Rabu, 20 April 2022

Menantikan Tuhan adalah tindakan ketaatan dan membutuhkan iman.

Psalmen 37:34-40

Hidup ini adalah apa yang menjadi tanggungjawab kita dan apa yang menjadi bagian Tuhan.  Menunggu Tuhan adalah cara Tuhan melihat apakah kita percaya padaNya, Membiarkan Tuhan bekerja, Menantikan Tuhan adalah mengingatkan bahwa Tuhanlah yang memegang kendali, waktu Tuhan adalah yang terbaik. Menunggu………

1.       Haposi ma Jahowa jala paihutihut dalanna/ Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, Haposi/Nantikanlah: Menantikan Tuhan artinya adalah: berharap, dan mepercayai. Untuk berharap dan percaya kepada Tuhan membutuhkan iman, kesabaran, kerendahan hati, menaati perintah, dan bertahan sampai akhir. Dalam penantian inilah kita bertumbuh, berkembang, dikuatkan melalui pengalaman iman. Melalui kesabaran, keberanian, kepercayaan aktif, pencarian, doa kita belajar untu menantikan Tuhan. Sebab Tuhan tidak akan mempermalukan orang menantikan Tuhan (Maz 25:3) dan menantikan Tuhan memperkuat iman kita, songon pidong rajawali ndang olo loja (Yes 40:31) Ndang tarsirang haporseaon sian kesetiaan(komitmen): Komitmen, keyakinan dan sikap positif semuanya penting jika mau berhasil. Kualitas hidup kita ditentukan oleh komitmen, sebab komitmen mengarah pada tindakan bukan kata-kata. Komitmen adalah dasar pencapain besar. Hidup kita ditentukan oleh komitmen

v  Menunggu Tuhan bukan Pasif,bukan diam,  tapi aktif (harus ada usaha dan upaya), dan mengikuti jalan Tuhan(ay 34) Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat (Lih. Allah tidak terlambat menyelamatkan Yunus, Abram dan Sara mengira Tuhan terlambat memberikan mereka anak)

v  Menantikan Tuhan adalah tindakan ketaatan dan membutuhkan iman.

v  Waktu Tuhan adalah yang terbaik, Tuhan memiliki waktu bagi kita yang berkomitmen kepadaNya (ay 35-37), disaat sulit Tuhan ada (39) keselamatan akan datang (40)

v  Apakah kita mau seperti Jamur (mudah tumbuh,4/5 bulan panen) atau pohon bamboo jepang (butuh proses lama sampai 5 tahun)

v  Tuhan memberikan obat yang manjur untuk melawan orang jahat, Rahasia hidup orang yang berkemenangan didalam Tuhan dijelaskan dalam (ay 1-33). Kesimpulannya adalah: Susa do ngolunta molo mian hosom do lateniroha di ngolunta.

2.       Senjata paling ampuh untuk menang adalah percaya dan taat kepada Tuhan. Apa yang harus dilakukan oleh orang benar dan apa yang akan Tuhan lakukan baginya, masa depan orang benar adalah kemuliaan, kedamaian dan keselamatan. Ndang tarsirang haporseaon dohot pangkirimon (hata haposi), mempercayakan hidup dan masa depan sepenuhnya kepada Tuhan di tengah ketidakadilan dan penindasan. Orang yang sepenuhnya percaya kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan akan memberi kehidupan yang tidak berakhir, itulah orang benar. Harapan itu buka fasif, harapan menolak keputusasaan dan mampu beradaftasi. “ Kita harus percaya pada janji Tuhan: Martua ma na lambok roha, ai teanonnasida do tano on!(Mat 5:5)

 

a.       Hidup di jalan Tuhan, itu tugas kita dan senantiasa berharap pada Tuhan dan bagaimana cara Allah memelihara hidup kita

b.       Hidup orang fasik akan menerima hukuman dan akan lenyap (ay 38). Daud melihat bagaimana kehidupan orang fasik, misalnya Saul. Orang fasik itu seperti pohon yang tumbuh subur namun tidak berbuah (ay 35). Parjahat/fasik: Orang yang sombong, orang yang melakukan kejahatan (rasha), orang yang melakukan malapetaka, pikiran jahat(hawwah), orang yang tidak menjadikan Tuhan kekuatannya, tetapi mengandalkan kekayaannya, tetapi mengandalkan perbuatan jahatnya. Orang yang jahat dalam pikiran, kedagingan/nafsu, demdam. Semua kejatan bersal dari pikiran, lalu perbuatan dan menjadi sifatnya. Dalam PB, poneria: kejahatan, munafik, tipu daya yang muncul dari hati (Mat 22:18, 7:21-23). Karena kejahatan Allah menghukum manusia oleh Air bah, peristiwa Sodom dan Gomora. Dalam Alkitab kejahatan dikaitkan dengan menyembah dewa, amoralitas, menindas orang miskin, ketidakadilan, kekejaman. Kejahatan itu adalah kurangnya kebaikan dan hal yang bertentangan dengan sifat Allah,adalah kasih.

c.        Orang yang benar akan ditinggikan (masuk dalam rumah Surgawi), diselamatkan, bukan karena layak memperoleh keselamatan, namun karena mereka telah menyerahkan dirinya dan menaruh kepercayaan kepada Tuhan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar