Topik: Debata Haroroan ni Pasupasu
1. Akibat
dosa Adam kita menjadi manusia berdosa (ay 1)[1]
1.1.
Penerapan
: Bukan hanya penjahat, pembunuh, pemerkosa, dsb saja yang
adalah orang berdosa. Kita juga adalah orang berdosa! Karena itu saudara
membutuhkan Kristus sebagai Juruselamat / Penebus dosa saudara!(Gal 2:16a,
21b). Orang yang telah ditangkpa polisi karena kejahatan, maka meskipun dia
perbuat baik sebelum menghadap pengadilan maka pebuatan baik itu tidak bisa
menjadi alasan dilepas dari hukuman.
2.
Semua
manusia condong kepada dosa, dan bahkan tidak bisa berbuat sesuatu apapun yang
betul-betul baik di hadapan Allah.
2.1.
Illustrasi
: Makhluk yang lahir sebagai monyet akan secara otomatis
melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh seekor monyet, seperti naik pohon,
makan pisang, berteriak-teriak, dsb. Karena kita lahir sebagai orang berdosa,
secara otomatis kita akan melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh orang
berdosa, yaitu dosa[2].
2.2. Penerapan : Kalau
saudara percaya bahwa seseorang bisa selamat / masuk surga karena berbuat baik,
maka renungkan bagian ini, dan bertobatlah dari doktrin / kepercayaan sesat
itu! Manusia tidak bisa berbuat baik, dan karena itu membutuhkan Kristus
sebagai Juruselamatnya untuk bisa selamat / masuk surga! Kamu bisa mencoba
menyeberangi Lautan Atlantik dalam sebuah perahu kertas sama seperti kamu mau
ke surga dengan perbuatan-perbuatan baikmu sendiri).
Martin
Luther: Ajaran sesat yang paling terkutuk dan
jahat adalah gagasan bila manusia berbuat baik layak untuk hidup dengan Allah yang mahasuci)
3. Maut / kematian bagi semua manusia (ay
12,15a). Maut datang baik karena original sin /
dosa asal, maupun karena actual sin (dosa sungguh-sungguh). Ada orang yang
takut mati, dan ada orang yang berani mati; ada orang yang menjaga kesehatan,
ada orang yang tidak mempedulikan kese-hatan; tetapi semua orang tetap akan
mati (Ibr 9:27). Maut / kematian ini tidak hanya menunjuk pada kematian
jasmani, tetapi juga pada kematian kedua / neraka (Wah 21:8).
Kesimpulan:
dari dosa Adam yang kelihatannya sepele, seluruh umat ma-nusia menerima akibat
yang luar biasa hebatnya.
II)
Kasih karunia Allah lebih besar dari dosa kita (ay 17).
1)
Apakah kasih karunia itu? Kasih karunia Allah adalah sesuatu yang
ada dalam diri Allah yang menyebabkan Ia memberikan karunia-karunia kepada kita
sekalipun kita sama sekali tidak layak menerimanya. Sebagai orang berdosa, kita
layaknya dibuang ke dalam neraka. Tetapi adanya kasih karunia ini menyebabkan
Allah bertindak lain. Allah datang ke dalam dunia dalam diri Yesus Kristus,
hidup suci, menderita dan mati di kayu salib untuk memikul hukuman dosa kita,
untuk menyelamatkan kita.
2)
Akibat kasih karunia Allah. Kalau pelanggaran Adam mempunyai akibat, maka
kasih karunia Allah juga mempunyai akibat. Tetapi kalau pelanggaran Adam
mempunyai akibat yang menjatuhkan, maka kasih karunia Allah itu mempunyai
akibat yang mengangkat dari kejatuhan itu.
Sekarang mari kita pelajari apa akibat
kasih karunia Allah itu:
a)
Pembenaran (ay 16). Kalau saudara sudah sadar dan percaya
akan akibat dosa Adam, yang menyebabkan semua manusia berdosa dan condong
kepada dosa, maka karena kasih karunia Allah itu jauh lebih besar dari
pelanggaran Adam, maka saudara harus lebih percaya lagi bahwa orang yang
menerima kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus itu akan dibenarkan / dianggap
benar oleh Allah.
b)
Hidup (ay 15, 17). Kalau pelanggaran Adam mengakibatkan
maut / kematian, maka kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus mengakibatkan
kita hidup. [3]
III)
Apa yang harus kita lakukan?
[1]
Kita
ada di dalam Adam seperti dahan-dahan pohon ada dalam pohonnya (sebelum mereka
tumbuh / keluar). Kalau pohonnya adalah pohon mangga, maka otomatis dahan-dahan
yang keluar juga adalah dahan-dahan mangga. Karena Adamnya adalah orang
berdosa, maka kita sebagai dahan-dahannya juga adalah orang berdosa. Kalau team
sepak bola Indonesia kalah, maka orang akan berkata ‘Indonesia kalah’. Kita
tidak ikut main sepak bola, tetapi juga dianggap kalah, karena wakil kita
kalah. Demikian juga pada waktu wakil kita, yaitu Adam, jatuh ke dalam dosa,
maka kita semua dianggap jatuh ke dalam dosa juga.( bdn Rom 5:19, Ayub 25:4, Mz
58:4
[2] Bukti kecondongan kepada dosa dalam pengalaman sehari-hari:
anak kecil diajar sesuatu yang baik sukar sekali, tetapi diajar memaki gampang
sekali. semua manusia condong membalas kalau ia dipukul. Tidak ada manusia yang
kalau dipukul mempunyai kecondongan untuk berdoa: ‘Ya Bapa ampunilah mereka
karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’. orang bisa tahan mendengar
pelajaran sekolah atau nonton TV selama berjam-jam, tetapi pada waktu mendengar
khotbah hanya tahan 30 menit atau 1 jam (kalau sudah bisa mendengar Firman
Tuhan selama 1 jam, itu mungkin sekali disebabkan karena adanya pekerjaan Tuhan
dalam dirinya). orang bisa tahan berjam-jam pada waktu membaca novel, majalah,
buku silat, buku-buku duniawi yang lain, tetapi pada waktu membaca Kitab Suci
hanya tahan 5 menit. M urid / mahasiswa pasti senang kalau gurunya sakit
sehingga tidak bisa mengajar. Bukankah seharusnya mereka menjadi sedih /
kasihan? Memang, manusia bisa melakukan kebaikan-kebaikan sosial / lahiriah,
misalnya pada waktu melihat orang miskin / menderita lalu menolongnya, bahkan
tanpa pamrih. Tetapi apakah itu bisa disebut sebagai perbuatan baik di hadapan
Allah ? Tidak! Mengapa? Karena dalam pandangan Tuhan, supaya suatu perbuatan
bisa disebut baik, maka harus dipenuhi syarat-syarat ini:
[3]Tetapi bagi kita yang menerima kasih karunia Allah dalam
Yesus Kristus, kita menerima hidup kekal Tanpa syarat! Kita tidak mungkin lagi
binasa. (Lih Yoh 10:27-29), sebab ada
Persekutuan yang lebih indah dengan Allah dan Tempat yang lebih indah. Adam
hanya dekat dengan Allah, tetapi Allah tinggal di dalam kita (Yoh 14:16-17).
Adam tinggal di taman Eden dan kalau Adam dan keturunannya terus hidup suci,
mungkin sekali semua manusia akan tetap tinggal di Eden. Tetapi sekarang kita
yang telah menerima kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus akan tinggal bukan
di taman Eden, tetapi di surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar