Topik: Habisuhon
Nasian Ginjang/Hikmat dari atas
Hal
fenomena saat ini meningkatkan kejahatan, timbul dari rasa iri, cemburu,
akhirnya melakukan kejahatan. Iman yang
tidak menghasilkan perubahan hidup yang nyata(kebajikan) adalah iman yang mati,
tidak bernilai
(Yak 2:17)[1]. Konteks Surat Yakobus jemaat mengalami
berbagai macam pencobaan, Yakobus menekankan sikap sukacita dan ketekunan dan
meminta hikmat dari Tuhan (Yak 1:5). Artinya hanya hikmat Tuhan melahirkan
sukacita dan ketekunan. Harus ada bukti iman, jangan
munafik, lain dibibir lain dihati. Iman itu harus kongkrit. Salah satu buktinya adalah hidup dalam
hikmat dan perdamaian dalam komunitas Kristen (3:1-4:12). Adong dua
habisuhon jala pantas maroha sian banua ginjang dohot habisuhon sian portibion.
1.
Hikmat dari
Tuhan, habisunon nabadia: Wisdom of God, chokmah:pengetahuan (Ibr.daat) dan pemahaman (Ibr.binah), sophia;
Artinya pengetahuan dan pemahaman didasarkan pada iman kepada Tuhan/takut akan
Tuhan. Pengkotbah mengajarkan iman sangat penting untuk menemukan makna hidup. Hidup yang bermakan adalah takut akan
Tuhan. Maka kebijaksanaan adalah kunci menerima sukacita dalam menghadapi
pencobaan. Kerendahan hati adalah jalan menuju kebijaksanaan. Halambohon,
habisuhon na sian ginjang i, sandok na bontor do i, olo mardame, lambok,
pangoloi, gok asi ni roha dohot parbue hadengganon, dao sian hagangguon nang
pangansion
v
Yesus mengajarkan bahwa iman adalah perpektif
hidup yang memiliki tujuan(Ketika terjadi penderitaan kita harus melihat apa
tujuan Tuhan, bukan mencari penyebabnya). Kita harus memahmi penderitaan dengan
iman (Yak 1:5-6)
v
Orang
yang berhikmat menikmati hidup sebuah perjalanan dan bukan melihat hidup ini
sebagai sebuah kompetisi
v
Kasih
itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong.(1 Kor 13:4)
v
Hikmat
dari Allah membawa kita menjadi pribadi yang takut akan Tuhan, muaranya percaya
pada Yesus, sebagai hikmah Allah. (1 Kor 1:24)
v
Orang
yang memiliki hikmat Allah akan menunjukkan dalam cara mereka hidup (ay 13)
2.
Bisuk sian roha
ni jolma,
sian sibolis, ima pangiburuon dohot hatongkaron disi ma hagaoron dohot sandok
ulaon hajahaton.(persahabatan dengan dunia, hikmat duniawi mengarah pada kecemburuan,
egois)
v Orang yang iri
tidak pernah merasa bahagia, kecemburuan adalah penyakit, kita hanya
menghitung berkat orang lain, bukan apa yang kita miliki. Jika kita cemuru, iri,
benci, maka hati kita yang berubah jadi tidak tenang, bukan orang lain.
v Hati yang mulia adalah tidak cemburu. Orang yang
Cemburu, iri adalah seperti kalajengking yang mebalikan sengatan beracun ke
dirinya sendiri.
v
Kebencian itu ibarat meinum racun dan berharap
orang lain mati.
v
Membandingkan itu adalah sikap bodoh, sebab semua
orang itu unik dan tidak ada bandingannya. Maka jangan pernah membandingkan
diri anda dengan yang lain
v
Cemburu itu menyusahkan orang lain tapi menyiksa
diri sendiri.
Cemburu itu adalah nafsu yang paling jahat, ibu yang melahirkan tragedi dan
pembunuhan
[1]
Surat Yakobus ditulis di
Yerusalem (44/62 M), ditujukan kepada 12 Suku Isarel diaspora di seluruh
Yudea, Samaria, dampak pembunuhan Stefanus banyak yang melarikan
diri(mengunsi), mencari tempat aman. Awal gereja mulamula, takkala semakin
banyak orang percaya dari non Yahudi, menimbulkan juga polemic, apakah
menyesuaikan diri dengan Yudaisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar