Jumat, 01 Februari 2013

Khotbah MINGGU; 03 pebruari 2013; yeremia 1;4-10



DIPANGGIL DAN TERPANGGIL

Dipanggil  artinya ada orang (subjek) yang memanggil seseorang (objek), sedangkan terpanggil adalah kepekaan, ada dorongan dari dalam diri seseorang untuk melibatkan hidupnya dalam pelayanan, dalam pekerjaan, dalam menyelesaikan suatu masalah, dsb. Istilah ”dipanggil” tidak asinglagi dalam pemilihan, pengutusan Tuhan bagi hambaNya(Imam, nabi, Rasul). Ada banyak cara Tuhan untuk menyatakan dirinya dalam panggilanNya. Secara khusus dalam nats ini Tuhan secara lansung ”berbicara” kepada Yeremia untuk memanggil dia sebagai hambaNya (Nabi=juru bicara Tuhan), untuk menyuarakan firman TUHAN. Ada hal yanag istimewa dari pemanggilan Yeremia: pertama, ia dipanggil Tuhan pada usia yang masih muda (Ibrani; naar, artinya masih muda, masa anak-anak, muda belia, usia remaja). Kedua, Allah telah mengenal Yeremia (Ibrani;yada: artinya pengenalan yang sempurna, luar-dalam;jasmani-rohani). Artinya Tuhan benar-benar mengenal orang-orang yang dipanggilnya dan secara khusus Yeremia, Tuhan tidak pernah salah memilih dan menentukan pilihanNya. Ketiga: Tuhan menguduskan Yeremia, memilih dan memperlengkapi dia agar hidup kudus. Keempat; Tuhan memilih Yeremia menjadi nabi bagi seluruh umat (goyim)
                Pada awalnya Yeremia menolak panggilan Tuhan, hal itu bisa berarti karena dia menyadari ketidak mampuannya (dia masih muda), disisi lain karena dia hanya mengandalkan dirinya sendiri bukan melihat Tuhan yang memanggilnya. Namun Tuhan meneguhkan Yeremia ”JANGAN TAKUT”, Tuhan menjamah mulut Yeremia, menguatkan dan memampukan dia untuk bersaksi. Melalui pemanggilan Yeremia dalam nats ini ada beberapa hal yang perlu kita renungkan:
a.       Panggilan kita untuk
b.        
  1. Di dalam Kristus kita semua orang yang telah dibaptis menjadi IMAMAT yang rajani (1 Petrus 2:9), kita terpanggil untuk memberitakan kabar baik ” Kerajaan Sorga sudah dekat...” (Epistel Mat 10:5-15) Tugas orang percaya adalah :mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam." (Yer 1:10), pernyataan ini menegaskan bahwa kita memiliki tugas untuk menaklukkan dosa/kejahatan(destruktif), dan terpanggil untuk membangun (kontstruktif), membangun moral,etika, spiritual sesuai dengan nilai-nilai kristiani. SECARA KHUSUS PARHALADO harus menjadi TELADAN dalam MORAL dan SPIRITUAL.
  2. Mengabdi-rendah hati:  Yeremia mengaku bahwa dirinya masih muda dia tidak layak dan belum pantas menjadi Nabi. Pengakuana tersebut menunjukkan sikap pengenalan diri dan rendah hati. Pengabdian untuk melayani bagi Tuhan bukan ditentukan oleh usia muda, dan tua. Sejak dalam kandungan Tuhan mengingingkan kita  melayani bagiNYa, Tuhan telah memiliki rencana dalam hidup kita supaya kita MENGABDI(Ibrani abodah:Mengabdi,bekerja, melayani) bagi TUHAN, inilah fungsi PENGUTUSAN bagi kita, sebagaimana Tuhan Yesus mengutus murid-muridNya. Pengutusan mengingtakan bahwa gereja adalah persekutuan (berhimpun), kita memasuki gedung gereja untuk berbakti lalu kita akan keluar untuk bersaksi.
  3. Pengutusan-Penyertaan: berarti kita terpanggil untuk memberitakan Kerajaan Allah dan sekaligus penegasan janji TUHAN menyertai kita. TUHAN berkata pada Yeremia ”JANGAN TAKUT”, Yesus juga membekali para murid dengan karunia-karunia pelayanan. Pakailah rasa takut yang ada dalam diri kita menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada TUHAN. Oleh sebab itu apapun pekerjaan, profesi kita masing-masing marilah kita menyatakaan dan melakukan kehendak TUHAN, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar