Jumat, 17 Februari 2023

Yesaya 58:1-9a


Allah mengharapkan cara hidup (perilaku, perbuatan) adalah cerminan dari ibadah kita. Jangan hanya dalam ibadah kita menghidupkan Tuhan namun dalam perbuatan mematikan Tuhan. Konteks setelah pembuangan Babel. Tuhan menentang Ibadah yang penuh kemunafikan,puasa(seremonial)[1] yang tidak benar, melakukan ketidakadilan sosial(moral), (1-6). Berkat ketaatan (8-12), Sabat yang benar bukan melahirkan kepentingan (13-14) Yesaya menekankan: reformasi sosial dan pemeliharaan sabat—memiliki visi keagamaan dan etika yang sama: Umat yang layak menerima terang Allah adalah yang mengakui nilai tak ternilai dari setiap manusia, bahkan dan terutama yang rentan dan tertindas. Ini adalah urutan yang tinggi. Tetapi kita tidak bebas untuk berhenti dari pekerjaan spiritual dan politik yang Tuhan tempatkan di hadapan kita: melayani Tuhan dan merangkul manusia adalah dua tugas yang saling terkait secara abadi dan tak terpisahkan. Reformasi sosial maknayanya: Melayani Allah secara otentik berarti ”membuka belenggu kejahatan dan melepaskan tali kuk”.(manipulasi ekonomi, eksploitasi orang miskin bagi yang kaya).

Renungan:

1.       Tuhan mengugat praktek hidup ibadah kita. Maka kita terpanggil untuk melakukan intopeksidiri dan evaluasi diri tanpa batas. (Apakah Ibadah kita sejati atau palsu). Ibadah palsu adalah apakah yang kita dapatkan dari Tuhan dan memenuhi kepentingan kita. Ibadah yang benar bukan hal enak karena mengubah banyak hal dari diri kita dan juga bagi orang lain. Ibadah yang sejati itu membawa kabar baik untuk orang lain, bagi orang miskin, yang terttindas… Bagaimana kita merenungkan ibadah kita dihadirat Tuhan. Mengenal diri sendiri adalah awal dari semua  kebijaksanaan, sekolah kebijaksanaan (aristoteles)

1.1.  Puasa adalah bagian Ibadah Israel(namun mereka menggunakan puasa untuk menghilangkan daftar gabji bagi buruh biasa), namun Puasa yang dilakukan Israel sepertinya Tuhan tidak memperhatikan (ay 3) dan mereka berharap jika mereka berpuasa Tuhan memberkati mereka. Mereka hidup dengan benar, namun ternyata hidup mereka memberontak (ay 1), mereka hanya melakukan formalitas keagaamaan namun hidup mereka bertentangan dengan kehendak Tuhan, sebab Israel menggunakan Ibadah untuk memeneuhi keinginan pribadi(egois). Makna berpuasa adalah “merendahkan diri,(ay 5) dan mau berkorban”, jadi tujuan puasa bukanlah untuk mendapatkan berkat Tuhan, namun sarana untuk trasformasi spiritual bukan sekedar ritual dan sakral. Puasa adalah supaya hidup kita selaras dengan kehendak Alllah.

2.       Nats ini mengingatkan kita bahwa persekutuan dengan Tuhan bukan hanya sekedar hubungan formalitas, rutinitas, latihan ritual,  namun Tuhan mengharpakan kita menjadi teman sekerja Allah untuk mewujudkan tujuan Tuhan, Allah memanggil kita supaya kita hidup dalam kehidupan yang dikehendakiNya(Ibabdah

2.1.  Hati-hati jangan sampai kita merasa kita telah layak dan suci, bila kita rajin ke gereja, rajin berdoa, kita pantas dan layak menerima berkat Tuhan. Kita perlu beribadah supaya kita tidak lupa pada Tuhan, tidak lupa panggilan kita, kita perlu menyembah Tuhan, karena kita punya keinginan besar   

2.2.  Ibadah sejati, kasih kepada Allah harus diwujudkan kasih kita pada orang lain. Ibadah yang sejati dan berkenaan kepada Tuhan, bukan soal ritual, tetapi melakukan keadilan(mispat) dan kebenaran(tsedaqah) bagi orang miskin dan tertindas. Ibadah yang berkenan adalah ibadah yang menyenangkan hati Tuhan bukan manusia (Bnd Rom 12:2) Ibadah kepada Tuhan itu bukan murahan, Kita dapat mengucapkan syukur, pujian, kerendahan hati, pertobatan, persembahan uang, doa, melayani orang lain, dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Manusia melihat penampilan luar, tetapi Tuhan melihat di hati." 1 Samuel 16:7. Beribadah dalam iman yang benar, (bnd. ibadah Kain dan Habel).  Salah satu dosa Sosial kata M. Gandi adalah “ibadah tanpa pengorbanan Tuhan senang ketika ibadah kita adalah pengorbanan. John Calvin menyebut hati manusia bisa pabrik penyembahan berhala?.

2.3.  Tuhan senang bila hidup kita mencerminkan ibadah kita (ay 6). Ibadah yang sejati adalah memberikan yang terbaik kepada Tuhan yang telah diberikan kepada kita. Bila mendapat berkat dari Tuhan berikan kembali aatas respon kasih kita kepada Tuhan bagi orang lain. Sebab saat kita belajar mencintai Tuhan (menyembah), maka belajar mengasihi sesame dalaha tujuan hidup kita kedua. Ibadah adalah perasaan batin dan tindakan lahiriah yang mencerminkan nilai Allah. Sebab bentuk tertinggi dari ibadah adalah tidak mementingkan diri sendiri. Tuhan ingin kita menjadi berkat bagi orang lain.

2.4.  Hidup kita harus memantulkan terang rohani di tengah kegelapan (9-10). Manusia tidak hanya membutuhkan makananan fisik namun juga makanan rohani yang mengarhkan mereka kepada Tuhan.

Aplikasi

1.        Bagaimana hubungan kita dengan tentangga, orang lain

2.        Ibadah kita bukan melakukan semata rutinitas, namun bagaimana perubahan hidup kita, ibadah jangana menjadi sarana menyombongkan diri dan merasa benar. Hidup ibadah kita menjadi hampa jika kita tidak memiliki kasih dan kepedulian. Ibadah yang sejati itu memberikan hidup kita selutuhnya kepada Tuhan..



[1] Spiritualitas ditunjukkan oleh kualitas kasih dari hubungan pribadi kita (Yes. 58:4) dan oleh komitmen kita terhadap keadilan sosial dan untuk membantu orang miskin dan tertindas (Yes. 58:6-7), bukan dengan berpuasa”. Puasa dalam PL biasanya berlangsung dari matahari terbit sampai terbenam. Ini bertujuan religius dan dilakukan untuk berbagai alasan: untuk mengungkapkan kesedihan (1 Sam. 31:13), untuk menunjukkan keseriusan seseorang ketika memohon kepada Tuhan (Ezra 8:23), untuk menunjukkan pertobatan (Yunus 3:5- 10), dan untuk menghormati kekhidmatan Hari Pendamaian (Im. 16:29-31). Puasa yang sejati akan menuntun pada kerendahan hati di hadapan Tuhan dan pelayanan kepada orang lain. Menghilangkan ego supaya berbagi dengan orang lain dan melakukannya untuk kemuliaan Tuhan. Jika kita berpuasa untuk mendapatkan sesuatu dari Tuhan untuk diri kita sendiri, bukannya untuk menjadi orang yang lebih baik demi orang lain, maka kita telah kehilangan makna ibadah. Itu menyenangkan Tuhan ketika kita bersukacita dalam Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar