1
Rajaraja 3:9 Maka, berikanlah hamba-Mu ini hati yang paham dalam menimbang
perkara dalam menjadi hakim atas umat-Mu dan dapat membedakan antara yang baik
dan jahat. Sebab, siapakah yang sanggup menjadi hakim atas umat-Mu yang besar
ini?"
Saudara-saudara
yang terkasih, melalui nats ini kita diajak untuk merenungkan :
a.
Membiarkan hati
mau mendengar.
Salomo meminta lebih dari pengetahuan yang besar ;dia menginginkan pengertian ,
dan dia menginginkannya di dalam hatinya, bukan hanya di kepalanya. Meminta hati
yang paham dalam menimbang, sebenarnya diterjemahkan pengertian secara harfiah
adalah, “mendengar.” Salomo menginginkan hati yang mendengar, hati yang mau
mendengarkan Tuhan. Salomo telah memahami bahwa kunci dari kepemimpinan adalah kebijaksanaan.
Banyak pemimpin tidak memiliki ketajaman ini atau keberanian untuk
menggunakannya.
b.
Lakukan hal
prioritas. Hal-hal baik terjadi ketika kita menetapkan prioritas yang benar. Apa yang kita prioritaskana
menentukan hidup kita. Untuk mengubah hidup kita, maka kita perlu mengubah
prioritas kita. Oleh sebab itu kita perlu merenungkan apa yang benar-benar
bernilai dalam hidup, dan apa yang memberi makna pada hidup kita, dan
menetapkan prioritas kita berdasarkan hal tersebut. Prioritas juga menentukan
bagaimana karakter kita. Orang bijak adalah mereka yang belajar bahwa
keuntungan tidak selalu harus menjadi prioritas utama mereka. Prioritas yang
diambil dalam kehidupan seseorang sudah dapat menggambarkan kehidupan macam
apakah yang akan dipunyainya kelak. Dengan kata lain penentuan prioritas adalah
sangat penting bagi kehidupan seseorang. Hal-hal yang paling penting tidak
boleh bergantung pada hal-hal yang paling tidak penting. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar