Rabu, 06 Desember 2023

Jamita Minggu Trinitatis, 04 Juni 2023

Jamita Minggu Trinitatis, 04 Juni 2023

1 Musa 1:1-2, 26-28

Topik: Debata sitolusada Panompa Saluhut Nasa na Adong

1.      Tuhan adalah pusat penciptaan[1], artinya semua kehidupan berasa dari karya IlahiLurabiasa do kesaksian Alkitab tentang panompaon ai hatihai asingasing be do panindagion ni bangso taringot tu portibion (banyak dewa-dewa yang saling berperang), alai Alkitab sada do Tuhan na marhuason jala panompa. Pesan teks adalah Allah menciptakan dari kekacauan menjadi keindahan, ini proses dalam waktu dan karya Tuhan(Hidup itu harus punya rencana dan butuh proses). Tuhan bukankah Tuhan kekacauan tapi keteraturan, jadi dosa bukanlaha keteraturan. Jika hidup anda kacaua, maka hanya satu solusi Tuhan yang dapat memperbahrui hidup kita. Hanya Tuhanlah yang kita sembah, tidak ada kuasa yang lain.

1.1.Pada mulanya menegaskan “permulaan” hari yang kuno, dan ‘hari keabadian” juga awal ketika manusia dilahirkan dan menerima kehidupan, atau “ciptaan baru”.[2] Ungkapan menciptakan, membentuk, menandakan renegerasi, namun juga menegaskan “penebusan” membetnuk dari Rahim.

1.2.Sebeleum dilahirkan manusia ibarat “bumi bekum berbentu dan kosong” menegaskan tidak tidak ada yang baik, tidak ada kebenaran, itu makanya disebut gelap gulita, artinya juga kebodohan, ketidaktahuan akan segala hal yang berkaitan dengan iman kepada Tuhan. Kata kegelapan bisa juga mengartikan misteri Ilahi. Kata Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air, menegaskan kuasa dan kendali Allah atas alam.

1.3.Tujuan penciptaan Tuhan adalah manusia diciptakan untuk mengelola bumi

1.4.Kata bara(menciptakan) untuk menegaskan karya kreatif Tuhan, ini tidak berarti creation ex nihilo, tetapi ini menenunjukkan ada aspek-aspke dalam aktivitas kreatif Ilahi yang secara eskslusif dan absolud dari kekuasan Tuhan. Kata Berfirmanlah Allah, adalah sebaai kekuatan kreatif, kehendak Tuhan

2.      Tuhan menciptakan manusia untuk memiliki hubungan denganNya. Manusia memiliki termpat terhorma dan tanggungjawab dalam ciptaan Tuhan, tetapi manusia tetaplah ciptaan. Nang pe parpudi jolma ditompa, alai na parpudi gabe na dipatujolo Tuhan i. Sasintong do panompoan ni Debata na parpudi do na suminghop. Hera pajonok do panompaon binantang sian jolma, ala sarupa do nasida maringan di portibion, alai ingkon asing do pa1ngalaho ni jolma sian binatang(Tuhan menciptan binatang masing2 berpasangan, namun manusia diciptakan dari Adam ke Hawa, dibuat satu, maka pernikaha tidak bisa diceraikan).. Ido umbahen hera na berdilog do Debata manompa jolma dohot diriNa sandiri, hata beta hita (Tritunggal, Bapa, Anak, Roh Kudus)[3], ai ditompa jolmai tumiru tu rupana tudos tu pangalahona (Imago Dei),[4] ai holan jolma do ditompa songon Debata. Artinay manusia harus memenuhi tujuan yang ditetapan Tuhan untuk meatur tatanana ciptaan. Artinya apa yang baik tiu harus namapak dalam pekerjaan amanusia, dmana harmonis indah teratur, fungsional, tugas itu membutukan banyak restivitas dan ketrampilan dalam segala aspkeh kehidupna mnusia. Oleh ebab itu pa ayang menyimpang berarti menodai citra ALlah

3. Manusia bukan hanya diciptakan namun diberi amanah(memeliharan dengan cara Tuhan), diberkati[5]. Dengan ini Allah merancang untuk memberikan kehormatan kepada manusia, agar ia dapat menemukan dirinya semakin berkewajiban untuk membawa kehormatan kepada Penciptanya. Kekuasaan ini sangat berkurang dan hilang karena kejatuhan; namun pemeliharaan



[1] Kisah Peinciptaan harus dipahami sebgai kisah artistic yang menggambarkan Tuhan sebagai pencipta, tujuannNya mencpta segala seuatu, dan peran khas manusia dalam ekonomi Ilahi, bukan dipahamis sebagai risalaha ilmiah

[2] Apakah ada hari permulaan, jika ada maka ada hari akhir? Kata hari dalam Alkitab secara literal namun juga digunakan dalam arti masa tertentu, dan juga musim. Dengan pemahamn ini Alkita bisa ketemu dengan Sains untuk memahami berapa umur bumi? Namun Kitasa penciptaan bukan untuk menjawa hubungan Sains dan agama

[3] Satu Allah yang kekal yang dalma hakikat IlahiNya tiga pribadi: Allah Bapa, Putra, Roh Kudus

[4] Manausia itu unik, manusia sebagai wakil sepenuhnya dari Allah Sang Raja, Penciptanya, Kita dipanggil untuk menyandang gambar Allah, bukan membuat gambar-Nya.. Dalam sifat dan susunannya, bukan dari tubuhnya (karena Tuhan tidak memiliki tubuh), tetapi dari jiwanya. Kehormatan ini benar-benar telah Allah kenakan ke atas tubuh manusia, bahwa Sabda telah menjadi daging, Anak Allah mengenakan tubuh seperti kita dan akan segera mengenakan kemuliaan kita seperti kemuliaan-Nya. Tetapi adalah jiwa, jiwa yang agung, dari manusia, yang secara khusus menyandang gambar Allah. Jiwa adalah roh, roh abadi yang cerdas, roh aktif yang mempengaruhi, di sini menyerupai Tuhan, Bapa dari Roh, dan jiwa dunia. Roh manusia adalah pelita Tuhan.Jiwa manusia, yang dipertimbangkan dalam tiga kemampuannya yang mulia, pemahaman, kemauan, dan kekuatan aktifnya, mungkin merupakan cermin paling jernih di alam, di mana untuk melihat Tuhan.

[5] Dalam sifat dan susunannya, bukan dari tubuhnya (karena Tuhan tidak memiliki tubuh), tetapi dari jiwanya. Kehormatan ini benar-benar telah Allah kenakan ke atas tubuh manusia, bahwa Sabda telah menjadi daging, Anak Allah mengenakan tubuh seperti kita dan akan segera mengenakan kemuliaan kita seperti kemuliaan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar