Rabu, 20 April 2022

Kristus adalah Tujuan Iman Kita

Pilipi 3:4b-14

Topik: Kristus adalah Tujuan Iman Kita

Apakah yang paling berharga dalam hidup kita: Waktukah,, Karier, Sukses, Unang…

1.      Paulus awalnya menggunakan waktu dan kemampuannya untuk menganiaya orang Kristen, membangun nama baiknya dan sukses sebagai orang farisi yang taat. Namun setelah dia bertobat Paulus terjadi perobahan arah kehidupannya dan seluruh hiduonya hanya untuk Kristus

-          Paulus berobah dari sistim kegamaan yang menekankan ritual dan formalitas. Sunat bukan salah jika itu dimaknai dalam implentasi reailtas batiniah/Sunat hati (Ulangan 10:16, Yeremia 4:4)

-          Dalam aspek lahiriah  banyak hal yang bisa dibanggakan dalam diri Paulus (Dia bersunat, memiliki hak istimewa sebagai orang Israel, Oran Yahudi tulen, taat dalam Hukum, tidak bercacat menurut hukum Farisi

-          Namun Paulus meninggalkan Pola pikir yang lama (ay 4-5) ke pola pikir yang baru (ay 7-9)

2.      Melupakan masa lalu (kegagalan, dll) dan melangkah maju dalam tujuan iman (hadiah Surgawi,). Kita semua memiliki kelemahan (masalah hal lahiriah), oleh sebab itu Paulus mengerahkan upaya sepenuh hati dan satu pikiran untuk memperoleh kedewasaan/ bertumbuh

-          GURU SEKOLAH MINGGU harus memiliki semangat pelayanan seperti ATLIT (disiplin), semangat mengajar kita seperti BERLARI, Tujuan (1 Kor 9:24-27)

3.      Mengenal Kristus adalah keuntungan yang terbesar, dan semua hak dan hal istimewa dalam hal lahirian hanyaklah kerugian setelah mengenal Kritus. Menekankan Hukum Taurat adalah mencari kebenar sendiri, namun kebenaran yang sejati datang oleh Iman di dalam Kristus (ay 9). Makna iman kepada Kristus adalah “KESETIAAN Kristus” yang mati membeirkan kehidupan bagi orang percaya.

4.      Paulus menggunakan dua istilah Akuntasi (keuntungan) dengan istilah kehidupan atlit (analogi pelari yang focus pada Tujuan/ mengerjar untuk memaknai hidup didalam Kristus. Orang hanya bisa maju jika focus kedepan bukan focus ke masa lalu. Kita bisa melihat masa lalu namun harus focus pada masa depan

5.      Paulus menulis Surat ini dari Penjara, namun ini menjadi motivasi bagi kita bahwa tidak boleh prolem kehidupan menjadikan kita tidak melayani Tuhan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar