Rabu, 06 Desember 2023

Jamita Natal I, Senin 25 Desember 2023


Lukas 2:15-20

Topik: Saluhut Bangso Pasangap Huhut Mamuji Debata

 

1.      Melakukan kehendak Tuhan sering kali membawa orang keluar dari zona nyamannya. Kehidupan Yesus dimulai dalam kemiskinan[1]. Orang melakukan kehendak Tuhan tidak dijamin hidup nyaman. Namun mereka dijanjikan bahwa segala sesuatu, bahkan ketidaknyamanan yang mereka alami, mempunyai arti dalam rencana Tuhan. Dimana kehedakTuhan terjadi disitu Malaikat hadir,,Boa hirahira hadir do suruansuan nuaeng di puanguantaon?

a.      Dijolo ni turpuk on: Pemilik kandang itu mungkin tidak mengusir mereka, tapi kenapa mereka tidak menerima Yesus hadir di Rumahnya, mungkinkan Natal juga hadir ditempat lain tapi tidak hadir dalam hati dan rumah kita..? Yesus hanya adalah diluar(dalam pemahaman), namun tidak di dalam hati. Lebih utama yang lain daripada Tuhan hadir dalam hidup kita.

b.      Tiruan ni Parmahan ima: Tangkas pasangaphon Tuhani? Manat unang berengaon hita pasangaphon Tuhan i, alai anggo rohanta dao sian Ibana. Rade do parmahan borhat tu Betlehem, nasida olo gabe bagian sangkap ni Tuhan i. Dipatupa Tuhan I do ulaon nabalga sian hal nametmet(berbeda dari konsep dunia). Barita Nauli ingkon adong respon[2], ndang sae holan manghatai Parmahan I, alai nungga tungkina nasida mardalan. Sikap orang Kristen harus proaktif (beta ma hita tu Betlehem…), tidak pasif, apalagi pesimis.

c.    Kristus yang lahir ke dunia harus lahir di hati kita. Sentimen keagamaan, bahkan pada saat Natal, tanpa Kristus yang hidup adalah jalan kuning menuju kegelapan.

d.   Sungguh menarik dan tragis bahwa orang-orang “religius” sering kali justru menjadi orang-orang yang menolak menerima kenyataan bahwa iman kepada Yesus sang Mesias adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan dan kehidupan kekal di Kerajaan-Nya! Para pemimpin agama mengakui bahwa PL dengan jelas berbicara tentang Mesias pribadi yang literal yang akan dilahirkan di Betlehem, namun mereka menolak untuk menerima Dia sebagai Mesias mereka

2.    Taida ma sahat do parmahan i marnida  Yesus naung tubu i?Boasa ndang lilu nasida di pardalan..? Ala Tuhan I do namangondihon nasida, nang pe nungga ndang diida be surusuruani, alai Tondi ni Tuhan do mandongani. Halak na olo mangalului ido na jumpangan,ndang gabe pasif ngolu na dapotan.

2.1.  Unang hea menek rohanta, manang ise pe hita na rade dipangke Debata(Songon Parhaman) naso diperhitungkan portibion. Jangan malu bagaimanapun hidup kita. Sude do hita tarjou gabe siboan barita nauli..Naung pajumpang do hita dohot Tuhan ? halak naung pajumpang dohot Tuhan I do nataruli lasniroha jala mamuji Pasangan Ibana.

2.2.  Ayat 18, unang holan longang sambing ngolunta, alai ndang gabe tarjalo rohanta hatutubu ni Jesus i di ngolunta, sai gumodanag sungku2 di ngoluna alai ndang adong alus ni haporseaonna

3.   Natal adalah membawa hidup kita untuk merenungkan perbuatan Allah (ay 19) Reaksi Maria berbeda dari para gembala atau orang-orang yang mendengarkannya. Dia dengan tenang menerima semuanya dan merenungkannya di dalam hatinya, berusaha memahami makna mendalam dari semua itu." Berbahagialah mereka yang, seperti Maria, menyimpan hal-hal tentang Kristus, bukan dalam otak, tetapi di dalam hati 

4.    Natal ini menguji iman dan hidup kita, termasuk perayaan kita, apakah perayaan ini benar benar memuji dan memuliakan nama Tuhan. Diturpok holna parhaman i do na olo mamuji sipalua i. Harapan dan kerinduan mereka akan kedatangan Penebus telah terwujud, dan kehidupan mereka ditandai dengan sikap pujian dan penyembahan yang baru. Sikap yang sama menjadi ciri semua orang yang mengenal dan mengasihi Tuhan Yesus Kristus Semangat mereka (GEMBALA) dalam memuliakan dan memuji Tuhan merupakan teguran tersirat atas kelambanan kita, atau lebih tepatnya rasa tidak berterima kasih kita. Para gembala kembali bekerja sambil memuliakan dan memuji Allah atas segala sesuatu yang telah mereka dengar dan lihat, yang telah terjadi sesuai dengan apa yang telah diberitahukan kepada mereka” ( Luk 2:20 ) Mereka telah diubah oleh “momen rahmat” mereka. Saat mereka kembali ke dunia nyata, mereka membawa kabar baik tentang Yesus dalam hati dan suara mereka. Semoga kita juga membawa rahmat Tuhan ke dunia nyata pada Natal ini dan setiap hari di tahun baru.

 



[1] Yesus lahir di Betlehem, tidak di Nazaret asal Orangtuanya, lahir dalam kemiskinan, dalam kandang Domba (Luk 2:7).Kekayaan jauh lebih menghancurkan jiwa daripada kemiskinan itu sendiri. Ketika rasa cinta akan uang mulai menjalar ke dalam diri kita, marilah kita berpikir tentang palungan di Betlehem, dan tentang Dia yang dibaringkan di dalamnya. Pemikiran seperti itu bisa menyelamatkan kita dari banyak bahaya.

[2] Kabar baik tidak boleh disimpan untuk diri kita sendiri. Ketika kita telah memastikan kebenarannya, kita harus menceritakannya kepada orang lain, dan kita terutama harus menceritakan kebaikan keselamatan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar