan i sian holongta sian na adong doportibion(apa yang ada di dunia ini hanya sementara): Pertobatan, Kembali ke Betlehem dari Moad. Perpindahan dari Moad bukan hanya pindah alamat, status sosial. Meninggalkan dunia lama, dan menyembah Tuhan secara total. Hidup dalam kasih memberikan kita kekuatan dalam menhadapi hambatan dan tantangan.

-   

-     Pemeliharaan Tuhan terkadang sangat sulit,dosa kita masa lalu bukan berarti tidak ada harapan untuk masa depan. Tuhan selalu bekerja untuk kita untuk membuat masa depan kita supaya jangan putus asa

2.      Bertahan dalam ujian iman, Kesetiaan kepada Tuhan selalu ada ujian: Iman itu teruji saat kita kehilangan apa yang Tuhan berikan kepada kita. Kesetian itu diuji dari Hidup mengikut Tuhan bukan mencari hal yang enak.

-          Komitmen, dedikasi dari Rut yang setia. Rut lebih memilih kesetiaan kepada Tuhan daripada kenyamanan duniawi. Rut mau berkorban, berani mengambil resiko dan meninggalkan zona aman(keluarga, budaya lamanya, dll)

-          Dari penderitaan lahir kekuatan: Hidup itu adalah campuran pengalaman manis dan indah, menantang dan menyakitkan. Iman tidak menghilangkan rasa akit, tapi memampukan melewati rasa sakit. Dengar air mata, mata kita jadi jernih. Dengan Penderitaan kita semakin tahan uji. Sebenanya orang yang terputus hubungan dengan Tuhan akan menderita. Jadi orang yang hidup bergantung pada Tuhan tidak benarbenar menderita. Ini tidak masuk akal, memang iman itu terkang sulit diterima akal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar