Kamis, 25 Agustus 2022

Orang bijak adalah orang yang mau mendengarkan.

 

Amsal 4:10 Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.

Saudara-saudara yang terkasih, melalui nats ini kita diajak untuk merenungkan :

a.       Mendengarkan itu adalah pintu kehidupan, orang bijak adalah orang yang mau mendengarkan. Mau mendengarkan adalah sikap dari rasa hormat dan ketaatan. Orang bijak berkata “Kebanyakan orang yang “sukses” adalah orang yang mau mendengarkan daripada banyak berbicara”. Mau mendengarkan adalah sikap hati, ketulusan, dan jua sikap orang percaya, sebab iman itu timbul dari mendengrkan firman Tuhan(Rom 10:17). Makna kata dengarkanlah dan terimalah perkataanku sama dengan mau mendengarkan bukan hanya mendengar. Mendengar” mengarah pada kemampuan memperoleh informasi melalui telinga. “Mendengarkan” melibatkan usaha untuk memahami informasi itu sebaik mungkin. Ketika mendengarkan, orang berkonsentrasi dan berfokus pada informasi yang disampaikan sehingga tertanam dalam hati dan pikiran. Maria dan Marta memiliki respons yang berbeda terhadap perkataan Yesus. Kehadiran Yesus di rumah mereka mendatangkan sukacita bagi kedua perempuan ini. Maria menetapkan hati untuk duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya (Luk 10:39). Sementara itu Marta sibuk melayani Yesus dan mungkin sambil sesekali mendengar perkataan-Nya (ay. 40). Maria bukan sekadar mendengar untuk memperoleh pengetahuan tentang firman Allah; ia memusatkan hati dan pikiran untuk memahami firman itu. Maria memberikan perhatian penuh terhadap perkataan Yesus. Ia tidak hanya mendengar, tetapi mendengarkan!

b.      Setiap orang mendambakan umur yang panjang. Umur yang panjang bukan semata pada kuantitas tapi kualitas kehidupan. Hal yang utama bukan berapa lama kita hidup, namun bagaimana kita selama hidup. Hidup dalam kebaikan adalah termasuk menentukan kualitas hidup.  Mendengarkan firman Tuhan adalah jalan membawa keselamatan dan hidup yang kekal.Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar