Topik: Debata
Haroroan ni gogo dohot Bisuk/Allah sumber kekuatan dan Hikmat
Kitab Ayub bukan semata berbicara
tentang penderitaan, namun tujuannnya adalah bagaimana cara Tuhan mervolusi
pemikiran kita tentang Tuhan dan cara dia mengatur dunia. Kita tidak hanya
berbicara tentang keadilan, tapi kita harus percaya pada hikmah Tuhan, dengan
hikmat Tuhan iman kita juga akan melihat Tuhan yang adil. Kita tidak akan mampu
mengevaluasi keadilan Tuhan, karena kita mahluk terbatas. Jadi hal yang utama
adalah bukan membahas mengapa orang benar menderita, tapi tentang hal
kebenaran. Kita perlu merubah konsep tentang Tuhan dan pemahaman tentang
kebijakan Tuhan perlu dirubah.
Selalu ada orang yang menilai hidup
kita dan bahkan menghakimi hidup kita, sebagaimana teman Ayub (Elifas, Bildan dan Zopar). Bisa saja orang yang
mengasihi memberikan nasehat yang salah karena pemahaman yang sempit akan
Tuhan, apakah kita berbuat dosa buat teman kita..? Pesan dan makna teks ini adalah:
1. Kita harus sadar bahwa
manusia adalah
insan yang terbatas namun Allah adalah tanpa batas, hikmat Allah tidak
terselami. Bila kita selalu “merasa benar”, merasa lebih dari orang lain
maka kita bisa jatuh pada kesombongan. Hati adalah pusat kerendahan hati namun
pikiran menjadi sumber kesombongan. Kesombongan penghalang kebijaksanaan,
kesombongan membunuh rasa ingin tahu dan banyak perkataan tapi tidak ada
perbuatan.
a. Sulit kita memahami secara rasional
kenapa orang yang jujur dan saleh menderita. Teman Ayub melihat penderitaan
dari sudut pandang manusia, bukan dari
rencana Tuhan. Hati hati jangan sampai ide-ide menunjukkan kesombongan
b. Semakin
dekat kita dengan Tuhan, mungkin main
banyak ejekan yang kita hadapi
2. TUHAN
PEMEGANG KENDALI, Dia perkasa dan berkuasa. Kita harus mengakui bahwa Kuasa
Allah tak terhingga(Maha kuasa), jika Tuhan berkehendak:(ay
16-25)
a. Tuhan mampu mempermalukan orang menyombongkan jabatanya
b. Mempermalukan orang yang mengandalkan kepintarannya
c. Tuhan akan menghakimi orang tidak melakukan keadilan(Hakim)
d. Tuhan akan membuka kebenaran ditengah kegelapan kejahatan
e. Kuasa Tuhan itu sangat dasyat, Tuhan menghancurkan dalam
sekejeb dan memulihkan keadaan suatu bangsa.
Renungan
1. Hati-hati
dengan ide-ide teman kita, teman bisa
mengcewakan kita tapi tuhan tidak apakah
membuat kita menjadi pribadi mendekatkan pada Tuhan atau menjaukan kita. Kita harus sadar bahwa kita adalah mahluk
terbatas, namun kita memiliki Allah yang tanpa batas. Apa yang benar menurut
kita belum tentu benar bagi Tuhan. Biarkan Roh Kudus bekerja dalam hidu kita.
2. Jangan
melihat hidup di dunia ini dengan kaca mata manusia semata. Jangan pernah menyombongkan diri, sebab apapun yang kita
miliki itu hanya sementara/fana. Hati-hati dalam memberi nasehat, bisa saja apa
yang kita sampaikan adalah salah bukan kebenaran.
3. Tidak ada
murid yang tidak menguji Ujian, dan dari ujian itu akan diperoleh hasil. Demikian gambaran hidup orang
beiriman akan menjalani ujian kehidupan.
Dalam hidup ini ada cukup banyak alasan membuat kita jatuh pada
sikap keputusasaan (mandele, mandate), namun bagi orang percaya harus mengakui
sungguh sangat banyak sekali alasan bagi kita untuk tidak menyerah dan tidak
pernah putus asa. Hidup dan cara hidup Ayub menjadi teladan iman bagi kita
bagaimana kita bertahan dalam penderitaan. Kehidupan Ayub juga akan menjadi semangat,
motivasi, teladan iman kita saat ini.
4. Hidup bukan
hanya kita lihat secara fisik, namun secara rohani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar