Jumat, 17 Februari 2023

Matius 24:45-51


Topik: Allah adalah hakim

Teks ini adalah perumpamaan nubuatan masa akan datang(parousia, termasuk tema sentral Matius). Penekanan penting dari ajaran ini adalah kita tidak tahu kapan Tuhan akan kembali. Perumpamaan ini berhubungan dengan waktu antara kenaikan dan kedatangan Yesus, suatu periode di mana murid-murid-Nya akan hidup dengan ketidakpastian[1] tentang waktu kedatangan-Nya.(Hidup adakalanya ketidakpastian, tantangan), hanya Tuhan yang tau pasti. Hidup ini adalah konsekuensi dari pilihan: Hamba yang setia dan yang jahat. Hamba Yang setia hidup dalam hubungan yang sehat dengan Tuhan, mengasihiNya dan sesama, dan hidupnya diberkati masa kini dan untuk selamalamanya. Jika Allah adalah hakim, maka sikap dan pesan nats ini adalah:

1.      Kita harus menjadi hamba yang setia;KETEGUHAN DAN KETEKUNAN, Selalu siap dan waspada(naposo haposan gabe martua:Orang yang diberkati Tuhan dan masuk dalam kerjaanNya) dan bijaksana(hamba/doulus:yang menyerahkan dirinya pada kehendak orang lain). Perbuatan kita dibumi ini adalah mencerminkan hidup kita dalam kerjaan Sorga mendatang. Kita dipanggil untuk melakukan peran/tanggungjwab. Matius mengingatkan bagaimana hidup sebagai pengikut Kristu yang telah jatuh dalam dosa. (nanti akan ditinggikan) Artinya kita jangan tertipu, keselamatan itu hanya ada didalam Yesus. Setan dan dunia akan berusaha keras untuk menipu kita agar percaya pada hal-hal dosa, hal yang seharusnya tidak kita lakukan. Kita akan tertipu untuk berpikir bahwa menjadi tuan bagi diri kita sendiri daripada menjadi hamba Tuhan. Ajaran dunia yang berpikir bahwa kasih, rasa aman dan kebahagiaan dapat ditemukan dari upaya kita, bukan menemukan didalam Tuhan. Tidak ada waktu pensiun untuk melayani Tuhan

2.       Hidup ini adalah tanggungjawab yang harus dipertanggungjawabkan. Hidup harus ada kepedulian, tidak hanya mementingkan diri sendiri. Upah orang yang setia dan bijaksana hidupnya ditinggikan (45-47)

v  Perumpamaan ini memberikan contoh sikap kita tentang masa depan(aktif berbuat baik) akan memengaruhi perilakunya di masa sekarang.

v  Hamba yang setia memberi mereka makan pada waktunya, kita harus memberi makanan(makanan rohani) supaya orang tidak mati, kita harus memberitakan  firman Tuhan

v  Hamba yang setia harus memiliki kasih yang murni. Tantangan adalah egoisme, manusia semakin sulit mengasihi, orang semakin mencintai uang, sombong, durhaka, sombong, penghianat.

v  Nuh adalah hamba yang setia dan  bijaksana: Dia percaya pada firman Tuhan dan taat pada firman Tuhan. Nuh tidak hidup dalam dosa sebagaiman dunianya pada waktu itu, dia membangun bahtera, dia datang kepada Tuhan dan terlepas dari dunia sekitarnya.

v  Kita semua telah diberikan karunia dan tugas serta tanggung jawab selama berada di bumi ini. Itu adalah berkat luar biasa yang membuat kita merasa berguna dan seperti kita berkontribusi pada sesuatu yang signifikan.

3.      Jauhkah sikap bahwa Tuhan tidak tau apa yang kita perbuat(Hamba yang jahat). Bagimana kita hidup menggunakan kesempatan, dan menjauhkan sikap mencari kesempatan  (48-49). na jahat Kata jahat (Yun: Kakos, artinya seseorang yang telah didiskualifikasi/yang tidak berharga atau merugikan.

-           Ingatlah bahwa Tuhan adalah Hakim yang adil(Bnd. Peristiwa Air bah): Hukuman orang yang tidak setia, perbuat jahat, hedonisme, yang sama dengan orang munafik, adalah penderitaan kekal(50-51)

-          Kata akan membunuh, agoonna ma ibana, (dichotomeo ) diterjemahkan “akan memotongnya menjadi potongan-potongan. Ini menegaskan hukuman yang berat

-          Tangisan dan kertakan gigi: adalah gambaran kesedihan emosi yang mendalam

-         Kita tidak tau kapan hari terkahir kita hidup? Bertobatlah



[1] Ditulis tahun 55-70 M, Konteks Injil Matius di tulis kepada orang Kristen Jahudi, yang pada waktu itu terjadi ketegangan sosial, politik, akibat pemberontakan pada Romawi, sebagai yahudi menganub paham Farise (ketaatan dicapai melalui aturan, hokum Taurat disebut Misnah, inti ddari Talmud). Kerjaan Sorga mengkritik hirearki tradisional Romawi: Yang miskin dna tertindas akan memerima upah keadila, sementara yang berkuasa akan dijatuhkan. Istilah Kerjaan Sorga adalah kritikan buat Romawi yang arogan.  Ide besar Matius adalah pekerjaan Allah di dunia melalui pembangunan gereja Kristus, dan Yesus akan datang kembali ke Bumi untuk mendirikan Kerajaan. Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam PL, dan menentang Mesias Palsu. Ketikan Yesus naik ke Sorga, seolaholah Tuhan telah meninggalkan umatNya, oleh sebab itu Injil Matius menegaskan Bahwa Yesus telah, matik, bangkit, Naik dan menyertai hingga akhir zaman (28:20). Pekerjaan Kristus adalah pelayanan yang harus kita lakukan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar