Kamis, 25 Agustus 2022

Melayani Tuhan adalah melayani orang lain

 Kisah Rasul 20:24 “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah”

Saudara-saudara yang terkasih, melalui nats ini kita diajak untuk merenungkan:

Apakah nilai yang berharga dari perbuat baik yang telah kita perbuat untuk orang lain? Sikap dan tindakan mau berkorban adalah hal yang sulit kita temukan. Sejatinya melayani dengan ketulusan dan pengorbanan adalah panggilan yang mulia. Mengabdi dan melayani memang bukan hal mudah, apalagi di zaman yang menawarkan berbagai bentuk persaingan, kompromi, dan kesenangan sesaat. Orang Kristen perlu melakukan evaluasi terhadap orientasi hidup dan pelayanan. Hidup adalah untuk pelayanan itulah integritas Paulus. Kita belajar dari Paulus yang berorientasi pada tujuan akhir, yaitu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Tuhan kepadanya. Motivasi Paulus adalah untuk menyenangkan Tuhan dengan cara mencapai garis akhir yang telah ditetapkan oleh Tuhan, bukan oleh ambisi pribadinya. Satu-satunya cara kita melayani Tuhan adalah melayani orang lain. Kita tidak bisa membantu semua orang, tapi semua orang bisa membantu seseorang. Paulus memusatkan hidupnya pada Kristus sehingga dirinya, penghidupannya, bahkan nyawanya sekali pun, rela dia nomor duakan; asalkan Kristus dimuliakan dan semakin dikenal oleh banyak orang. Keteladanan Paulus kiranya menjadi panutan bagi kita, meskipun kita bukan orang yang secara khusus bekerja dalam bidang pelayanan, tetapi hidup berpusatkan Kristus kiranya menjadi kerinduan kita juga. Memang akan ada tantangan dan risiko, namun panutan dari Paulus kiranya membangkitkan semangat kita untuk tetap bertahan untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar