Rabu, 20 April 2022

Ajarlah Kami menghitung hari-hari kami

Psalmen 90:1-12

Topik: Ajari ma hami mamilangi angk ariari nami/Ajarlah Kami menghitung hari-hari kami

1.       Bukan berapa lam kita hidup, tapi bagaimana kita selama hidup, itu hal utama. Tuhan tidak dibatasi waktu, tapi Tuhan menggunakan waktu untuk tujuanNya. Tujuan waktu bagi kita adalah bahwa kita membutuhkan Tuhan. Kita ada untuk sementara waktu, dan Tuhan ingin supaya kita menggunakan waktu dengan sebaikbaiknya, jangan siasiakan waktu karena waktu tidak akan kembali. Nats ini mengingatkan kita akan pengalaman hidup bangsa Israel dimasa lalu dibawah kepempimpinan Musa. Ini adalah doa mengingatkan kita bahwa hidup kita sementara di dunia ini dan bagaimana kita menggunakan hidup kita dengan sebaik-baiknya. intinya adalah bagaimana kita selama hidup, bagaimana hidup dengan baik, dan hidup bijaksana. Jika kita ingin kehidupan bahagia, maka fokuslah pada tujuan hidup bukan pada orang atau benda

a.       Hendaknya kita menyadari bahwa Tuhan  adalah abadi, tanpa awal dan akhir. Jika demikian kenapa kita tidak percaya kepada Tuhan sepenuhnya, sebab hanya Tuhalah yang bisa kita andalakan, dia yang memegang kendali. Debata na manontong namanompa nasa na asong (ay 2). Mananda diri songon orbuk do ngolunta di portibion (parsatongkinon), alai manontong do Debata

b.      Hidup kita memiliki batas tapi Tuhan adalah tampa batas (ay 4) Allah itu adalah Allah yang melampau waktu (tampa batas), namun hidup manusia memiliki keterbatasan (4-6)

c.       Hidup kita di dunia ini seperti mimpi (ay 5). Tetapi jangan kehilangan mimpi dalam hidu ini.  bandikan Kisah hidup oleh Air bah. Hidup kita digambarkan seperti rumput (ay 6)

d.       Holan parsatongkinon do ngolunta di portibion (ay 9), pansiun do hita….matua do hita, suda do gogo

Refleksi: Boha do pangkobasionku saleleng Pdt, Biv. Sintua? Punguan Koor Ama, Ina..?

2.       Mengukur nilai waktu dengan kualitas/kualitatif(kairos) bukan kuantitas/kuantitatif (kronos). Boha do hita mamangke tingki….

-          Hidup ini akan menjadi sia-sia jika kita hidup dalam dosa, dan murka Tuhan menimpa atas kita. Allah adalah HAKIM kita tapi Dia jua PENYELAMAT kita.

-          Hidup ini adalah “kesempatan” dunia ini bukan tempat tinggal yang abadi, baiklah kita percaya pada perlindungan Tuhan yang kekal. Hanya Tuhanlah “tempat perlindungan” kita. Hubungan yang menjamin kebahagiaan kita ditentukan hubungan dengan Tuhan. Sebab Allah itu tidak pernah berubah, Dia adalah Allah di masa lalu, kini dan masa yang akan datang.

3.       Hidup dalam kesadaran (sai parohai, ajarlah kami…ay 12). Orang yang tumbuh dalam kesadaran akan tumbuh dalam cinta kasih. Kesadaran adalah kunci utama dalam kesuksesan. Kesadaran adalah awal Perubahan. Jika kita sadar akan hari hidup kita, maka kita menjadi orang rendah hati. Kita sadar bahwa kita akan mati, dan kita menjalani kehidupan yang benar dan bermakna.

-          Hiduplah seolaholah kita mati besok, dan belajarlah seolaholah kita hidup selamanya (M. Gandhi)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar