Amsal
4:10 Hai anakku,
dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.
Saudara-saudara
yang terkasih, melalui nats ini kita diajak untuk merenungkan :
a.
Mendengarkan
itu adalah pintu kehidupan, orang bijak adalah orang yang mau mendengarkan. Mau
mendengarkan adalah sikap dari rasa hormat dan ketaatan. Orang bijak berkata
“Kebanyakan orang yang “sukses” adalah orang yang mau mendengarkan daripada
banyak berbicara”. Mau mendengarkan adalah sikap hati, ketulusan, dan jua sikap
orang percaya, sebab iman itu timbul dari mendengrkan firman Tuhan(Rom 10:17).
Makna kata dengarkanlah dan terimalah perkataanku sama dengan mau mendengarkan
bukan hanya mendengar. Mendengar” mengarah pada kemampuan memperoleh informasi
melalui telinga. “Mendengarkan” melibatkan usaha untuk memahami informasi itu
sebaik mungkin. Ketika mendengarkan, orang berkonsentrasi dan berfokus pada
informasi yang disampaikan sehingga tertanam dalam hati dan pikiran. Maria dan
Marta memiliki respons yang berbeda terhadap perkataan Yesus. Kehadiran Yesus
di rumah mereka mendatangkan sukacita bagi kedua perempuan ini. Maria
menetapkan hati untuk duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya
(Luk 10:39). Sementara itu Marta sibuk melayani Yesus dan mungkin sambil
sesekali mendengar perkataan-Nya (ay. 40). Maria bukan sekadar mendengar untuk
memperoleh pengetahuan tentang firman Allah; ia memusatkan hati dan pikiran
untuk memahami firman itu. Maria memberikan perhatian penuh terhadap perkataan
Yesus. Ia tidak hanya mendengar, tetapi mendengarkan!
b.
Setiap
orang mendambakan umur yang panjang. Umur yang panjang bukan semata pada
kuantitas tapi kualitas kehidupan. Hal yang utama bukan berapa lama kita hidup,
namun bagaimana kita selama hidup. Hidup dalam kebaikan adalah termasuk
menentukan kualitas hidup. Mendengarkan
firman Tuhan adalah jalan membawa keselamatan dan hidup yang kekal.Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar