Topik: Allah
adalah hakim
Teks ini adalah perumpamaan nubuatan masa akan
datang(parousia, termasuk tema sentral Matius). Penekanan penting dari ajaran ini adalah kita tidak
tahu kapan Tuhan akan kembali. Perumpamaan ini berhubungan dengan waktu antara
kenaikan dan kedatangan Yesus, suatu periode di mana murid-murid-Nya akan hidup dengan ketidakpastian[1]
tentang waktu kedatangan-Nya.(Hidup adakalanya ketidakpastian, tantangan),
hanya Tuhan yang tau pasti. Hidup ini adalah konsekuensi dari pilihan:
Hamba yang setia dan yang jahat. Hamba Yang setia hidup dalam hubungan yang
sehat dengan Tuhan, mengasihiNya dan sesama, dan hidupnya diberkati masa kini
dan untuk selamalamanya. Jika Allah adalah hakim, maka sikap dan pesan nats ini
adalah:
1. Kita harus
menjadi hamba yang setia;KETEGUHAN DAN KETEKUNAN, Selalu siap dan waspada(naposo
haposan gabe martua:Orang yang diberkati Tuhan dan
masuk dalam kerjaanNya) dan bijaksana(hamba/doulus:yang menyerahkan
dirinya pada kehendak orang lain). Perbuatan kita dibumi ini adalah mencerminkan hidup kita
dalam kerjaan Sorga mendatang. Kita dipanggil untuk melakukan
peran/tanggungjwab. Matius mengingatkan bagaimana hidup sebagai
pengikut Kristu yang telah jatuh dalam dosa. (nanti akan ditinggikan) Artinya kita jangan tertipu, keselamatan itu hanya ada
didalam Yesus. Setan dan dunia akan berusaha keras untuk menipu kita agar percaya
pada hal-hal dosa, hal yang seharusnya tidak kita lakukan. Kita akan tertipu
untuk berpikir bahwa menjadi tuan bagi diri kita sendiri daripada menjadi hamba Tuhan. Ajaran dunia yang berpikir bahwa
kasih, rasa aman dan kebahagiaan dapat ditemukan dari upaya kita, bukan
menemukan didalam Tuhan. Tidak ada waktu
pensiun untuk melayani Tuhan
2. Hidup ini
adalah tanggungjawab yang harus dipertanggungjawabkan.
Hidup harus ada kepedulian, tidak hanya mementingkan diri sendiri. Upah orang
yang setia dan bijaksana hidupnya ditinggikan (45-47)
v Perumpamaan ini memberikan
contoh sikap kita tentang masa depan(aktif berbuat baik) akan
memengaruhi perilakunya di masa sekarang.
v Hamba yang
setia memberi mereka makan pada waktunya, kita harus memberi makanan(makanan
rohani) supaya orang tidak mati, kita harus memberitakan firman Tuhan
v Hamba yang setia harus memiliki kasih yang murni. Tantangan adalah egoisme, manusia semakin sulit
mengasihi, orang semakin mencintai uang,
sombong, durhaka, sombong, penghianat.
v Nuh adalah
hamba yang setia dan
bijaksana: Dia percaya pada firman Tuhan dan taat pada firman Tuhan. Nuh
tidak hidup dalam dosa sebagaiman dunianya pada waktu itu, dia membangun
bahtera, dia datang kepada Tuhan dan terlepas dari dunia sekitarnya.
v Kita semua telah diberikan
karunia dan
tugas serta tanggung jawab selama berada di bumi ini. Itu adalah berkat
luar biasa yang membuat kita merasa berguna dan seperti kita berkontribusi pada
sesuatu yang signifikan.
3. Jauhkah sikap bahwa Tuhan tidak tau apa yang kita perbuat(Hamba
yang jahat). Bagimana kita hidup menggunakan kesempatan, dan
menjauhkan sikap mencari kesempatan (48-49). na jahat Kata jahat (Yun: Kakos, artinya seseorang yang telah didiskualifikasi/yang tidak
berharga atau merugikan.
-
Ingatlah bahwa Tuhan
adalah Hakim yang adil(Bnd. Peristiwa Air bah): Hukuman orang yang tidak setia, perbuat jahat, hedonisme, yang
sama dengan orang munafik, adalah penderitaan kekal(50-51)
-
Kata akan membunuh, agoonna
ma ibana, (dichotomeo ) diterjemahkan “akan memotongnya menjadi
potongan-potongan. Ini menegaskan hukuman yang berat
-
Tangisan dan kertakan gigi: adalah
gambaran kesedihan emosi yang mendalam
-
Kita tidak tau kapan hari terkahir kita hidup?
Bertobatlah
[1] Ditulis tahun
55-70 M, Konteks Injil Matius di tulis kepada
orang Kristen Jahudi, yang pada waktu itu terjadi ketegangan sosial, politik,
akibat pemberontakan pada Romawi, sebagai yahudi menganub paham Farise
(ketaatan dicapai melalui aturan, hokum Taurat disebut Misnah, inti ddari
Talmud). Kerjaan Sorga mengkritik hirearki tradisional Romawi: Yang miskin dna
tertindas akan memerima upah keadila, sementara yang berkuasa akan dijatuhkan.
Istilah Kerjaan Sorga adalah kritikan buat Romawi yang arogan. Ide besar Matius adalah pekerjaan Allah di
dunia melalui pembangunan gereja Kristus, dan Yesus akan datang kembali ke Bumi
untuk mendirikan Kerajaan. Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam PL, dan
menentang Mesias Palsu. Ketikan Yesus naik ke Sorga, seolaholah Tuhan telah
meninggalkan umatNya, oleh sebab itu Injil Matius menegaskan Bahwa Yesus telah,
matik, bangkit, Naik dan menyertai hingga akhir zaman (28:20). Pekerjaan
Kristus adalah pelayanan yang harus kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar