Rabu, 20 April 2022

Memuji Tuhan dan Iman.

Mazmur 146:1-10

Thema: Memuji Tuhan dan Iman.

Prolog: Pujian pada Tuhan adalah bagian dari iman, dan orang beriman pasti memuji Tuhan.  Teologi tanpa doxology adalah hampa (beribadah tanpa pujian adalah kosong). Ibadah yang paling dalam adalah memuji Tuhan meski kita dalam kesakitan, mempercayainya saat pencobaan, berserah diri saat kita menderita dan mengasihiNya.

1.      Satu-satunya hal terbesar dan paling berharga adalah memuja dan memuji Tuhan. Hidup kita adalah haleluya. Ketaatan (ay 1-2): Mazmur ini diawali kata haleluya dan diakhiri juga haleluya (Halelu: Fokus, konsentrasi, melihat, memuji, Yah: Yahwe/Tuhan). Hidup kita senantiasa menjadi pujian bagi Tuhan, sepanjang hidup kita harus memuji Tuhan (1-2). Hidup kita bukan hanya untuk menghabiskan waktu, namun waktu kita adalah untuk memuji Tuhan. Cara hidup kita adalah wujud dari tindakan pujian pada Tuhan. Jika kita tidak merenungkan apa yang telah dilakukan oleh Tuhan Kita tidak akan memuliakan Tuhan.

v Memuji Tuhan hendaknya dari hati yang terdalam (jiwaku:nepes). Pujilah Tuhan hai jiwaku..(hal utama adalah hidup kita secara pribadi harus dalam posisi dan watak memuji Tuhan)

v Memiliki komitmen untuk memuji Tuhan selamanya (ay 2) Bersukacitalah senantiasa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. ( 1 Tess 5:16, 18)

v Jika Tuhan memberi kita waktu untuk hidup, maka waktu kita adalah untuk memuji Tuhan. Apapun yang kita miliki dan aktivitas kita adalah semua harus kita lakukan untuk memuliakan Tuhan.  Jika waktu kita selalu memuji Tuhan, maka kita tidak punya waktu untuk memuji diri kita. Sebab orang yang memuji dirinya bisa jatuh pada kesombongan. Puji Tuhan haheluya, puji diri hamamago…

v Memuji Tuhan itu bukan hanya pada hari minggu saja, atau saat beribadah saja

v Memuji Tuhan, cara memuliakan TUhan (halal) dan cara untuk menyanyikan dengan music(zamar)

2.      “Asuransi” yang menjamin hidup kita hanya Tuhan: Jangan sandarkan hidupmu pada manusia, pada harta, jabatan, (3-4) Pada zaman pemazmur pemimpin adalah raja dan penguasa yang memiliki kuasa dan otoritas.

v Jangan pernah mengandalkan manusia, meski manusia tinggal dibumi, tapi manusia bukan pemiliki bumi, sekaya apapun manusia dia pasti mati dan dikuburkan. Allah tanpa batas namun manusia adalah terbatas. Apapun yang ada didunia bisa membantu kita, tapi itu tidak bisa kmenjadi jaminan. Orang yang bahagia adalah orang memiliki pengharapan hanya pada Tuhan

v Tidak ada manusia yang bisa melakukan apapun setelah dia mati, hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan jiwa kita setelah kita mati.

3.      Orang yang berhagia adalah orang yang mengandalkan Tuhan. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub : Sebutan Yakub megingatkan kita dalam sejarah bagaimana Tuhan melindungi umat perjanjianNya  dimasa lalu, dan itu juga yang kita yakini dimasa sekarang. Kebahagiaan itu adalah karena imannya kepada Tuhan.  Sebab hanya Allah yang bisa kita andalkan, kenapa? (ay 5) Sebab Allah adalah pencipta segalanya, kita bergantung padaNya (6) Apa yang Tuhan lakukan (6-7a): Allah adalah pencipta bumi, penentu, pembela kebenaran. Hakim yang adil dan menyediakan bagi yang lapar.  Dan bagaimana Tuhan melakukan kepada umatNya (7b-9). Allah sebagai pemelihara, Allah memelihara hidup Elia melalui burung gagak, Yesus memberikan makan 5000 orang  (7).

v Allah maha pengasih, dia mencintai orang yang benar, dan melindungi, hanya Dialah sumber kebagiaan sejati, menolong, dan melakukan hal yang luarbiasa (8-9),  Yesus datang ke dunia ini untuk menolong orang berdosa, yatim piatu adalah gambaran hidup kita yang malang. Tapi ada yang kontras dalam ay 9, dimana peberdaan hidup orang yang benar akan bahagia dan orang jahat tidak bahagia (ayat 9b. tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya)

4.      Perlu untuk kita ingat bahwa: Allah akan memerintah selamanya dan kerajaanNya kekal (10), Yesus adalah raja diatas raja, dia adalah Raja untuk selamalamanya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar