Rabu, 20 April 2022

Membalas kejahatan dengan kebaikan

 

Lukas 6:27-37

Membalas kejahatan dengan kebaikan(berbuat baik kepada orang yang membenci kita). Boha do dalanna boi hita manghangoluhon i?:

 

a.      Molo burju iba tu dongan hal biasa doi, alai molo burju iba tu na mar musuh niba ido na luarbiasa….Mengasihi dan memaafkan itu yang membedakan orang percaya bukan hanya rajin gereja tapi menyimpan sakit hati

b.      Ngolu ni halak Kristen ima ngolu na mangulahon dame,  melakukan yang nampaknya aneh, tapi orang yang pemaaf itu adalah orang yang bahagia. HIDUP ORANG KRISTEN HARUS MEMBANGUN JEMBATAN BUKAN TEMBOK

c.      Hidup kita tidak hanya sekedar hukum timbal balik, sisolisoli, jangan menghakimi. (molo holan na manihai dongan hita, ndnag adong tingkinta padenggahon dirinta)

 

1.       Holong nan i ajarhon Tuhan Jesus ima holong nang pe, ndang holong Asa manang holong Ala. Taingot ma molo taulahon na denggan ro do na denggan balos ni I, jala sebaliknya. Yesus menegaskan cara hidup baru. Halak na monang do hita molo boi taula na denggan balos ni na jat.  Mengasihi musuh itu adalah perintah yang tampaknya di luar kemampuan kita untuk mencapainya.  (meninggalkan Hukum balasdendam) Respons alaminya adalah kita membenci mereka dan menyakiti mereka. Ini adalah masalah di abad pertama juga di mana orang-orang Yahudi juga telah mengadopsi filosofi duniawi ini. Ada dua jenis orang, menurut apa yang Yesus ajarkan dalam 6:20-26: orang yang menderita karena Dia dan mendapat berkat-Nya, dan orang yang hidup untuk dirinya sendiri dan akan berakhir tidak bahagia.

-          Cara kita menemukan Tuhan adalah ketika kita mau: mengasihi musuh, memberkati, dan mendoakan musuh itulah cara menemukan bahwa Tuhan akan mulai menaruh kasih di dalam hati Anda kepada musuh-musuh Anda. Cinta yang sebenarnya. Terkadang perasaan cinta juga. Kata Yunani lainnya untuk cinta adalah eros , cinta erotis, philos , cinta untuk keluarga, cinta persaudaraan, dan stergos, kasih sayang alami. Kasih agape benar-benar merupakan kategori kasih yang berbeda yang belum pernah dilihat dunia dalam tindakan sampai Yesus datang dan menulari para pengikutnya dengan kasih itu.

-          Ngolu ni halak Kristen ngolu na luarbiasa,

2.       Hidup mengatasi konflik/ Etika konflik, dalam dunia bisnis dan kerja banyak persaingan, bagaimana sikap terhadap oang yang menganiaya kita.  Apakah tindakan kita menimbulkan masalah bagi orang lain, kita sering hanya melihat kesalahan orang lain. Ayat 29, Jangan membalas kekerasan dengan kekerasan(Maksud Yesus adalah bahwa kita harus menghindari serangan balik). Lukas 6:30 mengandaikan situasi ekonomi di mana banyak orang dieksploitasi, hidup dalam kemiskinan, dan berusaha bertahan hidup dengan mengemis. Instruksi untuk memberi kepada mereka yang meminta menyiratkan bahwa orang-orang dalam komunitas eskatologis memiliki kelimpahan untuk dibagikan (lihat Lukas 6:39). Dari sudut pandang Lukas, perubahan ekonomi sistemik hanya akan terjadi pada kedatangan kedua.  Ayat 30, bagaimana kita mengatur penatalayanan uang kita

3.       Ngolu halak Kristen ndang holan manghangoluhon ngolu sisolisoli: Hidup orang Kristen bukan hanya memahami hidup dalam hubungan timbal balik: (ay 31) Hidup lebih dari proaktif dinamis dan tindakan positif. Keteladanan pemimpin akan mempengaruhi anggotanya.

-          Ingkon adong do hasurungaan dohot hatandianta di parage dohot pambahenan

4.       Hidup Belajar Belas Kasih dari Teladan Tuhan (Lukas 6:35-36) Yesus mendorong murid-muridnya. Jika mereka mau mengikutinya, mereka harus belajar jalan Bapa, jalan panjang sabar, jalan kasih, jalan belas kasihan. Yesus memberikan tiga perintah sebagai elemen dari ujian lulus-gagal ini. Lukas tidak bermaksud meniadakan penilaian moral, tapi jangan menghakimi, beri kesempatan untuk bertobat. “Jangan menghakimi, dan Anda tidak akan dihakimi. Jangan mengutuk, dan kamu tidak akan dihukum” (ay. 37ab). Menilai ( krinete ) berkaitan dengan menilai dan membentuk opini baik positif maupun negatif. Mengutuk ( katadikazete ) lebih negatif dan ada hubungannya dengan mengucapkan rasa bersalah. “Dibebaskan, dan kamu akan dibebaskan” (ay. 37c). Janji ini dapat dipahami dalam dua tingkatan. Makna yang paling jelas adalah bahwa Tuhan akan mengampuni kita jika kita mengampuni orang lain. Namun, sering juga benar bahwa orang lebih mudah memaafkan orang yang memiliki sifat pemaaf. Kita tidak perlu memilih di antara dua arti ini. Sepertinya keduanya benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar